TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu terus mengingatkan 5.068 warga Kota Kotamobagu belum melakukan perekaman E-KTP untuk melakukan perekaman, menyusul adanya penegasan dari Kementrian Dalam Negri (Kemendagri) untuk membekukan atau memblokir data warga yang belum melakukan perekaman.
Hal ini dikatakan Kepala Disdukcapil Virginia Olii, kepada sejumlah awak media, Jumat (21/09/2018).

“Warga berusia diatas 23 tahun yang belum melalukan perekaman data e-KTP akan mendapatkan sangsi. Kemendagri akan mengambil tindakan tegas kepada penduduk dewasa yang belum juga melakukan perekaman data KTP elektronik atau e-KTP,” kata Viginia.

Dikatakannnya, Disdukcapil saat ini memfokuskan perekaman pada usia diatas 23 tahun.

“Ini fokus umur 23 keatas. Ketika dia tidak akan melakukan perekaman datanya akan di blokir sampai 31 Desember,” tegasnya.

Hingga saat ini akunya, sekitar 5.068 yang belum melakukan perekaman e-KTP di Disdukcapil.

“Nah, kalau umur 17 itu kan masih pemula, alangkah baiknya juga yang umur 17 sudah melakukan perekaman. Tapi untuk sekarang kita memeberikan waktu kepada penduduk dewasa. Ini juga mengantisipasi pilpres dan legislatif. Har menggunakan KTP,” paparnya.

Dirinya mengakui, ketersedian blangko e-KTP ketersediaannya tidak ada masalah. Pihaknya terus melakukan turun ke tiap desa/kelurahan. Dan melakukan perekaman.

“Mengajak kepada masyarakat 31 Desember, alangkah baiknya melakukan perekaman. Karena itu identitas penduduk sangatlah penting. Supaya melakukan perekaman karena hak suara itu dalam pemilihan nanti penting,” tandasnya.

Peliput: Neno Karlina

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Sedikitnya 197 Warga Negara Asing (WNA) di Bolaang Mongondow Raya (BMR) terus diawasi. Data tersebut terhitung hingga 19 September. Hal ini dikatakan Kepala Imigrasi Kelas II Kotamobagu Joni Rumagit, Jumat (21/09/2018).

“Jumlah WNA yang ada di BMR baik bekerja di cons, maupun tempat lain ada 197 orang, terhitung 19 September. Dan terus mendapatkan pengawasan,” ujarnya.

Dirinya pun menegaskan, pengawasan WNA di Bolaang Mongondow khususnya Kotamobagu terus dilakukan.

“Pengawasan terus kita lakukan baik secarah terbuka maupun tertutup. Kita lakukan bersama-sama karena fungsi pengawasan kerja bersama. Baik setiap WNA yang masuk ke Indonesia. Nah, itu tugas Imigrasi mensortir dan mengecek setalah masuk di wilayah Indonesia menjadi tugas bersama,” jelasnya.

Dirinya menegaskan dan mengimbau, apabila ada warga yang mencurigakan, baik dari sisi gerak gerik dan perilakunya, segeralah melapor ke pemerintah setempat.

“Diminta masyarakat lebih peka, dan apabila ada orang yang mencurigakan juga warga negara asing yang gerak geriknya mencurikan laporkan ke pemerintah setempat atau koordinasi dengan polres, Polsek atau TNI terdekat, supaya keamanan ini bisa terjaga,” pintanya.

Peliput: Neno Karlina

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Jumlah Investasi di Kota Kotamobagu dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPTPTSP) mencatat sebanyak 3,6 triliun nilai investasi sejak lima tahun tarakhir.

Kepala DPMPTSP Kotamobagu Noval Manoppo menyebutkan, dari 3,6 triliun tersebut, terdapat 2.309 perusahaan yang berinvestasi di Kotamobagu. Didorong dengan pengurusan izin yang dipermudah dan gratis sehingga terus mengalami peningkatan.

“Jumlah nilai Investasi keseluruhan selama Lima tahun mencapai 3,669,378,729,464 atau 3,6 triliun. Paling banyak itu pada 2016 sebanyak 621 investasi dengan nilai investasi sebanyak 607,8 miliar,” kata Noval, Jumat (21/09/2018).

Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan dan Promosi Penanaman Modal Imran Golonda mengatakan, jumlah investasi yang ada paling banyak didominasi oleh sektor jasa dan peedagangan.

Hal ini juga untuk menjalankan visi misi wali kota dimana kotamobagu sebagai kota jasa.

“Target wali kota itu selama Lima tahun sebesar 3,5 triliun. Nah, saat ini kan sudah 3,6 triliun, artinya sudah melebihi target. Dan jumlah tersebut akan terus bertambah hingga Desember mendatang,” jelasnya.

Memurut Imran, hal ini senada dengan program pemerintah dan visi misi Walikota.

“Ini terus akan didorong, mengingat ini juga adalah visi misi Walikota untuk Kotamobagu sebagai kota jasa,” ungkapnya.

Lanjut Imran, pengurusan izin usaha terus dipermudah dengan menggratiskan semua pengurusan. Hal itu untuk merangsang para investor datang berinvestasi di kotamobagu.

“Kan sudah terbukti setiap tahun nilai investasinya bertambah. Mulai dari kedatangan investor misalnya indomart dan alfamart juga perhotelan di Kota Kotamobagu,” pungkasnya.

Berikut data investasi di Kotamobagu:

– 2014 jumlah Investasi 353 dengan nilan investasi 94.417.859.786
– 2015 jumlah investasi 507 dengan nilai investasi 2.178.955.985.023
– 2016 jumlah investasi 621 dengan nilai investasi 606.855.720.216
– 2017 jumlah investasi 495 dengan nilai investasi 343.824.903.652
– 2018 jumlah investasi per September 369 dengan jumlah nilai investasi 493.957.996.097
Sumber data: DPTPTSP Kotamobagu

TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Wisata alam Hutan Kota Bonawang, Kelurahan Mongkonai Barat Kecamatan Kotamobagu Barat, hadir dengan tampilan baru. Dengan inisiatif warga setempat, Hutan kota ini mulai dipercantik dengan dibuatkan berbagai jenis dekorasi di dalam hutan yang unik dan menarik.

Kepada TOTABUAN.NEWS, Ramanda Maleteng (40), pria yang selama ini tinggal dan menjaga hutan kota ini mengaku berinisiatif membuat dekorasi tersebut, Ia mengaku, berdasarkan masukan ide dari para pangunjung yang datang setiap akhir pekan.

“Jadi ada pengunjung yang datang ke hutan kota kemudian memberikan masukan seperti ini. Karena peralatan dan bahan-bahannya ada, sehingga saya buat seperti ini,” kata Raman, sapaan akrabnya, Rabu (19/09/2018).

Menurut Raman, berkat upayanya tersebut, kini pengunjung hutan kota lebih banyak dibandingkan sebelumnya.

“Pengunjung datang untuk menikmati keasrian hutan yang teduh dan adem, juga bisa bergaya dengan kamera di dekorasi yang cukup unik. Biasanya kurang, dan sepi, tapi sekarang sudah banyak pengunjung dari dalam maupun dari luar kota. Kemarin saja ada lengunjung bule’ (Warga Negara Asing) dari Belgia, mereka datang meneliti hutan ini”, jelas Raman.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata (Disbudpar) Kotamobagu Moh. Agung Adati mengapresiasi aksi Raman tersebut.

“Saya mengapresiasi tentunya, jika ternyata seperti itu. Berarti masyarakat telah turut bekerjasama dalam mempromosikan wisata kota,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, dengan begitu lebih banyak menarik pengunjung sehingga bisa terpromosikan sebagai destinasi wisata Kotamobagu.

“Itu kan menarik, dengan panorama hutan dan sejuk ditamnah dekorasi-dekorasi tersebut lebih terlihat unik dan menarik, sehingga tidak heran sudah banyak pengunjung yang menikmati keindahan hutan tersebut. Kedepan pasti kami akan bantu,” pungkasnya.

Peliput: Neno Karlina