TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Polemik pengumpulan dana swadaya masyarakat Gogagoman untuk pembelian satu unit mobil ambulance, terus bergulir. Pihak kepolisian mulai mengambil langkah hukum untuk kasus dugaan penggelapan dana masyarakat senilai kurang lebih 250 juta itu. Bahkan sejumlah saksi mulai diperiksa pihak penyidik polres Kotamobagu.
Menariknya, dari data yang berhasil dihimpun tim Totabuan News, sejumlah tokoh di Kotamobagu diduga namanya ikut terseret dalam kasus tersebut. Mulai dari salah satu mantan pejabat di Kabupaten Bolsel Gunawan Lombu merupakan Ketua panitia pengumpulan dana. Kemudian belakangan menyusul nama salah satu notaris kondang di Kotamobagu.
Dari data yang diperoleh, oknum notaris ini adalah bendahara pada panitia pengumpulan dana swadaya itu. Serta ada beberapa nama lainnya.
Diketahui sebelumnya, Lurah Gogagoman Hendra Manoppo mengaku beberapa waktu lalu Ia sempat dipanggil penyidik, guna dimintai keterangan terkait masalah ini. “Beberapa waktu lalu saya dipanggil untuk diminta keterangan, terkait masalah dana yang dikumpulkan oleh masyarakat Gogagoman lalu,” kata Hendra saat dikonfirmasi semalam.
Ia mengaku memberikan keterangan sesuai dengan kapasitasnya sebagai Lurah Gogagoman. Namun, kata Hendra, untuk masalah pengumpulan dana swadaya tersebut pihaknya tidak mengetahui apapun. Sebab, pengumpulan dana tersebut sudah terjadi beberapa tahun silam. “Saya cuma bilang, kejadiannya ini ditahun 2005 kalau tidak salah. Soal data saya tidak tahu. Saya juga sudah kroscek dikantor, tidak ada juga,” kata Hendra.
Menurutnya, pihaknya memberikan saran kepada pihak penyidik, untuk menanyakan langsung terkait masalah pengumpulan dana tersebut. Karena hingga saat ini, pejabat yang menjabat pada masa itu masih ada. “Kita sarankan, kan masih ada pejabat di tahun itu. Makanya saya kasih tahu supaya ini jelas dan cepat, sebaiknya yang dipanggil itu struktur pemerintahan yang ada saat itu,” terang Hendra.
Konni Balamba