TNews, NASIONAL – Kementerian Kesehatan mengakui ada kemungkinan kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia yang belum terdeteksi dan tercatat dalam sistem Mew All Record (NAR) milik pemerintah. Hal itu merespons proyeksi buatan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang menyebutkan angka kasus kematian warga Indonesia akibat virus corona 2,5 kali lipat melebihi data yang dilaporkan pemerintah. IHME merupakan pusat penelitian kesehatan global independen di Washington University, Amerika Serikat.
“Kita tahu belum semua kabupaten/kota punya laboratorium pemeriksaan PCR, sehingga pasti kasus akan underdiagnosis. Dan pasti kematian juga akan berdampak tidak terdeteksi,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Senin (24/5). Juru Bicara Vaksinasi itu juga merespons proyeksi IHME soal sebaran kasus infeksi Covid-19 harian di Indonesia yang juga melebihi dari data yang dilaporkan pemerintah setiap hari.
Nadia lantas mengatakan sebaran kasus Covid-19 di luaran sana yang belum terjaring kemungkinan didominasi warga yang terpapar Covid-19 dengan status asymptomatic atau orang tanpa gejala (OTG). “Mungkin saja karena kan banyak yang OTG ya, dan testing kita walau secara nasional sudah mencapai angka 1/1.000, tetapi ini tentunya harus dicapai juga pada level kabupaten/kota,” jelasnya. Dengan kondisi dan potensi itu, Nadia pun memastikan saat ini pemerintah terus meningkatkan fokus pada strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya juga telah menetapkan 7 jenis laboratorium pemeriksaan Covid-19 agar penanganan pandemi dapat segera diatasi.
Tujuh jenis laboratorium tersebut antara lain Laboratorium Klinik, Laboratorium yang ada di dalam fasilitas pelayanan kesehatan, Laboratorium Kesehatan Daerah, Balai atau Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, Balai Besar Laboratorium Kesehatan, Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, dan Laboratorium Riset di Lingkungan Perguruan Tinggi Atau Institusi Mandiri Non Perguruan Tinggi. Laboratorium tersebut juga harus memenuhi persyaratan paling sedikit Standar Laboratorium Bio Safety Level 2 (BSL-2), serta sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan dan validasi pemeriksaan covid-19.
“Untuk itu kita selalu mendorong peningkatan testing,” pungkas Nadia. IHME sebelumnya mencatat, prediksi per 23 Mei kumulatif kasus kematian Covid-19 Indonesia mencapai 123.225 kasus. Sementara laporan kasus kematian di Indonesia per 23 Mei dilaporkan 49.328 kasus. Artinya, IHME memprediksi kematian Covid-19 di Indonesia sebesar 2,5 lipat dari data yang dilaporkan pemerintah. IHME juga memproyeksikan penambahan kasus kematian Covid-19 harian di Indonesia per 23 Mei sebanyak 308 kasus. Jumlah itu juga 2,5 kali lipat dari data laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 yang mencatat pada 23 Mei, Indonesia menyumbang 123 kasus kematian dalam sehari.
Sumber : cnnindonesia.com