TNews, POLITIK – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa khusus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan sebutan ‘sahabat’ dalam sambutannya di HUT ke-49 PDIP. Ungkapan sahabat ini dinilai menunjukkan betapa Ahok istimewa di mata Megawati.
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai sapaan ‘sahabat’ untuk Ahok spesial lantaran dilakukan Megawati di forum terhormat PDIP. Selain itu, kata dia, dari sekian banyak kader penting lainnya, Ahok menjadi salah satu yang disapa sahabat.
“Sepertinya Ahok terlihat begitu spesial bagi Megawati karena hanya Ahok yang di-mention di forum yang begitu terhormat. Padahal banyak kader penting PDIP lainnya juga hadir,” kata Adi saat dihubungi, Senin (10/1/2022).
Adi mengatakan Ahok memang salah satu sosok yang dibanggakan Megawati. Pasalnya, pada Pilgub DKI 2017, menurutnya, Ahok dimusuhi bukan karena faktor kinerja, melainkan faktor etnis.
“Meski sering kontroversial, Ahok tetap dibanggakan karena dinilai punya kinerja bagus terutama saat memimpin di Jakarta. Cuma publik terkesan memusuhi Ahok hanya karena faktor etnis, bukan kinerja, seperti yang terjadi pada Pilgub DKI 2017 lalu. Faktor ini sangat mengemuka ketimbang urusan 2024,” ucapnya.
Adi membenarkan penjelasan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut sapaan Megawati ke Ahok tidak terkait urusan 2024. Dia menilai wajar lantaran untuk urusan politik elektoral, Ahok terlalu berisiko jika diajukan oleh PDIP.
“Untuk urusan politik elektoral sepertinya Ahok sudah tamat. Risikonya terlalu banyak. Meski begitu untuk di posisi lain Ahok tetaplah diandalkan PDIP, tak heran kalau kemudian Ahok masuk di Pertamina untuk membenahi dari dalam,” ujarnya.
Lebih lanjut, Adi menekankan Ahok spesial di mata Megawati lantaran sebagai salah satu sosok yang terzalimi akibat urusan etnis. Megawati, kata dia, memberikan penghargaan kepada Ahok sebagai sosok berkinerja baik tapi dimusuhi karena isu agama.
“Spesial karena dinilai berani bermanuver, lugas, dan apa adanya. Termasuk penghargaan karena Ahok dinilai dizalimi di Pilkada Jakarta dengan isu agama, ayat, dan mayat. Kira-kira begitu yang tampak kenapa Ahok terlihat spesial. Ahok orang baik bisa kerja tapi dimusuhi karena hanya urusan etnis,” ujarnya.
Tanggapan Ahok Disapa ‘Sahabat’ oleh Megawati
Dimintai konfirmasi soal momen tersebut, Ahok mengucapkan terima kasih karena disapa ‘sahabat’ oleh Megawati. Namun dia tak mau jemawa.
Bagi Ahok, setiap kader PDIP yang bertindak sesuai dengan arahan partai pastilah dianggap sahabat oleh Megawati.
“Bagi saya seperti itu artinya. Apa yang Ibu (Megawati) dengar dari Bung Karno diberitahukan kepada kader-kader PDIP untuk dilakukan (diperbuat). Semua kader PDIP yang berbuat apa yang Ibu Mega perintahkan adalah sahabat Ibu Mega,” kata sosok yang menjabat Komisaris Utama PT Pertamina ini, Senin (10/1).
“Sudah sepantasnya sebagai kader PDIP menjalankan apa yang telah digariskan oleh ketua umum dan menjalankannya sesuai dengan ideologi Pancasila,” sambungnya.
Ahok diketahui memang mengagumi Megawati. Sosok Megawati jugalah yang menjadi salah satu alasan mantan Gubernur DKI Jakarta ini memilih bergabung dengan PDIP.
Sumber : detik.com