TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Konstalasi pemilihan wali kota (Pilwako) Kotamobagu 2018 memanas. Belakangan terus terjadi bentrok sesama pendukung pasangan calon. Sebelumnya beberapa hari lalu terjadi penyerangan di posko paslon Tatong Bara – Nayodo Koerniawan (TB-NK) di Motoboi Besar oleh pendukung dan satgas paslon Jainuddin Damopolii – Suharjo Makalalag (JaDi-Jo).
Selanjutnya, aksi baku lempar dengan menggunakan batu sesama pendukung terjadi Sabtu sore kemarin di kelurahan Matali. Insiden tersebut mengakibatkan beberapa orang luka-luka. Sementara beberapa pelaku insiden tersebut diamankan kepolisian.
Informasi dirangkum, kejadian baku lempar di kelurahan Matali terjadi saat pendukung paslon JaDi-Jo melakukan konvoi melintasi matali usai melaksanakan kampanye dialogis, di Poyowa Besar.
Kemudian terjadi saling baku ejek antara kedua pendukung Paslon tepat di depan SPBU Matali, tiba-tiba rombongan paslon JADI-JO terkena lemparan.
Tidak terima dengan kejadian itu, sehingga terjadi aksi saling baku lempar antar kedua pendukung. Atas kejadian itu, empat warga terkena batu dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Tidak lama kejadian berlangsung, kemudian pasukan Pangamanan (PAM) pilkada, yakni TNI-POLRI datang melerai dan membuang tembakan kemudian massa kedua paslon bisa dikendalikan.
Menurut Kapolres Bolmong, AKBP Gani Fernando Siahaan, dalam aksi baku lempar antar pendukung TB-NK, dan JADI-JO di kelurahan Matali, saat ini pihaknya sudah mengamankan tiga orang terduga pelaku pelemparan batu. “Sudah diamankan 3 orang pelaku, yakni TP, NK dan YK dan masih pendalaman ke pelaku lainnya,” kata Gani kepada TOTABUANEWS.COM.
Adanya kejadian tersebut, Gani mengimbau kepada para pendukung kedua Bakal Calon Walikota, dan Wakil Walikota agar menyerahkan kejadian itu ke pihak Kepolisian. “Diharapkan kepada Massa JADI-JO agar tidak melakukan balasan dan serahkan sepenuhnya ke kepolisian,” tegas Gani.
Gani berharap kepada paslon, dan pendukung paslon agar mentaati aturan dalam kampanye dialogis.
Menurut Gani, tidak akan diijinkan lagi mengerahkan massa dalam kampanye dialogis. “tidak akan di ijinkan lagi melaksanakan konvoi atau pawai massa. tidak akan di ijinkan lagi melaksanakan kampanye dialogis dengan menggunakan fasilitas umum, karena menganggu ketertiban umum,” kata Gani.
Apabila ada yang melanggar aturan, lanjut Gani pihaknya tidak segan-segan untuk menindat tegas. “Apabila melanggar kami tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas,” jelasnya.
PELIPUT : GERRY LIANGGA