TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Rekaman pembicaraan, berdurasi 15 (lima belas) menit, sempat menyebut beberapa pejabat di Bolaang Mongondow. Yang lebih mengagetkan karena turut pula disebut nama Wabup. Dalam rekaman itu membahas soal penyelesaian kasus dengan cara mengembalikan Rp4,8 Miliar dengan cara mengumpulkan dari seluruh SKPD dan Bagian-Bagian.
Berikut, penggalan transkip (salinan, red) pembicaraan dalam rekaman yang melibatkan mirip suara Ulfa Paputungan dan mirip suara Suharjo Makalalag, selama 5 (lima) menit.
———————————————————————————————————-
Mirip suara Suharjo: Ki Roni minaya’ sia ko inako ka’asi (Si Roni, dia datang kepada saya).
Mirip suara Ulfa: o ka asi’ do da anda? (o kasihan, kapan?).
Mirip suara Suharjo: Kolabung (kemarin), kai nia sia maya’ moyodungkul i Bupati to (kemarin, katanya dia akan menemui Bupati), bo no ngonguman, no uneg-uneg doman apa segala macam (bercerita dan mengeluarkabn uneg-uneg segala macam). Pada prinsipnya Mama Dito/Bu’ Haja, Pak Yani juga termasuk Pak Sekda juga mereka juga tidak aman, kalau apa namanya itu, sebenarnya kalu mo kejar itu 4,8 itu
Mirip suara Ulfa: Iyooo, (jawaban cukup panjang).
Mirip suara Suharjo: Kong pertemuan di?.
Mirip suara Ulfa: Pertemuan pa mantan sekda pe rumah no.
Mirip suara Suharjo: Kong brapa orang itu, SKPD-SKPD so ta kumpul brapa (ada berapa orang yang hadir, dan yang terkumpul sudah berapa).
Dalam sesi ini rupanya pembicaraan mulai membahas para pejabat yang akan mengumpulkan uang pengganti TPAPD.
Mirip suara Ulfa: Torang, sedang ada yang so bakase no (Kami, dan sudah ada yang memberikan)
Suara mirip Suharjo: sapa-sapa dang (Siapa-siapa).
Mirip suara Ulfa: Dorang Rafika, kabag-kabag. (Rafika, dan mereka para Kabag)
Mirip suara Suharjo: Kabag-kabag kang, sratus-sratus kang itu. (Para Kabag ya, seratus-seratus kan?)
Mirip suara Ulfa: u.. u (menjawab pertanyaan mirip suara Suharjo).
Suara mirip Suharjo: so tanda tangan kang, cimi ada bilang pa kita no, cimi bilang e, sapa pak Mursid, Pak Musrsid kan datang juga waktu itu. (Sudah ditanda tangan kan, Cimi juga sudah sampaikan. Dia mengatakan Pak Mursid juga waktu itu datang).
Suara mirip Ulfa: u..u (Iya)
Suara Mirip Suharjo: Dia juga ada ini, cuma permasalahan waktu itu, apa namanya itu, ya itu Bu’ Haja so.
Suara Mirip Ulfa: Kita so bilang pa bapak, kaka wali’ korupsi bo bui bi’ tutupan ini doit in korupsi. Coba kalu torang kong ta kumpul tu doi itu dia, kong mencuat ini, musibaaa. (Saya sudah katakana sama Bapak, korupsi dan ditutup dengan uang korupsi. Kalau terkumpul dan hal ini mencuat, maka musibah.
Mirip Suharhjo: Ki ine tangoynya, sapa, di rumah pa sekda. (Siapa saja yang hadir (arah pertanyaan rupanya ingin mencari tahu tempat pelaksanaan rapat).
Mirip suara Ulfa: Di rumah pa mantan sekda, kong ba bekeng pertemuan pa sekda dengan Wabup (Di rumahnya mantan sekda, dan yang membuat pertemuan itu Pak Sekda dengan Wabup).
Mirip suara Suharjo: Pak Yani, (dengan nada bertanya)
Mirip suara Ulfa: U…u…, itu juga atas perintah bupati. Jadi mangka kai nako kuonon, baya doman kotangoyan ko I bupati kon iko no marenta ko I wabup, kon poyo dungkul bo puyo sipun ko doit dongkon SKPD, jadi kalau mo sampe di persindangan kong itu mo terungkap samua, bahaayaaa, mo dait bi’ mo iko mo dait bi’ mo i (Iya, itu juga atas perintah Bupati. Makanya seperti saya katakan, kasih tau juga ke Bupati kalau dia yang perintahkan Wabup, untuk mengumpulkan SKPD dan mengumpulkan uang. Jadi kalau sampai di persidangan dan ini terungkap semua, bahaya, semuanya akan terkait).
Mirip suara Suharjo: Iyo karena memang, jadi pemerintahan ini juga karena kan (Iya, berarti pemerintahan sekarang ini juga).
Suara mirip Ulfa: Iyo no, kita blum tau tau kong kalu mo terungkap kamari kong Pak Wabup ada ba pake le tu doi 4,8 itu, karena ada indikasi bagitu torang nda’ bisa mo buktikan. Tonga’ bi’ ki cimi moko totoaw kon tua.(Iya, kita ini belum tahu, karena bila terungkap dan Pak Wabup juga memakai 4,8 itu, karena ada indikasi begitu, kita rtidak bias membuktikan. Hanya Cimi yang mengetahui semua itu).
Suara mirip Suharjo: Bo ki cimi, dia’ doman monahang dia’ pogumannya. (Dan Cimi tidak akan tahan bila membocorkannya)
Suara mirip Ulfa: a..a da’ poguman na, ki sekda no guman ko inako kon no dai-dait I cimi pinoguman. (a, Dia akan ungkap, Sekda mengatakan kepada saya, sudah di bocorkan Cimi semuanya).
Suara mirip Suharjo: Ki sekda naton? (Sekda kita?)
Suara mirip Ulfa: Ki sekda Pak Farid, dia so bilang itu orang-orang yang ba pake doi itu dang. (Sekda Pak Farid, dia sudah bocorkan semua orang-orang yang menggunakan uang tersebut).
Suara mirip Suharjo: Karena intinya kan disitu.
Suara mirip Ulfa: itu no, ada kerugian Negara. Tapi I monimu inta 1 miliar tua, kana in bidon sinuliuwan, jadi dia’ bidon ko masalah. (Itulah, ada kerugian Negara. Tapi satu miliar yang kalian punya, sudah diganti, jadi tak ada masalah).
Suara mirip Suharjo: Roni juga ada ba bilang pa kita, bunda ada cirita kata bunda so sepulang berarti sudah so selesai itu. (Dikatakan Roni, bila Bunda sudah kembali, berarti sudah selesai).
Suara mirip Ulfa: Yang sekarang yang bermasalah ini, yang 250 dengan yang pa Iswan yang dia da pinjam di Ome’, itu yang 1 Miliar itu yang belum taganti, itu yang dorang maso penjara itu no nimbole mo SP3 pa dorang, karena ada kerugian Negara, aka inaton kan inta 1 miliar ain bidon inobolianan, yo sisa in 1 miliar pinongonu cimi-pinongonu cimi, sia bidon mo tanggung jawab tayadua I papa Dede’, 1 miliar na’a no terpisah bi’, karena dia terpisah capat urus depe SP3 dang. Itu kita pe maksud karena itu, dongka po guman kon petunjuk monia da’ dia’ mo ta aw. (Sekarang yang bermasalah adalah 250, dan sama Iswan yang dia pinjam dari Ome’. Satu Miliar yang belum diganti, itu yang membuat mereka di penjara dan tidak bias di SP3, karena ada kerugian Negara. Kalau yang satu miliar itu sudah diganti, dan sisah satu miliar lagi dan tidak tau di apa-apakan Cimi, itu tanggung jawabnya bersama papa Dede’. Satu miliar ini terpisah, karena terpisah jadi secepatnya urus SP3. Itu maksud saya, dan tidak juga bias dikatakan itu petunjuk mereka. (Pembicaraan disini mengisyaratkan, petunjuk aparat)
Suara mirip Suharjo: Ki Pak Farid ada juga dalam pertemuan itu dulu nda’? (Pak Farid dalam pertemuan waktu itu hadir atau tidak?)
Suara mirip Ulfa: Nyanda, dorang nyanda pangge. (Tidak, dia tidak diajak).
Suara mirip Suharjo: Oo Cuma yang SKPD-SKPD dengan kabag-kabag (Oh, Cuma SKPD dan Kabag-Kabag).
Suara mirip Ulfa: Iyo, yo kai nako asal aka mo gumanan kon sidang, ain don mo siding , mo dait bi’ totok akuton in kita (Iya, Iya, kalau dipersidangan dan mengikuti sidang, kita semua akan diangkut).
Suara mirip Suharjo: o ada pa cimi itu ini, itu kwitansi pembayaran itu (Oh, kwitansi ada sama Cimi).
Suara mirip Ulfa: oo, Dorang yang so ba tanda tangan itu (Iya, mereka yang sudah menanda tangani).
Suara mirip Suharjo: Rafika, sapa e yahya so ba kase (Rafika, siapa lagi, Yahya yang sudah memberikan).
Suara mirip Ulfa: iyo Yahya (Iya, Yahya)
Suara mirip Suharjo: Iyo Yahya Fasa, itu dorang ada cirita (Iya, Yahya fasa itu yang mereka katakana).
Suara mirip Ulfa: Yo dika bi’ mo coba-coba sin bo dait bi’ mo I bonu kon penjara . manangkay kai nako’ in nonguno bi’ sin aku’oy mo inisiatif kon urusan tan a aya, karena kita baku urus dengan Bapak pe SP2HT, kong hari-hari di Polda, hari-hari baku kontek deng dorang perkembangan seperti apa, selanjutnya kan hasil pembicaraan dorang di Jakarta, juga SP3 ini TPAPD ini, supaya bunda ta kaluar no 1 miliar sino liuwannya bi don, jadi mo iko no bebas, aidon no bebas, ba’ dia’ mo ta utak atik bekeng SP3. (Jangan coba-coba, karena semuanya akan masuk penjara. Makanya, kenapa saya berinisiatif dalam urusan ini, karena saya juga yang mengurus SP2HT-nya Bapak, dan setiap hari di Polda. Setiap hari berkomunikasi dengan mereka, bagaimana perkembangan hasil pembicaraan di Jakarta, termasuk SP3 dan TPAPD ini, agar Bunsa bisa terhindar dari Satu Miliar ini, karena dia sudah menukarnya, jadi kalian sudah bebas. Agar tidak di utak-atik lagi, makanya urus saja SP3 nya).
———————————————————————————————-
Sayang, pemegang rekaman tersebut baru menyodorkan sekitar 5 menit pembicaraan antara kedua orang ini. Sedangkan sekitar 9 menit lagi, menurut dia tetap akan dipublish, dan pembicaraan itu yang cukup menakutkan karena sudah menyebut aparat penegak hukum.
“Tetap akan di publikasi, dan yang 9 menit itu cukup mengejutkan, sebab ada konspirasi di dalamnya,” kata pemegang rekaman yang meminta namanya tidak dikorankan.
Sementara, Suharjo Makalalag saat ditanya soal rekaman ini via selularnya Senin kemarin, masih enggan menjawabnya. “Untuk konfirmnya, sebaiknya kita ketemu yah, suapaya jelas,” kata harjo membelas Short Massage Service (SMS). (tim/fg)
[box type=”info” align=”aligncenter” ]Redaksi totabuanews.com memberikan kesempatan kepada pembaca untuk menjadi kontributor. Silahkan kirimkan berita anda, dapat berupa artikel atau foto-foto yang menarik mengenai peristiwa di sekitar anda. Isi dari Berita sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan Berita jika dianggap tidak etis dan berbau SARA. Pembaca dapat mengirimkan materi Berita ke alamat email: totabuanews@gmail.com dengan mencantumkan biodata diri yang jelas dan photo diri anda (jika ingin photo anda ditampilkan)[/box]