TNews, BOLSEL – Penanganan stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) hingga saat ini masih menjadi perhatian serius oleh Pemda, setelah Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terbaru menunjukkan tingkat stunting di Provinsi Sulawesi Utara yang cukup tinggi.
Bolsel menempati posisi teratas dengan angka 33 persen, meskipun pemerintah daerah (pemda) telah mengupayakan berbagai langkah penanganan.
Ketua Komisi III DPRD Bolsel, Abdul Razak Bunsal yang juga merupakan legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengakui bahwa penanganan stunting oleh pemda Bolsel masih belum optimal.
BACA JUGA : Habiskan Dana 30 Miliar, Pemda Bolsel Tak Tuntaskan Masalah Stunting
“Memang pemda sudah cukup serius, tetapi data dari SKI serta penilaian kami menunjukkan bahwa persentase penanganan stunting oleh dinas terkait belum menunjukkan hasil yang signifikan. Dalam arti, belum mencapai target yang diharapkan,” ungkap Bunsal.
Menanggapi situasi ini, Bunsal mengumumkan bahwa Komisi III DPRD Bolsel akan mengadakan hearing dengan instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan dalam waktu dekat, untuk mengevaluasi sejauh mana penanganan stunting telah dilakukan.
“Kami akan menanyakan kepada Dinas Kesehatan mengenai langkah-langkah konkret yang telah diambil dalam menangani stunting. Terlebih lagi, kami sudah menerima laporan dari masyarakat mengenai isu stunting ini,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Bolsel, Saipul Botutihe, menyatakan bahwa pemda Bolsel telah maksimal dalam upaya penanganan stunting dan menjadikannya sebagai prioritas utama. Ia menyebutkan bahwa tim khusus telah bekerja keras dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
“Pemerintah Bolsel berkomitmen untuk terus berupaya menurunkan angka stunting di wilayah ini,” tegas Saipul Botutihe..
Dengan adanya hearing ini, diharapkan ada langkah konkret dan terkoordinasi antara DPRD dan Dinas Kesehatan untuk menurunkan angka stunting di Bolsel secara signifikan. (**)
[Konni Balamba]
