TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), masih menjadikan Kampung KB sebagai program unggulan di tahun 2018. Hal ini dikatakan Kepala Dinas (Kadis) PPKB, Djufri Ngadu, Jumat, (5/1/2018).

“Untuk Kampung KB sendiri memang adalah program unggulan yang sudah berjalan sejak tahun lalu, dan ditargetkan bisa menekan angka kelahiran. Ini memang telah disesuaikan dengan Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah,” katanya.

Pencanangan Kampung KB ini diharap bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ya pada dasarnya, Desa atau Kelurahan yang dicanangkan menjadi Kampung KB adalah wilayah yang dianggap terbelakang, sehingga semoga pencanangan ini bisa merubah dan meningkatkan, paling tidak setara dengan Kelurahan lainnya, pada 5 sampai 7 tahun ke depan,” jelasnya.

Dirinya menambahkan, karna tidak semua kelurahan dan desa dicanangkan sebagai Kampung KB, sehingga program lain seperti Tri Bina terus juga di berlakukan. “Sebenarnya ada beberapa program, bukan hanya Kampung KB, ada Tri Bina, pembinaan kepada UPPKS, atau wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang sebagian besar anggotanya adalah peserta KB, dan keluarga pra-sejahtera dan keluarga sejahtera yang aktif berusaha secara kelompok,” terangnya.

Sosialisasi dan pelayanan juga kami tingkatkan di 2018 ini, lanjut Ngandu, khususnya bagi pasangan yang belum mengikuti program ini. “Pasangan usia subur, yang baru menikah atau yang sudah lama menikah namun belum mengikuti program KB karena belum berani, juga merupakan terget kami di 2018 ini,” tutupnya.

Terpisah, Mengli Paputungan, salah seorang staf PPKB mengatakan, awal tahun 2018 sudah mulai melakukan pelayanan KB. “Ya pelayanan tetap terus dilakukan di empat kecamatan yang ada di Kota Kotamobagu, bahkan 2018 ini justru lebih rutin dan lebih sibuk,” singkatnya sambil tersenyum.

Berikut Kelurahan dan Desa yang dicanangkan sebagai Kampung KB:

-Lorong Talaga Kelurahan Gogagoman

-Kelurahan Pobundayan

-Kelurahan Kotamobagu

-Kelurahan Kotobangon

-Desa Bilalang 1

Sumber data, Dinas PPKB.

NENO KARLINA

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Media sosial sudah menjadi kebutuhan bagi kehidupan manusia. Maka tak heran jika pengguna media sosial lebih mudah untuk berkomunikasi, melebihi setengah penduduk bumi.

Kendati demikian, penggunaan media sosial sering disalahgunakan oleh sebagian orang. Penyebaran informasi bersifat hoax hingga berbau SARA sampai mengakibatkan stabilitas di suatu wilayah rawan akan tindakan kriminal menjadi tugas berat setiap institusi, baik kepolisian maupun pemerintah daerah.

Guna mengandtisipasi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), kini tengah mengembangkan sistem aplikasi berbasis teknologi untuk mendeteksi akun palsu penyebar hoax atau nomor cellular yang terindikasi melakukan penipuan, berdasarkan undang-undang ITE.

“Kita targetkan sistem ini akan rampung Februari. Dengan teknologi yang kita kembangkan ini, akan mampu mendeteksi pengguna akun palsu, nomor handpon atau sejenisnya yang selalu menyebar informasi hoax maupun penipuan, bahkan hal-hal yang berbau SARA,” ujar Kepala Diskominfo Ahmad Yani Umar, Kamis (04/01/2018).

Yani menjelaskan, meskipun akun bersifat palsu dan nomor telepon yang digunakan meneror atau menipu, akan tetap diketahui pemilik aslinya.

“Akan tetap diketahui. Bahkan, jika akun medsia sosial dinonaktifkan, atau nomor hp yang dibuang atau semacamnya, akan tetap bisa diketahui siapa orang tersebut. Mulai dari waktu posting, pengiriman pesan, lokasi dan identitas orang itu akan terbaca oleh sistem ini,” ujarnya.

Mantan Kadis Kesehatan ini menambahkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak kepolisian untuk membuat MoU terkait penanganan tindak kriminalitas melalui media sosial.

“Terkait pelaksanaanya, kita nanti akan berkoordinasi dengan kepolsian. Sehingga, jika oknum kita dapati maka langkah hukum akan dilanjutkan ke tingkat Kepolsian untuk prosesnya,” ujarnya

neno karlina