TNews, BOLMONG — Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow, turun langsung ke lokasi pasca bencana banjir di Desa Doloduo III, Kecamatan Dumoga Barat, Sabtu (25/07/2020) kemarin.
Banjir selain merendam puluhan rumah warga, juga mengakibatkan jembatan di Desa Kosio Kecamatan Dumoga Tangah ambruk atau putus. Setelah mengamati kondisi di lapangan, Bupati langsung menggelar rapat di lokasi bencana, turut dihadri Camat, para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Balai Sungai serta Balai Jalan.
Jembatan Kosio yang merupakan akses penghubung dua daerah, yakni Bolmong dan Bolsel secepatnya dibangun, dengan tipe jembatan bailey. Jembatan bailey adalah jembatan rangka baja yang umumnya digunakan sebagai jembatan darurat yang bersifat sementara.
Menurut Bupati, jembatan tersebut sangat penting secara ekonomis sebagai jalur pengangkutan barang. “Akan dipasang jembatan darurat, saya sudah koordinasi dengan pihak balai jalan,” katanya.
Selain itu, keluhan warga yang khawatir akan banjir susulan dari Bendungan Kosinggolan juga akan segera ditinjau dan diperbaiki. Karena kata dia, areal genangan dari bendungan sudah tak terawat. “Hal ini perlu diantisipasi segera agar jangan ada bencana susulan,” tuturnya.
Disisi lain, Pemerintah Daerah telah menetapkan status tanggap darurat untuk bencana banjir dan longsor di Bolmong. Tanggap darurat berlaku 14 hari terhitung sejak Sabtu (25/07/2020) pekan lalu. “Akan berlangsung hingga 7 Agustus,” kata Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Bolmong, Rafik Alamri.
Lanjut dia, pihaknya sudah melakukan aksi cepat, evakuasi dan koordinasi dengan instansi terkait. “Kita fokus untuk membuka jalan yang sebelumnya tertutup material longsoran,” pungkasnya.
Imran Asiaw