TNews, SULUT – Dalam kancah politik Sulawesi Utara, persaingan antara dua politisi ternama dari Bolmong Raya kembali memanas.
Djelantik Mokodompit dan Tatong Bara, dua sosok yang pernah bersanding sebagai pasangan wali kota dan wakil wali kota periode 2008 – 2013 dengan jargon DJELITA, kini bersiap untuk ‘bentrok’ lagi dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulut 2024.
Djelantik dan Tatong bukanlah nama asing dalam dunia politik Sulut. Keduanya memiliki sejarah panjang sebagai rival yang pernah mengadu kekuatan pada Pilwako 2013.
BACA JUGA : PDIP Beri Sinyal Koalisi dengan Golkar, Djelantik Mokodompit Menguat
Saat itu, Tatong yang merupakan wakil dari Djelantik, maju sebagai calon wali kota bersama Jainuddin Damopolii, melawan Djelantik yang berstatus incumbent. Pertarungan tersebut meninggalkan jejak persaingan yang tajam antara keduanya.
Kini, pada Pilgub Sulut 2024, dinamika politik semakin seru. Djelantik Mokodompit sebagai kandidat kuat yang kans mendampingi Steven Kandouw, diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Di sisi lain, Tatong Bara telah resmi ditunjuk oleh Prabowo Subianto sebagai calon wakil gubernur mendampingi Yulius Komaling, yang diusung oleh Partai Gerindra dan NasDem.
Langkah politik dua figur ini masing-masing mendapat dukungan dari tokoh-tokoh berpengaruh di Sulawesi Utara.
BACA JUGA : Mengejutkan! Gerindra Umumkan Pasangan Yulius Selvanus Lumbaa – Totong Bara untuk Pilgub Sulut
Daniel Masengi, tokoh politik senior Partai Golkar Sulawesi Utara, secara tegas memberi dukungan kepada PDIP untuk menjadikan Djelantik Mokodompit sebagai calon wakil gubernur mendampingi Steven Kandouw.
“Jika melihat latar belakang dan sepak terjang Pak Djelantik dalam politik, tentu sangat layaklah Pak Djelantik untuk menjadi wakil gubernur,” tegas Masengi, mantan ketua AMPI kedua Sulawesi Utara.
Namun, dia juga mengingatkan bahwa tugas Djelantik tidak akan mudah jika nanti berpasangan dengan Steven Kandouw. “Pak Djelantik harus memaksimalkan dan bisa merebut sebagian besar suara masyarakat BMR, agar bisa mendukung Steven Kandouw,” ujarnya sembari memberikan apresiasi dan dukungan kepada Djelantik Mokodompit.
Sementara itu, Tatong Bara juga mendapat dukungan dari salah satu tokoh politik BMR, Sehan Mokoapa Mokoagow (SMM). Ia menyatakan bahwa Tatong adalah figur yang sangat tepat untuk menjadi wakil gubernur Sulut.
“Tatong Bara adalah sosok yang sangat memahami situasi dan kondisi Sulut. Pengalamannya sebagai Wali Kota Kotamobagu selama dua periode membuktikan kemampuannya dalam memimpin dan membawa perubahan,” tegas Mokoagow, tokoh pemekaran BMR. “Dengan Tatong Bara sebagai wakil gubernur, Sulut akan memiliki masa depan yang lebih cerah,” tandasnya.
Pertarungan ini tidak hanya sekadar persaingan personal antara dua tokoh, tetapi juga menjadi ajang pertempuran ideologi dan strategi antara dua partai besar di Indonesia.
PDIP dan Gerindra, dua partai yang memiliki basis massa kuat, akan memperebutkan suara rakyat Sulut dalam pemilihan yang diprediksi akan berlangsung sengit.
Dalam sejarah politik, DJELITA merupakan simbol kolaborasi yang kuat. Namun, kini simbol tersebut akan diuji kembali dalam konteks yang berbeda.
Djelantik dan Tatong, dengan segala pengalaman dan pengaruh politik yang mereka miliki, akan berhadapan untuk memperebutkan posisi strategis dalam pemerintahan Sulut. (**)