Berbahaya Bagi Kesehatan Jika Sering Konsumsi Gorengan, Ini Penjelasannya

0
229
ilustrasi

TNews, KULINER – Makanan yang digoreng atau gorengan sering dikaitkan dengan gangguan kesehatan. Itu karena kandungan di dalamnya berbahaya untuk kesehatan tubuh.

Menggoreng merupakan metode memasak yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Mulai dari masakan rumah hingga restoran fast food pun sering menyajikan makanan yang digoreng.

Tekstur renyah pada makanan yang digoreng mungkin menjadi kenikmatan tersendiri. Namun di balik teksturnya yang renyah, gorengan mengandung zat berbahaya.

Itulah mengapa gorengan sering dikaitkan dengan risiko penyakit, seperti jantung, diabetes, obesitas dan kanker. Hal itu dihasilkan dari minyak yang dipanaskan dalam suhu yang tinggi.

Karenanya kurangi konsumsi gorengan atau memilih alternatif lain seperti jenis minyak yang lebih sehat dan metode memasaknya.

berikut alasan mengapa gorengan berbahaya:

  1. Tinggi Kalori

Salah satu alasan mengapa gorengan berbahaya adalah karena kandungan kalorinya yang tinggi. Makanan yang digoreng biasanya dilapisi dengan adonan seperti tepung.

Ketika digoreng, makanan itu akan kehilangan air dan menyerap lemak, sehingga meningkatkan kandungan kalorinya. Misalnya satu porsi kentang panggang biasanya mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak.

Namun saat digoreng, kentang akan mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak. Begitu juga dengan 100 gram ikan filet cod panggang hanya mengandung 105 kalori dan 1 gram lemak.

Ketika digoreng, kandungan kalorinya akan meningkatkan menjadi 232 kalori dan 12 gram lemak.

  1. Tinggi Lemak Trans

Lemak trans adalah lemak yang terbentuk ketika lemak tak jenuh mengalami proses hidrogenasi. Biasanya produsen makanan sering menghidrogenasi lemak menggunakan tekanan tinggi dan gas hidrogen.

Proses tersebut dilakukan untuk meningkatkan umur simpan dan stabilitasnya. Proses hidrogenasi juga dapat terjadi ketika minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama masak.

Proses tersebut akan mengubah struktur kimia lemak, sehingga sulit untuk dipecah oleh tubuh. Apalagi menggunakan minyak sayur atau dari biji olahan yang mungkin mengandung lemak trans sebelum dipanaskan.

  1. Meningkatkan Risiko Penyakit

Dari proses hidrogenasi di suhu yang tinggi itu pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Makanan yang digoreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Hal itu merupakan faktor risiko penyakit jantung. Selain itu, beberapa penelitian mengungkap bahwa gorengan juga berisiko tinggi terkena diabetes.

Karena tingginya kandungan kalori ada kemungkinan juga bahwa banyak mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan bahkan obesitas.

  1. Mengandung Akrilamida Berbahaya

Akrilamida adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak di suhu yang tinggi. Tidaknya hanya digoreng, tetapi juga dipanggang.

Akrilamida dibentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin. Makanan bertepung seperti kentang goreng biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan bahwa asupan makanan akrilamida bisa menimbulkan beberapa jenis kanker. Namun, perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada manusia.

  1. Jenis Minyak Goreng dan Metode Masak Alternatif

Sebelum menggoreng makanan sebaiknya memilih jenis minyak yang dapat menahan suhu lebih tinggi. Umumnya, minyak yang sebagian besar terdiri dari lemak jenuh dan tak jenuh tunggal adalah yang paling stabil ketika dipanaskan.

Beberapa pilihannya ada minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak alpukat. Sementara yang tidak dianjurkan untuk menggoreng makanan adalah minyak kanola, kedelai, wijen, jagung dan minyak dari biji-bijian lainnya.

Alih-alih menggoreng, beberapa peneliti lebih menyarankan untuk menggunakan metode memasak oven frying dan air frying yang mana menggunakan 70-80% lebih sedikit minyak.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.