Minaesa Gelar Pelatihan Pengelolaan Ekowisata Desa

0
20

TNews, Minut Sulawesi Utara – Pelatihan Pengelolaan Ekowisata desa, Selasa (22/08/2023) dibuka langsung Hukum Tua desa Minaesa Saprin Fanah.

Pelatihan pemberdayaan ini, mengikut sertakan 30 orang masyarakat desa Minaesa kecamatan Wori Minahasa Utara (Minut) provinsi Sulawesi Utara, yang diberikan pemahaman terkait pentingnya pengelolaan Ekonomi yang menunjang pariwisata, guna peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh Nara sumber yang berasal dari dinas Pariwisata provinsi Sulawesi Utara, Kepala Kecamatan Wori dan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) salah satu LSM yang intens mengawal kebijakan kepariwisataan.
Menurut Hukum Tua Minaesa Saprin Fanah, kegiatan ini didukung dengan anggaran dana desa, sebagai landasan pengembangan pariwisata di desa Minaesa yang nanti pada tahun 2024 kita akan melaksanakan kegiatan-kegiatan pariwisata.


Terutama untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdariwis) serta Bumdes di Minaesa.
Sangat penting kita menjaga kelestarian lingkungan, terutama menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sebagai bagian dari aspek pariwisata, terutama untuk tidak membuang sampah sembarangan baik di sungai maupun di tepi laut.
“Marilah bersama-sama memelihara kebersihan desa kita bersama, sebab tanggung jawab kita semua tanpa terkecuali baik pemerintah maupun masyarakat dalam menjamu tamu yakni wisatawan ke depan. Bahkan pada bulan Oktober mendatang kita akan menyambut wisatawan yang berkunjung dari Bali, tentu kita harus siap baik kebersihan maupun mental kita sebagai tuan rumah menyambut tamu dengan keramahan,” kata hukum tua Saprin Fanah dalam sambutan pembukaan kegiatan pelatihan ini.


Arroyan Suwarno Salah satu Officer MDPI, LSM yang berpusat di Bali dalam materinya mengungkapkan pentingnya Ekowisata dalam menunjang periwisata berkelanjutan di desa Minaesa, dan harus mendapatkan dukungan seluruh warga dan pemerintah di desa.
Roy sapaan akrabnya menyatakan bahwa secara definisi, Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.
“Untuk pariwisata berkelanjutan adalah bagaimana mengunjungi suatu tempat sebagai seorang wisatawan dan berusaha membuat dampak positif terhadap lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi. Pariwisata dapat meliputi transportasi utama ke lokasi umum, transportasi lokal, akomodasi, hiburan, rekreasi, makanan, dan belanja yang kemudian memberikan manfaat bagi pendapatan masyarakat dan juga pendapatan desa,” tutup Roy.
Hingga berita diturunkan, kegiatan sedang berlangsung dengan narasumber dari dinas Pariwisata Sulut dan Minut. (Penulis Meiyer Tanod)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.