Beranda blog Halaman 3336

Pemkot Kotamobagu Rangkaikan HPSN dengan Apel Korpri

0

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu menggelar Apel Korpri yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019, di lapangan Hotinimbang, Senin (25/02/2019).

Wakil Walikota (Wawali), Nayodo Koerniawan dalam sambutannya mengajak pemerintah dan masyarakat Kotamobagu, hidup sehat tanpa sampah. “Mari kita meningkatkan kesadaran kita terhadap persoalan sampah, mengingat ini akan sangat menentukan kesehatan masyarakat kita sendiri, sehingga bersama-sama mendukung program pemerintah pusat dalam kepedulian terhadap persoalan sampah,” kata Wawali.

Menurut Wawali, kebersihan lingkungan sangat penting terhadap kesehatan. Sehingga perlu juga ditingkatkan kesadaran terhadap permasalahan sampah ini.“Didalam lingkungan yang bersih terdapat masyarakat yang sehat. Sekali lagi, mari kita meningkatkan kesadaran kita terhadap persoalan sampah, mengingat ini akan sangat menentukan kesehatan masyarakat kita sendiri,” ujarnya

Untuk itu, Ia juga mengajak untuk mendukung program dan kebijakan hingga strategi nasional tentang masalah sampah rumah tangga hingga pengurangan sampah plastik.“Setiap pemerintah masyarakat, hingga dunia usaha diwajibkan untuk dapat bersinergi dalam menjalankan program tersebut. Mari kita dukung program dan kebijakan hingga strategi nasional tentang masalah sampah rumah tangga hingga pengurangan sampah plastik,” pungkasnya.

Neno Karlina

Nayodo: THL Malas Pasti Dapat Sanksi

0

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Wakil Wali Kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan menegaskan, bagi tenaga harian lepas (THL) di lingkup pemerintah kota (Pemkot) Kota Kotamobagu, harus disiplin dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Kata Nayodo, jika ada THL yang malas kerja pasti dapat sanksi.

Oleh karena itu kata Nayodo, Pemkot akan melakukan evaluasi kinerja dan disiplin  rutin setiap Triwulan (Tiga Bulan) kepada THL. “Ingat, tenaga harian lepas akan dievaluasi setiap triwulan,” tegas Nayodo Koerniawan saat memberikan sambutan di Apel Korpri, di Lapangan Kotamobagu, Senin (25/02/2019).

Ia menjelaskan, kedisiplinan setiap THL di Pemkot Kotamobagu, turut berpengaruh terhadap proses pelayanan prima bagi masyarakat.“Diutamakan dalam proses pemerintahan ini adalah, bagaimana kita mampu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Sehingga itu, penting sekali disiplin kita,” ujarnya.

Ia pun mengimbau, agar THL Pemkot Kotamobagu, dapat melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan yang diatur. “Pekerjaan sudah ditentukan. Jangan sampai terbengkalai dan berimbas pada pelayanan. Saya meminta agar setiap pimpinan SKPD dapat melakukan pembinaan etos kerja dan disiplin setiap hari kepada THL kita. Evaluasi juga dilakukan, agar kinerja THL benar-benar sesuai,” pungkasnya.

 

Tim Totabuan News

 

Dampingi Gubernur Dan Istri Kapolri, Rocky Wowor Tak Segan Pungut Sampah

0

TOTABUAN.NEWS- MANADO- Dalam rangka memperingati hari sampah Nasional, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dan Pemerintah Kota Manado (Pemkot) manado menggelar bersih bersih pantai manado, Sabtu (23/02/19).

Acara yang diawali dengan Upacara di pohon Kasih kawasan megamas, kegiatan di hadiri langsung Ketua Bhayangkari Republik Indonesia ibu Tri Tito Karnavian kemudian di lanjutkan dengan pembagian alat alat sampah dan kupon berhadiah kepada puluhan pemulung sampah.

Tampak hadir Sekertaris Komisi III DPRD Sulut Rocky Wowor mendampingi Gubernur dan Istri Kapolri yang turun langsung membersihkan sampah sampah plastik di kawasan megamas dan juga di pesisir pantai manado.

Acara di lanjutkan dengan pelepasan 30 penyelam oleh istri Kapolri yang juga sebagai Ketua Wanita Selam Indonesia (wasi) untuk mengangkat berbagai sampah dibawah laut.

(Dvd)

Perjuangkan PSU, Walikota Sambangi Kemen- PUPR DT

0

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara bersama dengan Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow, bertemu dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen), Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen-PUPR) DR, Dadang  Rukmana, di ruang kerjanya, guna menyerahkan dokumen permohonan Prasarana Umum dan Utilitas (PSU), Jumat, (22/2/2019).

“Kehadiran saya dan ibu Bupati disini  adalah tindak lanjut pertemuan kemarin dan sekaligus menyerahkan usulan, Prasarana Umum Perumahan, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Rumah Khusus,” kata Walikota.

Walikota berharap, semua usulan yang diberikan Pemerintah kota (Pemkot) Kotamobagu dapat direalisasikan semuanya. “Inshaa Allah seluruh usulan yang telah kita masukkan dapat diterima oleh Kemen-PUPR,” singkatnya.

Neno Karlina

Pemkot Ingatkan Pedagang Durian di Matali Taat Aturan

0
Sekertaris Dinas Edo Mopobela
TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DisperdagKop UKM), mengimbau pedagang duren di sepanjang jalan DC. Manoppo, Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur, untuk menaati aturan yang berlaku.
“Kalau soal perdagangannya, tidak ada masalah, selama tidak menyalahi aturan, semisal, sampah dan penggunaan bahu jalan,” kata Sekertaris DisperdagKop UKM, Edo Mopobela, Jumat, (22/02/2019).
Dijelaskannya, kalau sudah menyalahi aturan, jelas ada sanksi yang berlaku juga.
“Ini pedagang luar. Pedagang musiman dari Tompaso. Kalau mereka sudah jualan di bahu jalan, ya mau tidak mau harus berhubungan, dengan Dinas Perhubungan. Atau, kalau sudah menumpukkan sampah dan hal-hal yang kemudian tidak bersesuaian aturan, ya harus ditindak,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Kotamobagu, Nasly Paputungan mengatakan, akan menindak tegas hal ini. “Nanti, akan kami koordinasikan dengan Satpol PP, dan Disperindag untuk penanganannya,” singkatnya.
Neno Karlina

Kotamobagu ‘Mantap’ Menuju Smart City

0
TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Progres Kota Kotamobagu menuju Smart City kian pesat. Terbukti, sejumlah aplikasi penunjang dan pusat data digital terus dikembangkan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Ahmad Yani Umar, mengatakan, setelah sebelumnya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), diwajibkan memiliki website sendiri, kini giliran desa dan kelurahan yang ditargetkan memiliki hal serupa.
“Hal ini guna, memindahkan dokumen manual ke digital, sebagai bentuk efisiensi dan transparansi untuk memberikan informasi kegiatan, serta segala potensi yang ada di wilayah tersebut,” ujarnya, Jumat, (23/02/2019).
Dijelaskannya, untuk perealisasian capaian target, pihaknya selama dua hari, secara bertahap memberikan pelatihan.”Ya, ini buat perangkat di desa/kelurahan. Disamping juga, sosialisasi SI KeMas. Semuanya gratis, baik pembuatan web, pelatihan tenaga teknis pengelolah yabg  difasilitasi  oleh tenaga IT Kominfo,” jelasnya.
Dirinya berharap, dengan adanya pelatiha ini, bisa memaksimalisasi kerja SI KeMas.
“Nantinya, ini akan disingkronkan. Termasuk agar lebih memudahkan desa/kelurahan melaporkan keluhan lewat SI KeMas, demi Kotamobagu yang lebih baik,” pungkasnya.
Neno Karlina

Pedagang Tompaso Sebut Warga Kotamobagu Rata-rata Pemakan Durian

0
Nampak salah satu warga Kotamobagu yang sangat menyukai buah durian

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pedagang buah durian terus membanjiri wilayah Kota Kotamobagu. Tak hanya pedagang lokal, bahkan banyak juga pedagang durian dari luar daerah yang datang berjualan di Kotamobagu. Dari pantauan Totabuan.news, banyak pedang berasal dari wilayah Tompaso Minahasa.

Saat diwawancarai, pedagang mengungkapkan alasan mereka untuk berjualan di Kotamobagu. Salah satu pedagang meyebut, warga Kotamobagu rata-rata pemakan buah durian. “Hampir semuanya dari Tompaso. Kami jualan di sini, karena warga Kotamobagu rata-rata sangat menyukai buah ini. Sehingga tingkat pembeliannya juga tinggi.

Dirinya mengaku, berjualan di Kotamobagu, khususnya Matali, hampir setiap musim duren.”Setiap musim saja. Jadi hampir di setiap tempat ada, hanya saja, kalau jualan di sini (Matali), lebih mudah diliat dan diketahui. Apalagi, berdagang durian di sini, masih terbilang sangat menguntungkan,” ujar dia.

 

Neno Karlina

Gunakan Badan Jalan, Pedagang Duren di Matali ‘Gratis’ Retribusi, Lurah: Sudah Pernah Ditegur

0
Tofan Wahyudi Simbala

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Sejumlah pedagang duren asal Tompaso mewarnai sepanjang jalan DC Manoppo, Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Timur. Pantauan Totabuan.News, pedagang musiman ini, kerap menggunakan bahu jalan, dalam menjajakan jualannya pada malam hari.”Saya sudah hampir sebulan jualan. Pokoknya, selama musim duren di Tompaso,” kata salah seorang pedagang, Linus Julius (41), Kamis malam, (21/02/2019).

Menurutnya, Kotamobagu adalah lokasi strategis untuk dijadikan tempat jualan.”Hampir semuanya dari Tompaso. Kami jualan di sini, karena warga Kotamobagu rata-rata sangat menyukai buah ini. Sehingga tingkat pembeliannya juga tinggi.

Dirinya mengaku, berjualan di Kotamobagu, khususnya Matali, hampir setiap musim duren.”Setiap musim saja. Jadi hampir di setiap tempat ada, hanya saja, kalau jualan di sini (Matali), lebih mudah diliat dan diketahui. Apalagi, berdagang durian di sini, masih terbilang sangat menguntungkan,” pungkasnya.

Terpisah, Lurah Matali, Taufan Sombala, mengungkapkan, sudah kerap mengingatkan pedagang duren, agar tidak menggunakan bahu jalan.”Sebenarnya sudah beberapa kali kita ingatkan, tapi tetap masih ada saja, yang jualan di bahu jalan. Parahnya lagi, kalau yang jualannya, sudah di badan jalan. Walau memang, ada beberapa yang jualan di dalam kintal warga,” jelasnya, Jumat, (22/02/2019).

Diakuinya, aktifitas perdagangan ini, hingga kini, belum dimintakan retribusi, dari kelurahan. “Mungkin dengan pemilik kintal atau bagaimana. Yang jelas, tidak ada kontribusi kepada kelurahan, atau pun kami yang memintakan retribusi. Kami tidak menyoal proses perdagangannya selama tidak menyalahi aturan,” ujarnya.

Meski demikian, pihaknya akan segera melakukan rapat dengan Lembaga Permberdayaan Masyarakat (LPM), guna mengatasi hal ini.”Apakah ke depan, kita akan mintakan retribusi sampah, ataukah kita imbau masyarakat untuk membicarakannya lanjut. Karena ini musiman. Memang sudah mau habis musim, tapi tidak menutup kemungkinan, akan ada pada musim-musim berikutnya,” pungkasnya.

 

Peliput : Neno Karlina

 

Koleksi 16 Cctv, Ini Titik yang Bisa Terlihat Lewat KaTu

0

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Sebanyak 16 buah Closed Circuit Television (CcTv), tersebar di sejumlah titik di Kota Kotamobagu. Hal ini diungkapkan Tenaga Ahli Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Rudy Yuandi Unu, kepada sejumlah media, Jumat, (22/02/2019).”Ada beberapa titik pasang, yaitu Lapangan Boki Hotinimbang (Lapangan Kota), Bundaran Paris, Mogolaing, dan masing-masingnya ada empat buah Cctv, yang langsung terkoneksi dengan data center,” katanya.

Menurutnya, dari semua titik pasang, baru di Lapangan Kota, yang bisa diakses masyarakat, lewat aplikasi Kotamobagu Satu (KaTu).”Untuk saat ini, masyarakat baru bisa mengakses itu. Yang lainnya, belum. Baru pemerintah saja, dalam hal ini data center yang bisa melihat,” ujarnya.

Ditambahkannya, pembatasan akses ini, dilakukan guna keamanan data.”Ya bentuk antisipasi saja, jangan sampai ada yang lewat ini, coba merusak pusat data. Sehingga memang dibatasi,” jelasnya.

Meski demikian, ini akan terus dikembangkan, sehingga semua titik pasang, bisa diakses.”Ini terus berkembang, seiring dengan teknologi. Buka tidak mungkin semuanya bisa diakses,” pungkasnya.

Neno Karlina

Bupati Bolmong Hadiri Penandatanganan Kerja Sama Terkait Batas Wilayah

0

TOTABUAN.NEWS,BOLMONG– Bupati Bolaang Mongondow Dra. Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow Kamis (21/2) tadi, menghadiri Penandatanganan kerjasma antara Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi yang dilanjutkan dengan Sosialisasi Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional dan Delineasi Batas Wilayah yang dilaksanakan di Aula Utama Badan Informasi Geospasial Cibinong, Kota Bogor.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 31 Bupati dan Walikota se-Indonesia bersama 31 Sekretaris Daerah, serta 4 Rektor dan Dekan Fakultas Teknik Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia.

Menariknya, pada kesempatan itu, Bupati kebanggaan rakyat Bolmong ini, didaulat oleh Kepala Badan Informasi Geospasial Prof. Dr. Ir. Hasanuddin Zainal Abidin, M.Sc, untuk memberikan sambutan, mewakili Bupati dan Walikota yang hadir.

Hal ini sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, yang menegaskan bahwa aspek wilayah harus diintegrasikan kedalam dan menjadi bagian dari kerangka perencanaan pembangunan disemua tingkatan pemerintahan berdasarkan UU nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, paradigma perencanaan yang sebelumnya tidak mengedepankan aspek spasial. “Karena itu, melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dan sosialisasi ini, kami selaku pemda berharap kebutuhan informasi Geospasial dan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang informasi geospasial akan semakin meningkat sehingga sistem informasi geospasial dapat kaminintegrasikan ke dalam perencanaan oembangunan daerah,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Informasi Geospasial Prof. Dr. Ir. Hasanuddin Zainal Abidin, M.Sc mengatakan, salah satu Tolok Ukur dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Badan Informasi Geospasial yaitu berapa banyak Informasi Geospasial yang bermanfaat bagi bangsa ini, termasuk pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Penandatanganan Naskah Kerja Sama ini kata dia, terkait Delineasi Batas Wilayah dimana sebagaimana yang disampaikan oleh Bupati Bolaang Mongondow bahwa batas wilayah memang selalu menjadi masalah terutama kalau di batas wilayah tersebut terdapat potensi sumber daya alam dan hal ini telah menjadi kebiasaan kita manusia termasuk pemerintah daerah untuk saling mengklaim batas wilayah itu.

“Tentunya kerja sama ini tidak menutup kemungkinan terhadap aspek lainnya misalnya pemetaan kebencanaan dengan melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) serta lainya yang terkait dengan pemetaan bencana karena terdapat banyak wilayah di Indonesia yang rentan terhadap bencana,” sebutnya.

Hal lainnya yang akan ditandatangani dalam kerja sama ini yaitu masalah Sumber Daya Manusia (SDM) Informasi Geospasial dimana Badan Informasi Geospasial mempunyai Diklat SDM.

“Nantinya akan ada Program One Data Indonesia (Satu Data Indonesia) yaitu Data Spasial dimana pembinanya adalah Badan Informasi Geospasial, Data Statistik pembinanya Badan Pusat Statistik (BPS) dan data-data lainnya pembinanya Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah semuanya akan digabungkan oleh pemerintah pusat, untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” terang dia.

Lanjut Hasanuddin, saat ini Badan Informasi Geospasial sudah menerapkan kebijakan satu peta dengan menyatukan Informasi Geospasial, sehingga bagi siapa saja yang ingin mencari peta dasar bahkan peta cetak silahkan mengunduh di tanahair.indonesia.go.id.

“Tujuannya agar data itu mengalir di seluruh Indonesia dimana Badan Informasi Geospasial saat ini sedang membangun jaring Informasi Geospasial Nasional yang telah terintegrasi dengan 19 Kementerian dan 34 Provinsi dan baru 28 Kabupaten/Kota dan bagi Kabupaten/kota yang belum terintegrasi, nantinya akan terkoneksi melalui kerja sama ini, bukan hanya peta dasar, tetapi juga peta tematik sehingga Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan tarif Nol Rupiah,” terang dia.

Pada prinsipnya Badan Informasi Geospasial memberikan data peta secara gratis untuk dimanfaatkan oleh masyarakat yang dapat menggerakkan ekonomi ril dan keuntungannya akan kembali ke Negara, bukan ke kantong pribadi.

“Kita ini Negara besar dan tidak mungkin Badan Informasi Geospasial mampu memetakan sendiri sehingga harus dibantu oleh daerah, karena kalau ingin Indonesia maju, maka daerahnya harus maju dan harus kuat dimana tantangan kita ke depan adalah lemahnya SDM di daerah dalam mengelola Peta Indonesia,” pungkasnya.

Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Badan informasi Geospasial beserta jajaran, yang telah mempercayakan dirinya menyampaikan sambutan mewakili sesama Kepala daerah.

“Selaku perwakilan dari rekan rekan kepala daerah, juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pelaksanaan kegiatan yang sangat penting dan strategis ini dalam rangka menyamakan persepsi dan pemahaman kita semua, guna mewujudkan keterpaduan dan kepastian hukum dalam informasi Geospasial,” terangnya.

Bupati mengatakan, perencanaan pembangunan yang baik dihasilkan melalui proses penyusunan dan analisisberbasis bukti, data dan informasi uang akurat yaitu informasi spasial maupun aspasial, karena perencanaan pembangunan saat ini menggunakan pendekatan holistik, integratif, tematik dan spasial yang merupakan upaya pemerintah untuk mensinergikan berbagai program pembangunan antar sektor, dengan menyertakan aspek kewilayahan yang ada di dalamnya.

 

Tim Totabuan News

BERITA TERBARU