TNews, BOLMUT – Dampak ketergantungan masyarakat terhadap gas LPG khususnya 3 kilogram nampaknya mengalami puncaknya saat H-1 Ramadhan tahun 2019 ini masyarakat yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengalami krisis gas LPG tersebut.
Kondisi ini membuat warga meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmut tidak hanya tinggal diam, segera turun dalam mengatasi kelangkaan gas di pangkalan dan agen yang beroperasi.
Menurut Sabria, salah seorang IRT di Desa Boroko Kecamatan Kaidipang akibat kelangkaan gas melon tersebut membuat kalangan IRT kesulitan memenuhi kebutuhan memasak sehari-harinya. “Gas elpiji 3 kilogram sulit didapat di warung-warung dan pengecer, bahkan ada warung yang kosong stoknya beberapa minggu terakhir,” terang Sabria.
Dia khawatir, jika tidak segera diambil langkah tegas, kelangkaan gas akan terus berlanjut hingga Ramadhan mendatang. Sehingga Instansi terkait segera turun mengatasi kelangkaan gas tersebut.
“Kami bingung mau memasak kalau masih terus langka. Apalagi, berdasarkan keterangan warga ada di daerah lain, tabung gas 3 kilogram sulit didapat hampir sebulan terakhir,” terangnya.
Menangapi hal tersebut anggota Komisi II Dewan Kabupaten (Dekab) Bolmut Suphan Hasan, menyayangkan adanya kelangkaan LPG ukuran 3 Kilogram tersebut, padahal pihaknya pada beberapa waktu lalu telah mengingatkan kepada Pemkab Bolmut untuk dapat mencari solusi terhadap persoalan ini.
“Terbukti apa yang kami khawatirkan telah terjadi, dengan keadaan ini tentunya para IRT sangat terganggu, untuk itu bupati harus memberikan teguran keras kepada instansi terkait,” tegas Hasan.