MUI Minta Pemerintah Beri Internet Gratis Siswa Terpencil

0
72
Sejumlah siswa mengikuti upacara Bendera di SDN 01 Pagi, Labak Bulus, Jakarta, Senin (27/7). Hari ini para siswa mulai kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016 usai libur panjang Hari Raya Idul Fitri. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Rei/pd/15.

TNews, PENDIDIKAN – Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Noor Achmad meminta pemerintah memberikan internet gratis pada para siswa miskin dan yang berada di daerah tertinggal, terluar dan terdepan Indonesia.

Hal itu bertujuan agar para siswa di seluruh Indonesia mendapatkan haknya untuk menuntut ilmu via internet di tengah pandemi virus corona (Covid-19) saat ini.

“Pemerintah wajib menjamin terpenuhinya hak rakyat untuk belajar seoptimal mungkin, termasuk akses internet untuk rakyat kecil, khususnya di 3T, Terluar, terpencil dan termiskin,” kata Noor di kantor MUI, Jakarta, Rabu (15/7).

Noor juga meminta agar pelbagai infrastruktur penunjang pendidikan nasional perlu disiapkan pemerintah. Akses telekomunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya perlu segera dibangun oleh pemerintah karena menyangkut kebutuhan bagi para siswa.

Menurut Noor, pemerintah juga perlu lebih maksimal menanggulangi Covid-19 dengan memberikan alokasi anggaran yang cukup, terutama bidang pendidikan.

“Bukan untuk BUMN mau pun korporasi,” kata Noor.

Noor lalu meminta secara khusus kepada Kemenag dan Kemendikbud untuk tidak mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan pendidikan yang menekankan keimanan dan ketakwaan.

Ia meminta agar kurikulum pendidikan agama tetap diberikan kepada peserta didik sesuai agamanya dan diajarkan oleh pendidik sesuai agama masing-masing.

“Wantim mewasiatkan agar penyelenggaraan pendidikan naisonal memperhatikan tantangan faktual dan masa depan dengan tetap merawat nilai-nilai kebijakan bangsa Indonesia sendiri,” kata dia.

Diketahui, banyak guru dan siswa di daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T) yang terkendala akses hingga fasilitas dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mereka tidak hanya sulit mendapat akses internet, tetapi juga aliran listrik.

Sumber : Cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.