TNews, KESEHATAN – Kementerian Kesehatan mengumumkan tambahan 92 kasus Omicron baru di Indonesia. Hingga Selasa (4/1/2022), tercatat ada total 254 kasus Omicron yang dilaporkan di Tanah Air.
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengungkap mayoritas kasus masih didominasi imported case atau dibawa dari luar negeri. Sebagian besar kasus tak bergejala atau asimptomatik.
“Mayoritas (penularan) masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri. Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen),” kata dr Nadia.
dr Nadia menambahkan Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih cepat daripada Delta. Di level nasional, tingkat penyebarannya tergolong cepat sejak pertama kali dilaporkan pada 16 Desember 2021.
Apa saja gejala varian Omicron?
Ciri-ciri gejala varian Omicron diketahui sedikit berbeda dari varian sebelumnya. Meski demikian, beberapa ahli menyebut gejala varian Omicron lebih ringan.
Kepala Asosiasi Medis Afsel, dokter Angelique Coetzee, menyebutkan gejala Omicron sangat berbeda dari varian Delta. Ia menyebut gejala Omicron sangat mirip dengan gejala pilek atau flu. Ciri-ciri gejala varian Omicron:
- Sakit kepala
- Nyeri tubuh
- Tenggorokan gatal
Sementara itu Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan gejala umum varian Omicron yang terdeteksi sejauh ini:
- Batuk kering dan tenggorokan gatal (89 persen)
- letih (65 persen)
- hidung tersumbat (59 persen)
- demam (38 persen)
- mual (22 persen)
- napas pendek atau kesulitan bernapas (16 persen)
- diare (11 persen).
Masih belum jelas apakah Omicron benar-benar menyebabkan gejala “lebih ringan” daripada jenis lainnya.
Sumber : www.detikHealth.com