Pupuk Kimia Masih Jadi Pilihan Petani

0
86
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Penggunaan bahan kimia pada tamanan termasuk padi, masih menjadi pilihan 90 persen petani di Kotamobagu. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Nurchim P. Mokoagow kepada TOTABUANEWS, Kamis (22/03/2018).
“Memang saat ini kendala yang ada, struktur tanah yang berubah akibat penggunaan pupuk kimia oleh petani. Karena, dibanding tumbuhan atau pengolahan organik, petani kita masih 90 persen menggunakan pupuk kimia, ini akan berimbas juga pada produksi, khususnya cadangan pangan,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, tidak bisa memacu secara paksa, petani menggunakan tanaman organik, karena tingginya biaya yang dibutuhkan dalam mengelolahnya.
“Petani kita terbentur pada biaya yang mahal. Kalaupun dipaksakan, dengan biaya yang tinggi, mereka tidak bisa menjual hasil produksi dengan harga yang seharusnya, mengingat, saat ini Kotamobagu belum memiliki pasar khusus menjual tanaman organik,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, saat ini hanya bisa menggalakan pemanfaatan lahan untuk cadangan pangan.
“Tanaman organik bisa ditanam diarea pakarangan rumah. Dengan begini, dikalikan jumlah Kepala Keluarga (KK), kita sudah memiliki berhektar-hektar lahan, dan stok pangan keluarga. Meskipun itu baru hanya sebatas sayuran, dan rempah,” ungkapnya.
Terpisah, Subroto Paputungan, petani sawah, asal Kelurahan Motoboi Kecil mengaku, masih menggunakan pupuk kimiah,dalam mengelolah sawah.
“Iya, kalau tidak, padi akan diserang hama. Atau, gulma yang tumbuh juga banyak, jadi memang perlu pupuk. Dan sawah ini digarap setiap tahunnya,” jelasnya.
Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.