Diknas Boltim Lakukan Pendataan Penduduk Usia Paud Hingga SMA

0
36
Disdik Boltim Terus Pantau Pelaksanaan UN SD
Yusri Damopolii
TOTABUANEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), melalui Dinas Pendidikan Bolaang Mongondow Timur (Boltim), saat ini melakukan pendataan penduduk untuk usia sekolah mulai dari paud hingga usia SMA/SMK.
Sebagaimana dikatakan Kepala Diknas Boltim Yusri Damopolii, pihaknya juga mendata siswa putus sekolah. “hari ini kita mulai lakukan validasi data penduduk menurut tingkatan usia sampai ijazah, penghasilan orang tua, study di perguruan tinggi, dan siswa berkebutuhan khusus, misalnya cacat fisik dan mental,” terangnya kepada TOTABUANEWS.
Guna pendataan dimaksud, untuk penetapan APK, APM, APS. disamping itu, kita perlu ada sekolah khusus penyandang cacat semisal SLB di Boltim namun, kita lihat volume siswa yang membutuhkan atau, nantinya kita jadikan SKB guna pembelajaran tertentu bagi siswa penyandang cacat. “Ini perencanaan atau program Dinas pendidikan di Lima Tahun kedepan. selain itu, gunanya pendataan yakni, kita akan ketahui seberapa jumlah warga putus sekolah, yang memiliki ijazas sebab, kita sudah programkan upaya paket A, B, C. hal ini, kita lihat kebutuhan anggaran Pemkab untuk melihat sejauh mana angka putus sekolah agar, mereka memiliki ijazah sesuai tingkat pendidikan,” paparnya.
Lanjutnya, data tersebut untuk mengetahui perkembagan penduduk di usia sekolah. maka, kita bisa prediksi berapa persiapan fasilitas sekolah di Boltim. “ini data validasi jadi, kita tahu berapa jumlah penduduk Boltim usia 1 hingga 18 tahun masih sekolah, tidak sekolah, bahkan putus sekolah juga yang tidak memiliki ijazah. waktunya, seminggu untuk pendataan oleh setiap guru-guru sekolah/desa se-Boltim yang akan didampingi pihak Diknas Boltim,” ujarnya.
Ditambahkanya, pekan kemarin Diknas Boltim sudah lakukan rapat kerja awal tahun, mengenai evaluasi program Tahun lalu serta rencana kerja di tahun ini, termasuk pendataan penduduk, program fisik dan nonfsik di sekolah yang mendapat alokasi untuk rehab dan penambahan ruangan. “juga, evaluasi kehadiran ASN dan tenaga honor disetiap sekolah, pencanangan Motto pendidikan yaitu Ceria Edukatif Responsif Damai Asri Santun (CERDAS), ini akan diterapkan di setiap sekolah dan wajib hukumnya diimplementasikan oleh guru,” jelasnya.
Peliput: Dicky Mamonto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.