TNews, BLITAR – Kecelakaan yang menimpa seorang anggota polisi lalu lintas di kawasan Talun, Kabupaten Blitar, akhirnya terungkap memunculkan fakta yang mencengangkan. Pengemudi mobil pickup yang menabrak polisi ternyata masih bocah — belum genap 17 tahun, tak punya SIM, bahkan tak bisa membaca dan menulis.
Remaja berinisial LA, warga Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, diduga nekat menabrak anggota Satlantas saat sedang dilakukan razia rutin di ruas jalan Talun pada Jumat, 8 Agustus 2025. Mobil yang dikemudikannya sempat melaju kencang dan meninggalkan kernet di lokasi kejadian.
“Pengemudi sempat kabur setelah menabrak anggota kami. Tapi berhasil diamankan. Ternyata pelakunya masih di bawah umur dan belum punya SIM. Bahkan, hanya lulusan SD dan tidak bisa baca-tulis,” ungkap Kasatlantas Polres Blitar, AKP Rio Angga Prasetyo saat dikonfirmasi.
Menurut Rio, saat kejadian pihak kepolisian baru melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas sekitar lima menit, sebelum akhirnya pickup putih yang dikemudikan LA menerobos razia dan mengenai salah satu anggota polisi.
“Bukan tidak sengaja. Ini indikasinya memang sengaja kabur karena takut ditilang. Dari bukti rekaman video dan keterangan saksi, dia ngebut, tak mau diberhentikan,” imbuhnya.
Kini LA harus menghadapi proses hukum sesuai prosedur peradilan anak. Ia telah diperiksa bersama orang tuanya dan hasil tes urin menunjukkan ia dan kernetnya negatif dari narkoba.
Yang menyedihkan, LA mengaku selama ini bekerja sebagai sopir lepas karena desakan ekonomi. Meski masih di bawah umur dan tanpa kemampuan baca-tulis, ia sudah biasa membawa kendaraan bak terbuka untuk mengangkut barang.
“Dia bilang takut ditilang karena tak punya SIM. Tapi yang membahayakan, dia malah memilih kabur dan hampir mencelakakan petugas. Untung korban hanya luka ringan,” kata Rio menutup.*
Peliput: Andi
