TOTABUAN.NEWS, BITUNG – Kelurahan Duasudara Kecamatan Ranowulu Kota Bitung adalah Kelurahan yang masih mempertahankan adat istiadat serta budaya. Duasudara dihuni masyarakat yang dilandasi kearifan lokal, dengan memegang budaya pamali, untuk menjaga keseimbangan alam dan terpeliharanya tatanan hidup bermasyarakat.
Berlangsung di titik “0” lokasi pembukaan jalan tembus antara Kelurahan Duasudara dan Kelurahan Apela I dan Kelurahan Apela II, dilaksanakan Doa Bersama yang dipimpin Ibu Pdt. Karla Sumilat Kalalo, S.Th, dirangkaikan acara adat Bitung “Pasela” (Adat pembersihan batas-batas kampung) yang dibawakan oleh Tokoh Adat Kelurahan Duasudara.
Kegiatan upacara adat pembersihan batas-batas kampung tidak lepas dari interaksi sosial masyarakat karena interaksi sosial melibatkan banyak orang sehingga mempunyai hubungan timbal balik antara pelaku dan upacara yang akan dilakukan serta unsur-unsur yang mendukungnya.
Hal ini menunjukkan adanya gotong-royong dan kerja sama. Adat dan budaya manusia tidak dapat dipungkiri peranannya sebagai ritual atau kepercayaan masyarakat.
Danramil 1310-01/Bitung Lettu Inf Julen T. Kasiaheng, mengatakan, diadakannya acara doa bersama dan acara adat ini, merupakan permintaan dari warga Kelurahan Duasudara setiap memulai suatu kegiatan sebagai suatu tradisi seperti saat ini dilaksanakan program TMMD ke-105 di Kelurahan Duasudara.
“Tujuannya dilaksanakannya acara adat Pasela atau pembersihan batas-batas kampung, untuk memohon perlindungan kepada ibu pertiwi kampung sebagai penjaga sebuah desa agar dalam melaksanakan suatu kegiatan selalu dilindungi dan dijauhkan dari marah bahaya,” ujarnya.