CATATAN MALAM : Laut Tak Pernah Benar-benar Kosong

0
15
Konni Balamba

OPINI – Pernahkah kau lihat pohon yang menggugurkan daunnya di akhir musim? Ia tak menangis. Ia tak mengiba pada angin untuk mengembalikan daun-daun yang menguning itu. Ia hanya diam, menerima, dan percaya bahwa setiap gugur bukan berarti akhir—melainkan ruang untuk sesuatu yang baru.

Begitu pula hidup. Kehilangan kerap datang tanpa mengetuk. Ia mencabut apa yang kita genggam erat—orang, mimpi, pekerjaan, bahkan arah. Dan kita, seperti anak kecil yang mainannya hilang di tengah keramaian, menangis sejadi-jadinya. Padahal, siapa tahu, yang hilang itu memberi tempat untuk sesuatu yang lebih banyak… atau lebih baik.

Seorang nelayan tua pernah berkata, “Laut tak pernah benar-benar kosong. Ikan yang tak kau dapat hari ini, mungkin menunggu di kedalaman yang lain.” Kata-katanya sederhana, tapi ada bijak yang dalam di sana. Kadang, kehilangan hanya cara semesta memindahkan kita dari yang cukup… menuju yang layak.

Bayangkan jika kupu-kupu takut kehilangan bentuk ulatnya. Takkan pernah ia tahu nikmatnya terbang. Maka, barangkali, kehilangan bukan kutukan, melainkan jembatan—yang mengantarkan kita ke tempat yang lebih tinggi, atau lebih dalam. Tergantung dari mana kau melihat.

Sebab dunia ini, dengan segala putaran waktu dan takdirnya, tak pernah benar-benar mengambil tanpa mengganti. Bahkan ketika malam menelan cahaya, pagi akan selalu datang membawa terang baru.

Maka jangan takut kehilangan. Sebab segala yang pergi, membuka pintu bagi yang akan datang. Yang mungkin lebih banyak. Yang mungkin lebih baik. Dan yang pasti: lebih tepat.

Penulis : Konni Balamba (Direktur Totabuan News)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses