TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU — Wali Kota Kotamobagu Ir Tatong Bara dinilai berhasil dan sukses menjadi seorang pemimpin di daerah Kota Kotamobagu. Dalam kurun waktu hampir Lima tahun, selain menorehkan sejumlah prestasi baik di tingkat provinsi maupun pusat, program pembangunan yang dilakukan mampu mengangkat derajat Kota Kotamobagu setara dengan daerah lainnya di Indonesia.
Hal ini tentunya didasari dengan adanya sebuah komitmen Wali Kota dalam menjalankan roda pemerintahan. Tak hanya itu, dalam pengambilan keputusan setiap program pembangunan yang dilaksanakan, Wali Kota perempuan itu, mampu memberikan jaminan tidak menimbulkan hutang akibat adanya program yang dilaksanakan.
Ini terbukti pada pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu yang terletak di Kelurahan Pobundayan Kecamatan Kotamobagu Selatan. Dimana proyek miliaran rupiah ini berhasil dibangun tanpa adanya hutang kepada pihak ke Tiga.
“Pak Sekda ini mumpung ada Ibu Tatong disini, saya harus menyampaikan banyak selamat kepada Ibu Tatong. Karena saya lihat rumah sakit dan masjid Isnya Allah tahun ini semuanya bisa selesai. Karena, saya ingat pada tahun 2014, awal tahun 2014, Rumah Sakit ini baru mau dibangun dan kemudian pak Wakil Wali Kota datang ke saya di Jakarta. Pak Jainuddin meminta kepada saya untuk meyakinkan ibu Tatong agar ibu Tatong mau menandatangani pinjaman 200 Miliar untuk membangun rumah sakit Bolaang Mongondow (RSUD Kota Kotamobagu), “ ungkap Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Dra Yasti Soeprejo Mokoagow saat menghadiri resepsi perkawinan di Desa Poyowa Besar I, Jumat (19/1) pekan kemarin.
Namun Yasti menjelaskan, ia menolak permintaan Wakil Wali Kota Kotamobagu Jainuddin Damopolii dan menyampaikan, akan turut membantu pembangunan RSUD Kotamobagu.
“Saya menolak dan saya sampaikan, pak wakil Insya Allah saya bisa membantu bersama-sama dengan ibu Tatong, agar pembangunan rumah sakit itu bisa selesai tepat waktu tanpa harus meminjam 200 Miliar kepada pihak ke tiga,” terang Yasti.
Lanjut Yasti, jika melakukan pinjaman kepada pihak ketiga maka Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, akan mengembalikan dana itu sebesar Rp22,5 Miliar setiap tahun. Dan hal itu tentunya juga akan menjadi beban dari seluruh rakyat Kota Kotamobagu.
“Alhamdulillah hari ini Rumah sakit itu terbangun tidak ada pinjaman, jadi tidak ada beban dari rakyat Kotamobagu untuk mengembalikan itu. Karena pengembalian itu jangka waktunya 10 tahun. 1 tahun itu, 22,miliar 500 juta,” ujar Yasti.
Selain itu, Yasti mengatakan, tahun ini masih tersedia juga anggaran sekira Rp40 Miliar. Dana tersebut nantinya diperuntukan pada perlengkapan kebutuhan RSUD Kota Kotamobagu.
“Alhamdulillah hari ini rumah sakit terbangun dan tahun ini masih ada anggaran baik dari pusat, provinsi sulawesi utara kurang lebih 40 miliar, untuk peralatan rumah sakit, meubeler, alat-alat kesehatan. Jadi tidak hanya bangunan bagus tapi, alat-alat kesehatan juga Insya allah yang cangih-cangih masuk ke rumah sakit pobundayan. Selamat kepada Ibu Tatong yang berhasil membangun tanpa meminjam dana dari pihak ke-tiga,” kata Yasti dihadapan sejumlah pejabat daerah dilingkup Pemkot Kotamobagu dan Bolmong yang hadir dalam acara tersebut.
TIM TOTABUANEWS
pakai uang Tatong atau uang APBN/APBD? kalau pakai dana Negara/daerah harusnya ngak bisa di claim secara pribadi kesuksesannya. karena itu sukses bersama dan juga sukses pemerintah serta rakyat.