TNews, OLAHRAGA – Presiden Barcelona, Joan Laporta, memberikan keterangan resmi menyusul hengkangnya Lionel Messi. Dia menyebut kepergian La Pulga tidak terelakkan.
Kontrak Messi bersama Barcelona sudah habis pada 30 Juni 2021. Blaugrana berupaya mempertahankan pemain bintangnya itu dan terus bernegosiasi untuk mewujudkannya.
Namun, asa Barcelona untuk mempertahankan Messi pupus setelah pihaknya terganjal aturan pembatasan gaji pemain yang ditetapkan LaLiga. Los Cules tidak bisa memenuhi salary caps sesuai regulasi, sehingga dilarang mendaftarkan pemain-pemain barunya.
Seperti diketahui, Lionel Messi adalah pemain dengan gaji paling mahal di Barcelona. Dia mendapat kontrak senilai 500 juta euro ketika meneken kesepakatan berdurasi empat tahun pada 2017.
Barcelona sendiri saat ini juga dihantam masalah finansial akibat kurangnya pemasukan di tengah pandemi COVID-19. Kondisi tersebut diperparah dengan utang klub yang mencapai hampir 1,2 miliar euro di tahun 2021.
Jerat utang, plus tidak seimbangnya neraca keuangan klub membuat Barcelona harus mengubur mimpi mempertahankan Messi. Joan Laporta selaku presiden klub menyebut keputusan itu diambil demi menyelamatkan Los Cules.
“Setelah mengaudit akun, utangnya lebih besar dari yang diharapkan dan tagihan upahnya selangit. Ini membuat kami tidak punya margin gaji untuk mendaftarkan Messi,” kata Laporta dalam konferensi pers daring Barcelona, Jumat (6/8) sore WIB.
“Jadi, peraturan LaLiga tidak mengizinkan kami mendaftarkan pemain. Mereka ingin memaksakan kontrak pada kami dari grup investasi yang akan menggadaikan klub, dan saya tidak mau melakukan itu,” Joan Laporta menambahkan.
“Saya tidak akan menggadaikan klub 50 tahun dari sekarang hanya untuk bisa mendaftarkan pemain terbaik dalam sejarah. Karena meskipun demikian, Barca di atas segalanya,” tegasnya soal melepas Lionel Messi.
Sumber : detikSPORT.com