TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU— Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kota Kotamobagu, berencana pendataan bagi anak-anak putus sekolah dengan berbagai alasan. Hal ini bertujuan selain evaluasi terhadap dunia pendidikan di Kota Kotamobagu, ini berkaitan juga dengan komitmen pemerintah dalam dalam hal ini Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara yang prihatin melihat kondisi anak usia sekolah yang tidak lagi bersekolah. ‘’Ini adalah salah satu bentuk serta kepedulian pemerintah terhadap pendidikan terutama di daerah kita ini,’’ kata Rukmini Simbala, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora).
Meski menurut mantan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja ini, terkait angka siswa drop out tidak menunjukkan angka yang siknifikan. Namun hal tersebut, tidak harus menjadi pihaknya terlena, sehingga perlu untuk diantisipasi.
‘’Jika melihat dari hasil rakor kemarin. Banyaknya siswa yang terpaksa putus sekolah diakibatkan pergaulan yang saat ini cendrung bebas. Sehingga menjerumuskan mereka ke hal-hal yang negatif,’’ ungkap Rukmini.
Beberapa langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya, adalah membuka kelompok sanggar belajar untuk dapat menyarankan kepada para siswa untuk dapat mengikuti ujian paket C. ‘’Dari data yang ada saat ini, jumlah anak putus sekolah untuk tingkat SMA/SMP itu berkisasr 12 sampai 15 orang. Dan ini bukan karena faktor kurangnya fasilitas pendidikan atau karena ketidak mampuan orang tua menyekolakan anak,’’ ujar Mama Opan sapaan akrab Rukmini,.
Dari data yang ada sementara, rata-rata siswa putus sekolah didominasi oleh siswa perempuan. ‘’Dan menjadi perhatian kami untuk dapat memberikan pembelajaran kepada siswa khususnya pada usia remaja untuk tidak terlibat pada hal-hal yang menjerumuskan mereka pada hal-hal yang tidak baik,’’ imbuhnya.
Konni Balamba