TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Gotong Royong yang merupakan Tradisi Bolaang Mongondow dengan menanamkan jiwa adat istiadat Bolaang Mongodow dengan nilai Mottompiaan, mototabian bo Mototanoban, Nampaknya tidak hanya berlaku disuatu acara pernikahan, namun berlaku dmana orang mongondow tinggal termasuk di kebun dan sawah.
“Dika koliongan in utatmu” sebuah pesan titipan leluhur yang artinya. “Jangan pernah ditingggalkan saudaramu”.
Salah satunya, Terpantau dijalan Akd Kelurahan Mongkonai, Terdapat puluhan petani yang menggegam erat pesan tersebut.
Sejumlah petani yang menanam kacang di sebuah lahan yang luas, terdengar sebuah lantunan lagu pantun, canda, tawa dan kebersamaan.
Sementara itu, jika kita menengok kebelakang, dimana Punu Mokodoludut pernah menamamkan Nilai-nilai Gotong Royong yang dinamakan “Moposad”, Jauh sebelumnya, Mokoludut pernah megajak kepada seluruh masyarakat bertani bersama-sama sehingga terciptalah sebuah Tradisi Moposad yang hingga kini di junjung tinggi.
Tradisi Moposad ini harus terus dipertahankan terutama generasi muda, tutur Rendi Sugeha salah satu mahasiswa asal kotamobagu.
Rendi mengatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan tradisi tesebut , namun Ia juga menyayangkan jika nantinya Tradisi ini akan hilang tergantikan oleh Budaya Konsumtif.
“kalau kita dibiasakan dengan budaya Konsumtif, kemungkinan besar ditahun mendatang tradisi ini akan hilang”. Jelas Rendi. (muslim/dk)