TOTABUANEWS, BOLSEL — Pekerjaan air bersih berbanderol Rp 7 miliar di Desa Adow Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng) tuai kritikan warga. Proyek multi years ini diklaim tidak akan bertahan lama. Sebab, warga melihat cara pemasangannya sangat beresiko. Legislator asal Adow, Salman Mokoagow, mengatakan proyek yang bersumber dari APBN yang mulai dikerjakan awal 2015 lalu, sampai saat ini masih dalam proses pengerjaan. Warga Adow pun menyesalkan apabila proyek tersebut selesai namun tidak akan bertahan lama. “Ini jadi sorotan warga kerena penempatan pipanya dinilai sangat beresiko,” kata Salman.
Menurut Wakil Ketua Komisi II, Dewan Kabupaten (Dekab) Bolsel ini, salah satu contoh dikhawatirkan warga yaitu pemasangan pipa melintasi jembatan. Pipa-pipa itu dipasang dibawah sungai. Menurut Salman, seharusnya digantung di samping jembatan. “Kami warga khawatir kalau musim penghujan dan air sungai meluap, maka pipa yang dipasang di bawah pasti akan tergerus air. Berbeda kalau dipasang di atas, resikonya kecil,” ucapnya. Karena itu, mewakili masyarakat Adow dan sekitarnya, Salman meminta pihak pelaksana memperhatikan masukan warga desa tersebut. Selain itu, dia juga meminta pihak atau instansi teknis terkait, untuk memantau realisasi pekerjaan di lapangan. Tentunya, dengan adanya proyek ini masyarakat Adow dan sekitarnya sangat menyambut gembira. Namun, disayangkan jika nantinya proyek yang sudah disediakan pemerintah dengan nominal sangat besar ini, akhirnya menjadi sia-sia dan tidak bermanfaat untuk masyarakat. “Kami mendukung program ini karena menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Karena itu, kami wajib memantau dan mengawasinya agar setelah jadi sebentar, benar-benar bisa bermanfaat,” pungkasnya.
Raldy Datundugon