Diduga Aniaya Warga, Kakak Kandung Calon Bupati Boltim Dipolisikan

0
697

TOTABUANEWS, BOLTIM – Makin dekatnya pelaksanaan hari pencoblosan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Boltim, membuat suhu politik di daerah tersebut makin panas.

Bahkan, pada Minggu (06/09) sore kemarin, hanya karena persoalan bendera partai, salah satu tim sukses calon Bupati Boltim yakni SM alias Dikin diduga menganiaya warga Bongkudai Barat Rojuli Agoan.

Tidak terima dengan pemukalan tersebut, Rojuli melaporkan SM ke Polrses Bolmong. Belakangan diketahui terlapor SM merupakan kakak kandung dari salah satu calon bupati Boltim.

Dalam laporan polisi dengan nomor LP/738/IX/2015/Sulut/SPKT/res-BM, Rojuli menceritakan bahwa pemukulan tersebut dilakukan SM kepada dirinya, hanya karena persoalan bendera partai.

“Saat itu saya sementara mengobrol dengan salah seorang teman Wawan Mamonto, secara tiba-tiba pelaku saya kaget telah mendapatkan pukulan di bagian pipi kiri oleh SM atauDikin,” ujar Rojuli dalam laporan tersebut.

Keluar dari ruangan unit II Reskrim Polres Bolmong, kepada sejumlah awak media lainnya, Rojuli menduga kalau penganiayaan tersebut, salah satu pemicunya adalah penurunan bendera PDIP yang dipasang orang tak dikenal di depan rumahnya.

“Bendera itu dipasang beberapa hari lalu, saat saya tidak ada di rumah. Sementara, tadi malam saya sudah melapor ke Kordinator Dusun tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Boltim yang diusung PDIP untuk menurunkan bendera tersebut, sebab sebelumnya saya sudah menaikkan bendera PAN di depan rumah,” ucap Rojuli.

Dikatakan Rojuli, laporan tersebut tidak ditindak lanjuti, hingga akhirnya sekitar pukul 11.00 Wita siang tadi, dirinya melihat bendera PDIP itu sudah mulai miring di depanm rumahnya.

“Melihat bendera itu sudah miring, saya berinisiatif untuk menurunkan bendera itu. Ketika sementara menurunkan bendera tersebut, datang salah satu Satgas PDIP dan langsung marah-marah ke saya. Namun itu tidak saya hiraukan. Lagipula saya menurunkan bendera itu dengan baik-baik, dan menaruhnya di samping rumah saya,” jelasnya.

Usai penurunan bendera tersebut. Sore harinya, sekitar pukul 17.30 Wita, dikatakan Rojuli dirinya hendak pergi ke salah seorang teman. “Namun dijalan berpapasan dengan Wawan Mamonto dan kami mengobrol. Ditengah obrolan itu, saya tiba-tiba menerima pukulan oleh Ikin,” tukasnya.

Sementara itu Kabag Humas Polres Bolmong Saifdul Tamu mengaku akan menindaklanjuti laporan tersebut. “Kalau memang terbukti dari hasil visum ada pemukulan, akan kita proses sesuai hukum berlaku,” tandasnya.

 

Tim Totabuanews

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.