Beranda blog Halaman 2954

28 Warga Jadi ODP Gegara Imam Musala Positif COVID Pimpin Tarawih

0

TNews, JAKARTA – Sebanyak 28 orang di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Penyebabnya, mereka mengikuti salat Tarawih yang dipimpin imam musala yang sehari sebelumnya telah dinyatakan positif Corona.

“Iya (28 jemaah berstatus ODP),” ujar Camat Tambora Bambang Sutama ketika dihubungi, Rabu (13/5/2020).

Imam tersebut berinisial O (82). Ia merupakan ketua RW serta tokoh masyarakat setempat. Tak jarang ia memimpin salat fardu dan salat Tarawih di Musala Baitul Muslimin, bergantian dengan imam lainnya.

“Imam aslinya mah sebenarnya ada juga, cuma bergantian saja sama Pak RW (O) ini, kadang-kadang salat Tarawih-nya (dipimpin) imam aslinya, terus (salat) witir-nya gantian, mungkin salat Isya-nya dia (O), terus Tarawih-nya ganti (imam),” kata Bambang.

Saat pihak rumah sakit melakukan tes swab kedua, hasilnya negatif. Anak dari O ini diperbolehkan pulang pada Kamis (7/5). Sebagai antisipasi penyebaran virus, petugas puskesmas melakukan tes swab kepada O dan istrinya.

“Dari pihak puskesmas akan mengambil tindakan (tes swab) dicoba orang tuanya kan usianya sudah tua berusia 80-an dan 70-an. Pada saat anaknya positif kan pasti kontak langsung, kemudian dilakukan swab dan akhirnya positif,” ucapnya.

O dan istrinya ternyata dinyatakan positif Corona pada Jumat (8/5). Keesokan harinya (9/5), petugas puskesmas dan kelurahan Jembatan Besi melakukan penjemputan untuk mengevakuasi O dan istrinya ke rumah sakit. Namun, O menolak.

“Karena dirinya (merasa) sehat (tidak bergejala) dan akhirnya dia bilang, ‘Saya ini gejala tifus,’ jadi dia itu nggak yakin apa yang disampaikan oleh dokter,” kata Bambang.

Bambang menuturkan O masih memimpin salat Tarawih pada Kamis (7/5) hingga Sabtu (9/5). Diketahui, jemaah di musala tersebut sebanyak 28 orang. Bambang menyebut sejumlah jemaah tidak mengenakan masker saat salat.

“Pada saat dinyatakan positif kan itu, saat hari Jumat dan Sabtu aktivitas di musala, Kamis-nya juga sama dia salat Tarawih di situ, kadang imamin,” tutur Bambang.

“Infonya ada yang pakai masker, ada yang tidak, ya tetap jaga jarak sih cuma kan nggak bisa menjamin karena kan musalanya kan kecil,” lanjutnya.

Akhirnya pihak kecamatan turun tangan. Tim gugus tugas kecamatan menjemput O dan istrinya. Setelah dibujuk, O akhirnya bersedia diisolasi di RSUD Tarakan pada Minggu (10/5).

Pihak kecamatan juga melakukan tes swab kepada 28 jemaah musala. Sebelum hasilnya keluar, kini para jemaah itu diisolasi di rumah masing-masing.

Bambang menuturkan pihaknya juga telah melarang sementara warganya beribadah di Musala Baitul Muslimin. Selain itu, salah satu musala yang berdekatan dengan Musala Baitul Muslimin ditutup.

“Dua-duanya saya minta dua musala itu minta tolong sementara tidak dipakai untuk salat Tarawih sementara,” imbuh Bambang.

 

Sumber: Detik.com

Dikurung dan Tak Digaji 2 Tahun, TKI di Malaysia Ini Juga Diberi Makanan Sisa

0

TNews, INTERNASIONAL – Kepolisian Manjung di Perak, Malaysia menyelamatkan seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Indonesia yang diduga dikurung dan diberi makanan sisa oleh majikannya. PRT berusia 44 tahun ini juga tidak digaji oleh majikannya selama dua tahun terakhir.

Seperti dilaporkan kantor berita Malaysia, Bernama dan dilansir The Star, Rabu (13/5/2020), Kepala Kepolisian Manjung, Nor Omar Sappi, menyatakan bahwa PRT Indonesia yang tidak disebut namanya itu, diselamatkan setelah polisi melakukan penggerebekan di sebuah rumah di kawasan Sitiawan pada Senin (11/5) siang.

Dalam penggerebekan, polisi menahan seorang wanita berusia 48 tahun dan anak perempuannya yang berusia 25 tahun yang menjadi tersangka dalam kasus ini.

“Korban mengklaim dirinya dikurung di dalam rumah dan dipaksa bekerja 24 jam nonstop tanpa upah selama dua tahun, dan jika dia menolak, dia akan dipukul dengan tongkat logam,” ungkap Nor Omar dalam pernyataan pada Selasa (12/5) waktu setempat.

“Korban juga mengklaim bahwa dirinya hanya diberi makanan sisa untuk dimakan dan tempat tidur yang tidak layak,” imbuhnya.

Nor Omar juga menyatakan bahwa polisi telah mengetahui bahwa korban datang ke Malaysia tahun 2018 melalui Pasir Gudang, Johor, dengan seorang agen, sebelum dikirimkan ke rumah tersangka untuk bekerja sebagai PRT. Identitas kedua tersangka tidak diungkap ke publik. Hanya disebutkan bahwa keduanya tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

“Korban kini berada di bawah perintah perlindungan sementara (IPO) dari pengadilan Seri Manjung selama 21 hari mulai hari ini, dan akan dikirimkan ke sebuah rumah penampungan setelah menyelesaikan perawatan,” tutur Nor Omar.

“Kedua tersangka ditahan selama 4 hari mulai hari ini dan kasus ini diselidiki di bawah pasal 12 Undang-undang Anti-perdagangan Manusia dan Anti-penyelundupan Imigran tahun 2007 (Atipsom),” tandasnya.

 

Sumber: Detik.com

Obesitas Bisa Memperparah Infeksi Virus Corona

0

TNews,  SEHAT – Kegemukan atau obesitas memiliki dampak pada berbagai masalah kesehatan, salah satunya meningkatkan risiko gejala dan komplikasi yang lebih parah jika terjangkit COVID-19.

The European Association for The Study of Obesity menyebut bahwa seseorang yang mengalami obesitas memiliki risiko keparahan komplikasi COVID-19 yang lebih tinggi.

Data penelitian pada jurnal Clinical Infectious Diseases menunjukkan bahwa penderita obesitas berisiko 2 kali lebih tinggi untuk membutuhkan perawatan khusus (acute care), dan berisiko 18 kali lebih tinggi untuk membutuhkan perawatan kritis (critical care).

Risiko tersebut semakin bertambah apabila tingkat obesitasnya semakin parah. Penyebab ini diyakini berkaitan dengan gangguan metabolik, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan yang terjadi pada penderita obesitas. Seperti diketahui dari penelitian sebelumnya, gangguan-gangguan kesehatan ini mempengaruhi tingkat keparahan pasien COVID-19.

Sebelum terlambat, yuk jaga berat badan agar terhindar dari obesitas dengan membatasi asupan kalori, salah satunya dengan memilih camilan sehat yang rendah kalori serta mengandung lebih sedikit gula dan lemak. Apalagi sedang masa physical distancing seperti ini, kita jadi semakin mudah ngemil hingga tanpa sadar berat badan bertambah.

Bagi yang suka ngemil, bisa mencoba Tropicana Slim Hokkaido Cheese Cookies yang bebas gula dan hanya mengandung 100 kalori per sachet. Camilan ini cocok untuk mengganti camilan-camilan tinggi gula yang biasa dikonsumsi.

Selain itu membatasi asupan lemak juga bermanfaat untuk menjaga berat badan. Lemak adalah penyumbag kalori lebih besar dibandingkan nutrisi lain. Bahkan, kandungan kalori per gram lemak 2 kali lebih besar dibanding kandungan kalori pada karbohidrat dan protein.

Untuk membatasi asupan lemak, bisa dilakukan dengan memilih bahan makanan yang lebih rendah lemak seperti susu rendah lemak dibandingkan full cream atau masak dengan santan yang lebih rendah lemak.

Hindari memasak dengan cara deep-fry yang membuat minyak lebih banyak terserap ke bahan makanan. Sebagai gantinya, menumis bisa dijadikan opsi memasak yang lebih sehat.

Agar masakan lebih sehat, gunakan minyak dengan kandungan lemak jenuh rendah seperti Tropicana Slim Corn Oil atau Tropicana Slim Canola Oil. Jadi, di bulan Ramadhan Anda tetap bisa menyajikan hidangan istimewa dan nikmat untuk keluarga dengan kandungan lemak yang terkendali.

Pada masa pandemi COVID-19, Tropicana Slim juga menganjurkan untuk menjaga kebersihan secara maksimal. Misalnya rajin mencuci tangan, pakai masker saat ke luar rumah, rutin membersihkan permukaan benda, dan tetap mengaplikasikan physical distancing. Jaga kebersihannya, jaga juga berat badannya.

 

Sumber: Detik.com

Sudah Ramal Dirinya Akan Ditangkap Polisi

0

TNews, SELEB – Roy Kiyoshi ternyata sudah meramal dirinya sebelum ditangkap polisi karena narkoba. Hal itu diutarakannya kepada sang kuasa hukum, Adi Sutrisno Simanjuntak.

“Jadi ini pengakuan dari Roy. Saat kami menjenguk di Polres Jaksel dia sampaikan, ini tolong sampaikan ke media bahwa memang beberapa minggu sebelum ditangkap itu dia sudah meramalkan bahwa di mulai Mei dia akan dijatuhkan,” kata Adi Sutrisno Simanjuntak saat ditemui di Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta Selatan.

“Akan banyak media yang menyudutkan dia segala macam terhadap sesuatu yang tidak dilakukan dia,” sambungnya.

Roy Kiyoshi menduga dia dijebak seseorang. Namun sang paranormal itu belum mengetahui siapa orangnya.

“Kemarin saya konfirmasi apa maksudnya. ‘Saya kira inilah jawabannya’ kasus yang menimpa dia itu. ‘Bahkan saya sendiri itu sudah mengetahui saya akan dijatuhkan seperti ini'” tandas Adi Sutrisno Simanjuntak.

Roy Kiyoshi ditangkap polisi karena diduga menyalahgunakan psikotropika golongan empat. Namun, pria 33 tahun itu membantahnya. Roy Kiyoshi menyebut itu adalah obat tidurnya karena mengalami stres imbas COVID-19.

 

Sumber: Detik.com

Virus Serupa dengan COVID-19 pada Kelelawar di China yang Ditemukan Ilmuan

0
  • TNews, SEHAT – Para ilmuwan menemukan ‘kerabat dekat’ dari virus Corona COVID-19. Penemuan ini sekaligus menegaskan sebuah teori bahwa patogen pandemi berevolusi secara alami.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, menyebutkan para peneliti dari China dan Australia menemukan bahwa kedua virus ini memiliki keterkaitan fitur utama dengan SARS-CoV-2, untuk memicu penyakit. Para peneliti mengatakan temuan itu menunjukkan karakteristik virus seperti ini dapat berkembang secara alami, bukan hasil buatan seperti yang dikatakan beberapa orang.

Tim peneliti menemukan ‘kerabat dekat’ dari virus Corona COVID-19 yang disebut RmYN02, di antara 227 sampel kelelawar yang dikumpulkan di provinsi Yunna di China antara Mei dan Oktober tahun lalu. Sama seperti SARS-CoV-2, RmYN02 memiliki sisipan asam amino di persimpangan subunit protein lonjakannya.

Penyisipan ini yang kemudian dianggap meningkatkan kapasitas SARS-CoV-2 untuk menyebabkan penyakit. “Temuan kami menunjukkan bahwa peristiwa penyisipan ini, yang awalnya tampak sangat tidak biasa, dapat kenyataannya terjadi secara alami pada betacoronavirus hewan,” menurut laporan Science Daily dari Profesor Shi Weifeng direktur Institute of Pathogen Biology di Shandong First Medical University, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (13/5/2020).

Meskipun kedua virus Corona ini memiliki fitur ‘penyisipan’ yang serupa, RmYN02 tampaknya tidak lebih mengancam manusia dibandingkan SARS-CoV-2 yang setidaknya telah menginfeksi 4 juta orang di seluruh dunia. Salah satu perbedaan besar adalah bahwa RmYN02 bukan merupakan pendahulu yang berasal langsung dari SARS-CoV-2, demikian jelas para peneliti.

“Masih ada celah evolusi antara virus-virus ini. Tetapi penelitian kami sangat menyatakan bahwa pengambilan sampel lebih banyak spesies satwa liar akan mengungkapkan virus yang bahkan lebih dekat hubungannya dengan SARS-CoV-2, dan bahkan mungkin merupakan pendahulunya secara langsung, yang akan memberi tahu kita banyak tentang bagaimana virus ini muncul pada manusia,” jelas Shi.

“Penjelasan kami lebih menjelaskan nenek moyang evolusi SARS-CoV-2,” papar penelitian tersebut.

 

Sumber: Detik.com

Diludahi Orang Tak Dikenal, Petugas Tiket Kereta Meninggal Dunia Akibat Corona

0

TNews, INTERNASIONAL – Seorang petugas tiket kereta di Inggris meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19) setelah diludahi oleh seorang warga yang mengaku terinfeksi virus tersebut. Warga yang tak teridentifikasi itu batuk-batuk dan meludahi petugas tiket tersebut saat dia bertugas di stasiun Victoria, London, pada Maret lalu.

Seperti dilansir CNN, Rabu (13/5/2020), petugas tiket kereta api bernama Belly Mujinga (47) ini sedang bekerja bersama seorang koleganya di area terbuka pada kantor tiket kereta api untuk Govia Thameslink Railway (GTR) di stasiun Victoria pada 22 Maret lalu, saat seseorang tak dikenal menyerang mereka.

Warga yang tidak diketahui identitasnya itu meludah dan batuk-batuk ke arah Mujinga dan koleganya, sambil mengatakan dirinya terinfeksi virus Corona. Insiden ini diungkapkan oleh Asosiasi Staf Transportasi Bergaji (TSSA) dalam pernyataan pada Selasa (12/5) waktu setempat.

Kepolisian Transportasi Inggris menyatakan kepada CNN bawa penyelidikan terhadap insiden tersebut telah diluncurkan. “Penyelidikan masih berlangsung,” demikian pernyataan Kepolisian Transportasi Inggris.

TSSA menyatakan bahwa baik Mujinga maupun koleganya jatuh sakit dan dinyatakan positif virus Corona beberapa hari usai penyerangan itu. Pada 2 April, atau 11 hari usai insiden itu, Mujinga dibawa ke Rumah Sakit Barnet, London Utara, dengan ambulans dan menggunakan ventilator.

“Belly (Mujinga) meninggal dunia pada 5 April, 14 hari setelah dia diserang di stasiun Victoria,” sebut TSSA dalam pernyataannya. Dia meninggalkan suami dan satu anak perempuan berusia 11 tahun, yang terakhir kali melihat Mujinga saat dia dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

TSSA dalam pernyataannya menyebut bahwa Mujinga dan koleganya sempat meminta untuk bertugas di dalam ruangan usai insiden penyerangan itu. Namun permintaan itu ditolak oleh pihak manajemen GTR, sehingga keduanya kembali bertugas di area terbuka tanpa memakai alat pelindung diri (APD).

Disebutkan juga bahwa Mujinga memiliki gangguan pernapasan yang membuatnya sempat menjalani operasi, harus melakukan check-up rutin ke rumah sakit dan sebelumnya butuh cuti kerja beberapa saat. TSSA menyebut pihak manajemen GTR mengetahui kondisi Mujinga, namun baru memperbolehkannya tidak masuk kerja setelah dokternya menelepon manajemen GTR pada 25 Maret.

Sekretaris Jenderal TSSA, Manuel Cortes, menuduh pihak GTR tidak menganggap serius insiden penyerangan terhadap Mujinga. Cortes mengkritik keras pihak GTR.

“Sebagai orang yang rentan dalam kategori ‘berisiko’ dan kondisinya diketahui oleh atasannya, ada pertanyaan soal mengapa GTR tidak memintanya berhenti sementara dari tugas garis depan pada awal-awal pandemi ini. Ada pertanyaan serius soal kematiannya, ini bukanlah hal yang tidak bisa dihindari,” ucapnya.

Dalam tanggapannya, GTR menyatakan pihaknya menanggapi setiap tuduhan yang muncul secara ‘sangat serius’. “Keselamatan para pelanggan dan staf kami, yang merupakan pekerja penting, terus menjadi perhatian utama setiap saat dan kami mematuhi saran terbaru pemerintah,” demikian pernyataan GTR kepada CNN.

 

Sumber: Detik.com

Presiden Jokowi Naikkan Iuran BPJS Kesehatan, Ini Rinciannya

0

TNews, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II. Adapun untuk kelas III baru akan naik pada 2021.

Hal itu tertuang dalam Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Berikut ini kenaikan iuran BPJS Kesehatan yang tertuang dalam Pasal 34 sebagaimana dikutip, Rabu (13/5/2020):

Iuran Kelas I yaitu sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.

Iuran Kelas II yaitu sebesar Rp 100 ribu per orang per bulan dibayar oleh Peserta PBPU dan Peserta BP atau pihak lain atas nama Peserta.

Iuran Kelas III Tahun 2020 sebesar Rp 25.500, tahun 2021 dan tahun berikutnya menjadi Rp 35 ribu.

Perpres menjelaskan ketentuan besaran iuran di atas mulai berlaku pada 1 Juli 2020.

Untuk Januari, Februari, dan Maret 2020, iuran bagi Peserta PBPU dan Peserta BP yaitu:

Kelas I sebesar Rp 160 ribu
Kelas II sebesar Rp 110 ribu
kelas III sebesar Rp 42 ribu

Untuk April, Mei, dan Juni 2020, sebesar:

Kelas I sebesar Rp 80 ribu
Kelas II sebesar Rp 51 ribu
Kelas III sebesar Rp 25,500

“Dalam hal Iuran yang telah dibayarkan oleh Peserta PBPU dan Peserta BP melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8), BPJS Kesehatan memperhitungkan kelebihan pembayaran Iuran dengan pembayaran luran bulan berikutnya,” demikian bunyi pasal 34 ayat 9.

Sebelumnya, pada 2018, Jokowi menandatangani Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Besaran iuran yaitu:

a. Sebesar Rp 25.500 untuk kelas III
b. Sebesar Rp 51 ribu untuk kelas II
c. Sebesar Rp 80 ribu untuk kelas I

Pada 2019, Jokowi menandatangani Perpres Nomor 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan. Besaran iuran berubah menjadi:

  1. Rp 42.000 per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III
    2. Rp 110.000 per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II; atau
    3. Rp 160.000 per orang per bulan dengan Manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

    Namun, Mahkamah Agung (MA) membatalkan Perpres Nomor 75/2019. MA mengembalikan iuran menjadi:
    1. Sebesar Rp 25.500 untuk kelas III
    2. Sebesar Rp 51 ribu untuk kelas II
    3. Sebesar Rp 80 ribu untuk kelas I

 

Sumber: Detik.com

Warga di Bawah 45 Tahun Boleh Kerja, Ini Data Usia Rentan Corona

0

TNews, SEHAT – Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengizinkan warga berusia di bawah 45 tahun untuk bekerja demi redam maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Batas usia 45 tahun muncul karena para pemuda dianggap lebih kuat terhadap infeksi virus bila dilihat dari data.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, menjelaskan kebanyakan pasien yang meninggal berusia 45 tahun ke atas. Oleh karena itu, orang-orang umur 45 tahun ke bawah di golongan pekerjaan tertentu diizinkan kembali beraktivitas.

“Kita sadari betul bahwa pada kelompok 45 ke bawah dan sebagainya adalah tenaga-tenaga produktif yang kemudian di samping memiliki imunitas tinggi untuk bisa bertahan dari penyakit ini, juga menjadi tumpuan harapan dari keluarga,” kata Achmad Yurianto dalam siaran pers di kanal resmi milik BNPB, Selasa (12/5/2020).

Seperti apa memangnya sebaran usia pasien Corona sembuh dan meninggal di indonesia? Berikut datanya seperti dikutip dari covid19.go.id.

SEMBUH:

Usia 0-5 tahun = 1,2 persen dari total pasien
Usia 6-17 tahun = 2,4 persen dari total pasien
Usia 18-30 tahun = 18,7 persen dari total pasien
Usia 31-45 tahun = 30,5 persen dari total pasien
Usia 46-59 tahun = 31,1 persen dari total pasien
Usia di atas 60 tahun = 16,1 persen dari total pasien

MENINGGAL

Usia 0-5 tahun = 0,6 persen dari total pasien
Usia 6-17 tahun = 0,5 persen dari total pasien
Usia 18-30 tahun = 3,6 persen dari total pasien
Usia 31-45 tahun = 10,5 persen dari total pasien
Usia 46-59 tahun = 39,6 persen dari total pasien
Usia di atas 60 tahun = 45,1 persen dari total pasien.

 

Sumber: Detik.com

Bantuan Diserahkan, Warga Touna Ucapkan Terima Kasih untuk Bupati Muhammad Lahay

0

TNews, AMPANA – Dalam rangka membantu masyarakat miskin ditengah Pendemi Virus Covid 19, Pemerintah telah mengambil langkah dengan memberikan bantuan sembako. Bantuan mulai di salurkan ke Masyarakat mulai dari Kecamatan Tojo Barat dan Kecamatan Tojo Selasa 12/5/20.

Bupati Tojo Una Una Muhammad Lahay SE MM, langsung menyerahkan secara simbolis kepada Masyarakat di dua Kecamatan.

Hadir pada kesempatan tersebut adalah Kepala BULOG Poso Anwarn Halim , Kapolres Tojo Una Una di Wakili oleh  Kabag Ren Polres Tojo Una Una, Dandim 1307 Poso atau yang mewakili, Kapolsek Tojo, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Alfian Matajeng , Kepala Dinas Sosial Moh Kusno, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil M.I.A Latimumu, Kepala Bapelitbangda Moh Idrus,Plt. Kasat Pol PP ,Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Fery Sabu, Inspektur Daerah, Camat dan Kepala Desa se Kecamatan Tojo Barat dan Tojo.

Pada kesempatan penyerahan Bansos, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tojo Una Una melaporkan bahwa Bansos Pangan Untuk Kecamatan Tojo Barat mendapatkan Bantuan sebanyak 540 Kepala Keluarga dengan Rincian untuk Desa Bambalo sebanyak 44 KK, Desa Galuga 23 KK, Desa Kabalo 23 KK, Desa Malei Tojo 13 KK, Desa Malewa 27 KK, Desa Matako 51 KK, Desa Mawomba 34 KK, Desa Nggawia 50 KK, Desa Tanamawau 42 KK, Desa Tatari 27 KK, Desa Toliba 17 KK, Desa Tombiano 53 KK dan Desa Ujungtibu Sebanyak 136 KK. Dengan rincian Beras sebanyak 10.800 Kg, Gula Pasir 2.160 Kg, Minyak Goreng 1.080 Liter dan Telur Ayam sebanyak 23.760 Butir.

Sedangkan Kecamatan Tojo Mendapatkan Bansos Pangan sebanyak 873 Kepala Keluarga dengan rincian untuk Desa Bahari 40 KK, Desa Banano 46 KK, Desa Betaua 47 KK, Desa Buyuntaripa 29 KK, Desa Dataran Bugi 35 KK, Desa Kalemba 29 KK, Desa Korondoda 42 KK, Desa Lemoro 80 KK, Desa Pancuma 64 KK, Desa Podi 40 KK, Desa Sandada 73 KK, Desa Tayawa 67 KK, Desa Tojo 82 KK, Desa Tongku 57 KK, Desa Uedele 74 KK, Desa Uekuli 68 KK. Dengan rincian beras sebanyak 17.460 Kg, Gula Pasir 3.492 Kg, Minyak Goreng 1.746 Liter dan Telur Ayam sebanyak 38. 412 Butir.

Diketahui yang diterima Masyarakat adalah Bansos Pangan selama 2 Bulan yaitu untuk Bulan April-Mei 2020 sebesar 20 Kg Beras, 4 Kg Gula pasir, 2 Liter Minyak Goreng dan 44 Butir Telur ayam.

Terpisah Bupati Muhammad Lahay menegaskan sangat senang bantuan mulai di salurkan sehingga tetjawab sudah keluhan Masyarakat. “Kita tidak sengaja memperlanbat penyaluran bansos ini, namun kita terlebih dahulu mendata Penerima Bansos sebelum dibagikan menginggat saatbini bantuan ada beberapa jangan nanti terjadi tumpang tindi. Iya ini diatur dengan sebaik-baiknya dan agar Data Penerimanya Tidak Tumpang Tindih,” ujar Bupati.

Dikatakan bahwa Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa  tidak lagi Menerima Bantuan Sosial Pangan dikarenakan Anggaran yang sangat terbatas dan Masih banyak Masyarakat yang membutuhkan Bantuan yang belum tercover oleh Data.

Bupati menambahkan bahwa Bansos pangan ini sudah lama dinantikan masyarakat, dan hari ini sudah mulai disalurkan, ini adalah wujud nyata keseriusan Pemerintah Kabupaten Tojo Una Una dalam membantu ekonomi masyarakat ditengah dampak Covid19.

“Insyallah dalam Penyaluran Bantuan-Bantuan di 12 Kecamatan  saya hadiri dan Serahkan Langsung karena murni sebagai Bentuk Tanggung Jawab saya sebagai Bupati atau Kepala Daerah di Wilayah ini. Harapan kami bantuan agar memanfaatkan bantuan sebaik baiknya,semoga bantuan ini bisa bermanfaat,” tambahnya lagi.

TerpisaH salah satu Warga Tojo Mewakili warga lainya sangat mengapresiasi pemda Touna. “Terima Kasih pak Bupati Muhamad Lahay atas Bantuan sosialnya yang telah diberikan terima kasih Dinas Sosial Touna,” ucap Mohamad P Majadi Warga Desa Betahua.

 

Dales Lantapom

 

Pandemi Corona, WNI di Wuhan Semangati Orang Indonesia yang Puasa

0
ilustrasi

TNews, JAKARTA – Ramadhan kali ini dijalani dengan kondisi yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana saat ini dunia sedang berjuang melawan pandemi COVID-19. Tak terkecuali bagi umat Islam yang tinggal di Kota Wuhan yang disebut sebagai sumber virus tersebut.

Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini tinggal di Wuhan membagikan pengalamannya menjalani Ramadhan seorang diri. Humaidi Zihad, mahasiswa pascasarjana Central China Normal University itu terpaksa melewati bulan puasa tanpa teman dan keluarga lantaran gagal pulang ke Indonesia pada penjemputan WNI Februari lalu.

Kala itu, Humaidi tengah mengidap batuk ringan sehingga ia tak lolos seleksi untuk diterbangkan bersama teman-temannya ke tanah air. Ia pun menjalani keseharian dari gedung asrama kampusnya.

“Ramadhan ya seperti ini. Ya sendirian, ya sepilah. Tahun lalu itu ramai,” katanya.

Humaidi menceritakan kerinduannya untuk menjalankan ibadah puasa bersama dengan mahasiswa Indonesia lainnya.

“Bukannya kita tidak berteman dengan orang luar negeri tapi kalau bulan puasa itu kalau salat tarawih malam-malam itu, ya kita sama teman-teman Indonesia gitu. Kadang ada satu atau dua orang luar negeri yang ikut gabung. Tapi kebanyakan orang Indo kan. Tahun lalu itu ramai kita salat tarawih bareng-bareng,” kenangnya.

Selain punya kebiasaan tarawih bersama, Humaidi juga menceritakan, mahasiswa-mahasiswa Indonesia di sana juga membaca Al-Quran bersama.

“Kita sesama teman Indonesia ngadain kayak pembagian 1 juz setiap minggunya. Sampai 30 juz, entah itu anggotanya berapa pokoknya 30 juz ini kita bagi tiap minggu. Jadi kita punya rutinan 1 minggu itu khatam 1 Al-Quran jadi 4 minggu kita dapat 4 khataman,”ujarnya.

Kegiatan lain yang juga menjadi favoritnya adalah menyiapkan makanan untuk sahur dan buka puasa bersama.

“Jadi kalau buka sama sahur itu, sahur bareng, buka bareng. Gantian masaknya, misalnya saya hari ini, besok kamu. Itu yang seru,” ungkapnya.

Ketika pandemi ini telah berakhir, Humaidi mengungkapkan keinginannya untuk segera pulang ke Indonesia. Namun ia juga tak ingin terlalu banyak berharap bahwa pemerintah akan menjemputnya, setelah ia sempat gagal pulang pada Februari lalu. “Kalau diizinkan pulang, saya pasti pulang langsung,” katanya.

“Ya alhamdulillah sih saya sudah merasa banyak ketenangan di sini. Pemerintah Indonesia mungkin juga sudah mengira yang sama seperti itu. Ya sudah tidak apa-apa. Saya juga tidak terlalu berharap banyak,” ujarnya.

Setelah berhasil menjalani masa-masa lockdown di Wuhan, Humaidi juga memberikan semangat bagi masyarakat Indonesia yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa dan berjuang menekan penyebaran COVID-19.

“Saya yakin, saya lihat Wuhan, China saja bisa, Indonesia pasti bisa mengatasi ini, mungkin dengan cara yang berbeda,” ujarnya.

“Ya ini memang ujian yang sangat berat. Pokoknya tetap semangat buat teman-teman di Indonesia. Pikiran harus dijaga tetap positif. Semoga dengan doa-doa yang selalu kita panjatkan, nanti banyak keajaiban. Indonesia pasti bisa,” tutupnya.

 

Sumber: Detik.com

BERITA TERBARU