TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Meski hanya menggunakan perahu rakit terbuat dari kayu yang biasa dikenal dengan sebutan Getek itu, berfungasi sebagai salah satu angkutan alternatif warga Mongkonai Barat untuk penyeberangan sungai di kilo 5. Tak penyurutkan keinginan Wakil Walikota Kotamobagu, Drs Hi Jainuddin Damopolii memantau perekebunan warga Mongkonai bersatu Minggu (03/01/2016) pagi.
Angkutan penyeberangan sungai atau kali dengan menggunakan perahu rakit ini masih banyak kita jumpai dipinggiran Kota Kotamobagu (KK).
Untuk menggerakkan perahu getek itu, kemudinya dikendalikan dengan tenaga manusia dengan cara menarik tali yang menghubungkan daratan satu dengan lainnya, dibantu dengan sebuah tongkat yang dipegang oleh seorang pengemudi. Tali tersebut di kaitkan pada tiang-tiang perahu yang telah ditetapkan. Bentuk perahu rakitnya pun sangat unik, sisi ruang tengah perahu dapat menampung 4 sampai dengan 6 orang penumpang.
Dengan perkembangan jaman sekarang ini, perahu getek ini sudah banyak ditinggalkan para pengguna jasa penyeberangan kali. Walau sudah banyak ditinggalkan oleh para penggunanya, perhu ini tetap menanti dan berlabuh di pinggir dermaga kecil setia menunggu masyarakat yang siap dihantar untuk menyeberang.
Perahu Getek Penyeberangan warga Mongkonai itu merupakan transpotasi tradisional dan memiliki catatan nilai bersejarah untuk model kendaraan transportasi perairan sungai dan kali yang pernah ada di Bolmong Raya.
Meski alat transportasi seperti itu sudah pernah memakan korban, terlihat Wakil Walikota begitu menikmati perjalanan ketika rakit mulai bergerak melintasi sungai.
Jainuddin mengatakan, untuk membantu warga agar tak menggunakan lagi perahu yang cukup beresiko dan tak bisa digunakan ketika musim penghujan tiba karena debit air sungai neningkat. Pemerintah telah memasukan perencanaan melalui BAPPEDA, untuk membangun Jembatan Gantuk diwilayah itu. “Namun, kita masih berjuang agar mendapat alokasi dana dari Provinsi,” kata Jainuddin kepada totabuanews.com .
Sebelum menaiki rakit itu, Jainuddin bersama Camat Kotamobagu Barat Nasli Paputungan dan tokoh masyarakat Mongkonai Bersatu pemantauan perkebunan di wilayah itu. Juga, Jainuddin melihat dari dekat proses pembangunan akses jalan beton di perkebunan yang dibangun dari swadaya masyarakat dan donatur yang tak mengikat .
PELIPUT/EDITOR: ISNANDAR BANGKI