TNews, ANAK – Anak belajar puasa? Boleh-boleh saja kok, Moms. Bahkan, beberapa orang tua melatih anak mereka untuk berpuasa sejak dini agar kelak ketika anaknya beranjak dewasa atau balig, ia sudah terbiasa dan tak kaget menjalankan ibadah puasa.
Saat mengajarkan anak berpuasa, orang tua pun diharapkan dapat mengajarkan nilai-nilai Islami terkait bulan Ramadhan. Pastikan pula, Anda memberikan informasi kepada anak dengan tepat alias tak salah kaprah. Mengapa? Karena hal ini secara tak langsung dapat memengaruhi ibadah puasa anak Anda.
5 Kesalahan yang Perlu Dihindari Orang Tua saat Anak Belajar Puasa
- Menangis Batalkan Puasa
Ketika mengajari anak berpuasa, ada beberapa orang tua yang mengingatkan anaknya untuk tidak menangis sepanjang ia menjalankan puasa. Menangis dianggap dapat membatalkan puasa. Tapi, benarkah demikian?
Menurut Ustazah sekaligus Direktur Quran dan Bahasa Al-Mujtaba, Dr. Mauidlotun Nisa, Lc., SPd.I., M.Hum, tidak ada keterangan dalam Al-Quran maupun hadis yang menjelaskan menangis bisa membatalkan puasa. Kecuali, bila anak menangis dan sengaja menelan air matanya ya, Moms.
“Dalam literatur Fiqih juga tidak ada satu pun yang menyebutkan bahwa menangis bisa membatalkan puasa. Kecuali jika air mata itu berlebihan dan masuk ke mulut, sampai ke kerongkongan, maka batallah puasanya.
Tapi untuk sementara lebih baik diajarkan tentang makan dan minum akan membatalkan puasa, seperti memasukkan air sampai ke kerongkongan untuk menghilangkan haus,” kata Ustazah Nisa–sapaan akrabnya kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
- Anak Harus Puasa Sehari Penuh
Moms, saat Anda mengajarkan anak puasa, jangan memaksanya untuk menahan lapar dan haus hingga azan magrib tiba. Sebab, anak kecil yang belum balig tidak diwajibkan untuk berpuasa seharian penuh.
Sebagai orang tua, Anda perlu mengajarkan si kecil puasa secara bertahap. Misalnya, dari puasa setengah hari terlebih dahulu, baru kemudian bila ia sudah sanggup atau mampu bisa dilanjutkan untuk melakukan puasa satu hari penuh.
Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, meski anak kecil tidak diwajibkan untuk berpuasa, Abdul Wahab As-Sya’rani menjelaskan para ulama sepakat anak bisa diajak belajar puasa saat usia 7 tahun. Jadi, meski anak-anak yang belum balig tak diwajibkan untuk puasa, namun si kecil tetap dianjurkan untuk berpuasa semampunya sebagai ajang melatih diri.
- Membiarkan Anak Tidak Salat Wajib saat Puasa
Mungkin sebagian orang tua lebih fokus menjelaskan berbagai hal tentang puasa dan melewatkan berbagai hal lainnya, seperti salat wajib. Padahal, salat lima waktu juga perlu dijalankan –entah saat bulan Ramadhan ataupun bulan biasa lainnya.
“Biasanya banyak orang tua menyuruh anak berpuasa saja tapi tidak memerhatikan salat fardu anak. Seharusnya, diajarkan dua-duanya agar anak paham,” tutur Ustazah Nisa.
Nabi Muhammad SAW pun bersabda:
مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan salat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)
- Menakuti Anak dengan Cara yang Salah
Masih kata Ustazah Nisa, tidak masalah bila mengajarkan anak dengan cara yang sedikit ‘menakutinya’. Asalkan dengan cara yang logis dan tidak terkesan membohongi.
“Bilang saja, ‘puasa sayang biar kita masuk surga, ayo belajar puasa karena puasa itu salah satu rukun Islam’. Hal itu akan membantunya untuk memahami puasa,” jelasnya.
Kendati demikian, menakuti yang dimaksud adalah bukan mengancam si kecil ya, Moms. Sebab, bila anak sering diancam untuk melakukan sesuatu, hal tersebut tak akan mendidik si kecil menjadi orang yang bertanggung jawab. Anak pun bisa berpikir bahwa puasa adalah beban tersendiri baginya.
- Anak Sakit Tetap Harus Puasa
Dokter Spesialis Anak, dr. Titis Prawitasari, SpA(K), mengatakan bahwa bila orang tua ingin melatih anak untuk puasa, lakukanlah secara bertahap. Ya, Anda diharapkan jangan langsung meminta anak untuk berpuasa seharian penuh bila dirasa si kecil belum mampu.
“Umumnya, anak-anak itu bisa menahan lapar dan haus selama 4 jam. Jadi, untuk awal pengenalan puasa sebaiknya 4 jam dulu, secara bertahap dan yang terpenting jangan dipaksa dari subuh sampai magrib. Misalnya mulainya dari 4 jam, kemudian naik jadi 6 jam dan seterusnya,” ujar dr. Titis.
Selan itu, bila anak sakit, Anda tak perlu memaksanya untuk berpuasa. Sebab, umat muslim yang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Namun, bila sudah balig, maka ia perlu menggantinya di hari lain.
Sumber : Kumparan.com