TNews, WISATA – Kunjungan wisatawan domestik ke obyek wisata di Pulau Bali mulai menggeliat sejak pemerintahan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Salah satunya adalah kunjungan turis lokal ke kebun binatang di Bali Safari Safari Marine Park, di Kabupaten Gianyar, Bali, yang saat akhir pekan sudah mencapai ratusan sejak dibuka pada 11 September 2021 lalu.
“Kalau Hari Senin dan Selasa memang sepi. Tapi kalau hari Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu itu, ada sekitar 400 dan 500 per hari,” kata Anak Agung Ngurah Alit Sujana selaku Humas Bali Safari dan Marine Park
Ia mengatakan wisatawan domestik yang berkunjung hanya sekitar 100 hingga 150 per hari pada awal pekan. Sementara untuk wisatawan domestik yang berkunjung, didominasi dari daerah Jawa seperti Surabaya, Malang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan ada juga dari Sulawesi.
Syarat PCR diprediksi bikin traveler mager liburan
Namun, pihaknya juga mulai khawatir dengan adanya kebijakan tes swab PCR yang diterapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pasalnya, ia mendengar kebijakan itu akan menyebabkan penurunan wisatawan domestik ke Bali.
“Tapi, kira-kira seminggu yang lalu, ada isu lagi harus PCR sehingga pengunjung-pengujung dari Jakarta itu kemarin saya monitor di bandara banyak yang cancel dikarenakan ada PCR, isunya begitu. Tapi, kemarin kunjungan masih normal 600 (orang) tapi kita tidak tau Minggu depan, kami melihat perkembangan,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, sebelum pandemi COVID-19, kunjungan wisatawan ke Bali Safari Safari Marine Park mencapai ribuan dan didominasi wisatawan asing. Per hari bisa mencapai 1.000 hingga 1.500.
“Sebelum pandemi lumayan, market kita asing. Jadi, sekitar ada 1.000 dan 1.500 didominasi asing dari Australia, China, karena kami ada kerja sama,” ungkapnya.
Ia juga berharap, ke depan, wisatawan domestik ke Bali kembali ramai dan meminta untuk harga tes PCR bagi wisatawan bisa terjangkau. Selain itu, ia juga meminta agar karantina bagi Wisatawan Mancanegara (Wisman) jangan terlalu lama sehingga menguntungkan satu pihak saja.
Sementara, Daya Tarik Wisata (DTW) Ulundanu Beratan, Kabupaten Tabanan, Bali, juga sudah mulai ada wisatawan domestik yang berkunjung kendati belum signifikan. Per hari ini, kunjungan wisatawan domestik mencapai 300 hingga 400 orang.
“Untuk sementara masih stabil masih sekitaran 300 dan 400 itu . Dari sebulan lalu mulai (ada kunjungan). Kita baru satu bulan lebih buka,” kata I Wayan Mustika selaku Manajer Operasional DTW Ulundanu Beratan, Tabanan, saat dikonfirmasi.
Sementara, untuk wisatawan domestik yang datang didominasi dari Jawa, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung, Jawa Barat. Kemudian, untuk wisatawan asing menurutnya masih ada yang berkunjung ke DTW Ulun Danu Beratan walau tidak banyak.
“Wisatawan asing iya sudah ada beberapa. Wisatawan asing tapi yang (sudah) lama di Bali,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, sebelum pandemi COVID-19, wisatawan yang datang ke DTW Ulun Danu Beratan sekitar 1.000 hingga 2,000 orang per hari dan yang paling banyak adalah wisatawan asing.
Dengan berangsurnya wisatawan domestik datang ke DTW Ulun Danu Beratan, setengah pegawainya sudah mulai bisa bekerja lagi.
“Iya, sangat berdampak khususnya kita di Ulun Danu tidak bisa gaji pegawai karena wisatawan tidak ada selama tutup ini. (Sekarang pegawai) kerja lagi tapi masih diatur schedule-nya, masih setengah yang kerja,” ujarnya.
Ia juga berharap, ke depan, wisatawan domestik dan asing kembali ramai ke Bali. Untuk itu, ia meminta agar karantina wisatawan asing bisa dilonggarkan menjadi dua hari.
Sumber : detik.com