Sapi di Kotamobagu Wajib Bunting

0
108
Abdul Manap Pudul
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Perikanan, Partanian, dan Peternakan (Dispertanak) melakukan pemeriksaan, dan inseminasi (kawin suntik) bagi indukan ternak sapi.
“Inseminasi ini merupakan program pemerintah pusat, yang mewajibkan seluruh ternak indukan sapi bunting, termasuk yang di wilayah Kotamobagu, ” kata Kepala Bidang Peternakan, Abdul Manap Pudul kepada TOTABUANEWS, saat ditemui sedang melakukan inseminasi di perkebunan Bubak, Motoboi Kecil, Rabu (18/04/2018).
Inseminasi ternak sapi ini, baru kali pertama dilakukan di Kotamobagu, lewat program langsung pemerintah pusat.
“Baru tahun ini, tapi kalau vaksinasi dan perawatan ternak (sapi), merupan kegiatan rutin kami,” ujarnya.
Sejumlah indukan sapi betina diperiksa dan diinseminasi, (Foto: Non)
Untuk Kotamobagu, lanjutnya, ada 200 aseptor yang menjadi target dalam inseminasi ini.
“200 ekor yang harus bunting, atau 200 aseptor yang harus tersalur, pada indukan sapi. Indukan sapi baiknya harus yang berusia 1 setengah sampai 2 tahun, itu merupakan usia produktif kehamilan sapi,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini sudah ada tiga titik yang telah dilakukan insiminasi.
“Kemarin kami sudah lakukan, bahkan turun bersama Kementrian Perternakan, diantaranya, Poyowa Besar 2, Desa Tabang, dan Desa Bungko. Nah, sekarang di Motoboi Kecil,” ungkapnya.
Sejumlah indukan sapi betina diperiksa dan diinseminasi, (Foto: Non)
Terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Ternak, Sri Anggraini mengatakan, saat ini tingkat populasi ternak sapi di kotamobagu mengalami penurunan.
“Dikarenakan maraknya pencurian sapi, apalagi yang hanya dimutilasi. Ini membuat peternak resah dan akhirnya menjual sapi milik mereka,” ujarnya.
Jumlah potong yang tinggi, juga jadi faktor penyebab, menurunnya jumlah populasi sapi.
“Regenerasi menurun, karna kekuatiran peternak, akan pencurian dan mutilasi, sementara tingkat konsumsi bertambah. Untuk angka potong Kotamobagu setiap harinya, cukup tinggi, yakni 6 sampai 7 ekor per harinya,” tandasnya.
Dinas Perikanan, Partanian, dan Peternakan (Dispertanak) melakukan pemeriksaan, dan inseminasi (kawin suntik) bagi indukan ternak sapi
Sementara itu, Hadis Manggo, peternak sapi asal Motoboi Kecil, mengaku senang akan program inseminasi ini.
“Senanglah, maksudnya tanpa di paksa-paksa kawin, sapi saya bisa segera melahirkan. Kan disuntik juga, jadi bisa tahan penyakit,” singkatnya.
Sekedar informasi, jumlah sapi di Kotamobagu sekitar 2295 ekor pada tahun 2016, menjadi 1985 pada tahun 2017. Sumber data, Dispertanak Kotamobagu.
Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.