Tekun, Eka Berhasil Jajakkan Kopi Rinjing di Pasar Sulutgo dan Ternate
Walikota Tinjau Pembangunan Gedung Penunjang RSUD Kotamobagu


Ini Harapan Lurah Gogagoman Hendra Manoppo
TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Lurah Gogagogaman yang baru Hendra Manoppo langsung menggelar Pertemuan Perdana bersama jajaran, lembaga adat dan tokoh masyarakat, di Kantor Kelurahan Gogagoman Selasa (08/01) pagi tadi.
Dalam sambutannya Hendra berharap dukungan masyarakat atas jabatan baru yang telah diamanahkan. ”Tentunya sebagai Lurah yang baru,ini merupakan amanah yang harus saya emban, oleh karena itu untuk menjalankan pelayanan serta program kemasyarakatan saya membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat Gogagoman ” harap Hendra
Dalam kesempatan itu Hendra juga menyampaikan beberapa program kedepan yang menjadi prioritas dan perhatian salah satunya terkait realisasi pajak bumi dan bangunan.
“InsyaAllah dengan amanah yang telah diberikan ini, kita akan mampu menjalankan program dan pelayanan kemasyarakatan dengan baik,olehnya pada kesempatan ini pula apabila dalam menjalankan amanah ini kedepan ada hal yang kurang berkenan saya meminta masukan dan saran dari masyarakat,” ucap Hendra
Turut Hadir dalam kegiatan ini Mantan Lurah Yani Pudul, Lembaga Adat Perangakat Kelurahan, Ketua Rt/Rw dan sejumlah tokoh Masyarakat.
Konni Balamba
Pemda Bolmong Benarkan Galian C Milik Oknum Caleg di Poigar Tak Berijin
TOTABUAN.NEWS, BOLMONG – Aktivitas galian C di sungai Poigar Desa Mondatong, Kecamatan Poigar Kabupaten Bolmong, tepatnya di jembatan perbatasan antara Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dan Kabupaten Bolmong dipastikan tidak mengantongi ijin atau ilegal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bolmong, Abdul Latif saat dihubungi, via telepon genggam membenarkan hal tersebut. “Itu memang tidak ada ijin dan masih ilegal. Jika ada maka bisa dikenakan sanksi berupa pencabutan ijin,” ungkapnya. Minggu (6/1/2019).
Dikatakannya, pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat.”Senin depan kami akan tinjau, karena sudah ada laporan dari warga,” jelasnya.
Dirinya mengakui galian C tersebut sudah sangat dekat jembatan, yang sebenarnya tidak diperbolehkan. “Apapun alasannya tetap tidak boleh, karena dekat jembatan. Ini merupakan kewenangan pihak provinsi, namun karena ada laporan maka tetap kami tindaklanjuti,” tuturnya.
Sebelumnya, dari hasil investigasi dilapangan, aktivitas ini sudah dilakukan sejak lama, yang pada waktu lalu dilakukan penggalian di sungai yang berada di belakang Desa Mondatong. Namun, sekarang sudah menggali dekat dengan jembatan yang jaraknya hanya sekitar 20-an meter.
Penggalian ini pula dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa excavator dan diangkut dengan beberapa kendaraan Dum Truck yang mondar-mandir mengangkat material pasir.
Dengan adanya aktivitas ini nantinya bisa berdampak pada kondisi jembatan yang merupakan penghubung jalan trans Sulawesi serta pada beberapa desa yang dilewati air sungai jika terjadi banjir kiriman. Desa-desa tersebut bukan hanya di Kabupaten Bolmong, namun juga yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan.
Peliput: Ebby Makalalag
Rugikan Uang Negera Mencapai 1 Miliar, 9 Perusahaan di Boltim Bakal Dilapor ke Polisi
TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Sedikitnya sembilan perusahaan di Boltim akan dilapor ke pihak kepolisian, karena telah merugikan uang negara yang mencapai 1 miliar rupiah.
Menurut Kepala Inspektorat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Meike Mamahit, sembilan perusahan tersebut akan dipanggil untuk mengikuti sidang Tuntutan Ganti Rugi (TGR). Jika tidak datang, maka berkasnya segera dilimpahkan ke kepolisian.
Kata dia, total TGR dari sembilan perusahan mencapai Rp 1 miliar lebih sejak tahun 2010. Pemerintah sudah beberapa kali melakukan sidang dan peringatan terhadap pihak perusahan untuk segera melunasi, namun tidak direspon. “Kami sudah memberikan tenggang waktu cukup lama, untuk lunasi TGR. Namun perusahan selalu anggap remeh,” ujar Mieke Mamahit, belum lama ini.
Lanjut Meike, rata-rata TGR sembilah perusahan tersebut di atas Rp 50 juta.
Ketua Majelis Pertimbangan Tuntutan Ganti Rugi (MPTGR) Bolaang Mongondow Timur, Muhammad Assagaf mengatakan, segera memberikan surat pemberitaan terhadap sembilan perusahan untuk hadir di sidang terakhir.
“Kami lihat setiap sidang TGR, mereka tidak hadir dan kadang hanya diwakili,” ujar Muhammad Assagaf, Sekda Kabupaten Boltim ini.
Total TGR di Boltim dari tahun 2010 hingga sekarang berjumlah Rp 2 miliar lebih termasuk sembilan perusahaan.
Ia menambahkan, rata-rata perusahan yang TGR melanggar kontrak kerja dan bekerja tidak sesuai spek. Misalnya kurang volume, ketebalan, campuran maupun tak sesuai RAB. (Za)
Sekda Evaluasi Penggunaan DD, BOS dan BOK Tahun 2018
TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Tim Kabupaten dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Ir Hi Muhammad Assagaf melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kotabunan, Senin (7/1).
Kunjungan kerja itu untuk mengevaluasi penggunaan anggaran Dana Desa (DD), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2018, yang meliputi administrasi dan pertanggungjawaban keuangan di masing-masing desa, sekolah dan puskesmas. “Ini dalam rangka melakukan pemantauan langsung kesiapan dari aspek administrasi untuk dilakukan pembenahan dan penyempurnaan sebelum pemeriksaan,” kata Sekda.
Tak hanya itu, kebutuhan tenaga pengajar hingga sarana-prasarana sekolah juga turut menjadi perhatian Sekda. Dimana, dari hasil kunjungan itu Sekda menerima informasi dari sejumlah kepala sekolah terkait kebutuhan guru dan sarana prasarana sekolah yang mendesak diantaranya MCK. “Kekurangan guru akan segera dipenuhi. Dan sarana prasarana akan coba dianggarkan lewat DD tinggal dilihat aturan mainnya dan cara melaksanakannya. Kalaupun tidak, cepat informasikan agar pada APBD-Perubahan Saya akan coba tampung dalam APBD kabupaten,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Sekda juga mengingatkan agar para Sangadi terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. “Dimana saja kalau bisa dilayani maka layani,” tandasnya. (Za)
Polres Kotamobagu Bidik Aktivitas Galian C Milik Oknum Caleg di Poigar
TOTABUAN.NEWS, BOLMONG – Aktivitas galian C yang ada di sungai Poigar Desa Mondatong Kecamatan Poigar Kabupaten Bolmong yang tak mengantongi ijin dari instansi terkait ternyata mendapat perhatian dari Kapolres Kotamobagu, AKBP Gani Fernando Siahaan.
Saat dihubungi via telepon genggam, Senin (7/1/2019). Kapolres Kotamobagu pertama ini mengatakan akan memproses aktivitas ini jika ada laporan yang masuk. “Ada laporan, saya proses dan pasti ditindaklanjuti dengan turun ke lokasi,” katanya.
Ditanya terkait sanksinya, Kapolres menuturkan bahwa itu merupakan kewenangan hakim nantinya di pengadilan.”Nanti diproses dan dicek dulu. Kalau sanksi nanti hakim yang menentukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, aktivitas ini sudah dilakukan sejak lama, yang pada waktu lalu dilakukan penggalian di sungai yang berada di belakang Desa Mondatong.
Namun, sekarang sudah menggali dekat dengan jembatan yang jaraknya hanya sekitar 20-an meter. Penggalian ini pula dilakukan dengan menggunakan alat berat berupa excavator dan diangkut dengan beberapa kendaraan Dum Truck yang mondar-mandir mengangkat material pasir.
Dengan adanya aktivitas ini nantinya bisa berdampak pada kondisi jembatan yang merupakan penghubung jalan trans Sulawesi serta pada beberapa desa yang dilewati air sungai jika terjadi banjir kiriman. Desa-desa tersebut bukan hanya di Kabupaten Bolmong, namun juga yang berada di Kabupaten Minahasa Selatan.
Peliput: Ebby Makalalag
Dinas Pertanian Bolmong Terkesan Tak Adil ke Petani
Astaga! Dinas Perikanan Bolmong Diduga Terlibat ‘Skandal Pungli’ di Pelabuhan Uki
Makan Mie Ojo di Kantin Mama Lana, Ishak Rela Berbagi Dengan Djelantik
TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Dalam dunia politik terkadang penuh dengan sandiwara. Begitupun dalam lembaga legislativ, sesekali para legislator berbeda pendapat. Namun lepas dari itu, perbedaan-perbedaan pendapat politik tak mempengaruhi hubungan persahabatan para wakil rakyat tersebut.
Ini terbukti saat beberapa anggota DPRD Kota Kotamobagu kongko-kongko di kantin Mama Lana, di kompleks kantor DPRD Kotamobagu Senin (07/01/19) siang tadi.
Dalam pantauan suasana akrab sesama anggota dewan periode 2014-2019 itu tercipta. Baik Djelantik Mokodompit, Ishak Sugeha, Jusran Mokolanot, Meydi Makalalag, Begie Gobel, Agus Suprijanta dan Kadir Rumoroi sesekali tersenyum lebar larut dalam canda dan tawa.
Menarik dalam kongko kongko, saat Ishak Sugeha memesan makanan mie ojo di kantin Mama Lana. Ketua DPC Demokrat itu rela berbagi mi ojo sepiring bersama ketua DPD II Partai Golkar Djelantik Mokodompit. Keduanya pun menikmati mi ojo secara lahap.
Namun di satu sisi, fenomena ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat, bahwa dalam dunia politik tidak musuh abadi dan tidak ada kawan sejati. Masyarakat harus cerdas dalam bersikap, jangan terbawa oleh suasana politik.
Apalagi menjelang pemilu tahun ini, masyarakat boleh berbeda dalam sikap politik, tapi hubungan silaturahmi harus tetap terjaga.
Konni Balamba