Komisi IX DPR RI Sambangi Pemprov Sulut Bahas Soal Ini

0
122

TNews, SULUT – Masuknya tenaga kerja asing (TKA) Indonesia melalui pintu Sulawesi Utara (Sulut), mendapat perhatian Komisi IX DPR RI. Jumat (28/5/2021), rombongan Komisi IX DPR RI yang dipimpin Felly Runtuwene, menyambangi Pemprov Sulut, untuk mengecek data TKA Sulut. Kunjungan Komisi IX, disambut langsung Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw. Dalam dialog tersebut, Wagub Steven mengapresiasi kepedulian DPR RI kepada Sulut. Ia menjelaskan, jumlah TKA di Sulut per Desember 2020 sampai Mei 2021 sebanyak 7.000 orang. Jumlah tersebut kemudian lanjut ke sejumlah daerah tujuan lainnya di Indonesia. “Yang bekerja di Sulut hanya sekitar 140-an orang,” kata Wagub Steven.

Wagub menambahkan, proses transit kedatangan TKA lewat jalur Sulut, harus mengikuti protokol kesehatan (Prokes) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi angka penyebaran Covid-19 di Sulut pada tahun 2021 sudah turun drastis. Dari peningkatan jumlah TKA tentu dibarengi pengawasan secara ketat terhadap kerjasama dengan Imigrasi. Artinya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Daerah (Disnakertransda) Sulut bersama Imigrasi sering melakukan upaya edukasi. “Untuk masalah Covid juga kita di Sulut adalah salah satu dari 5 provinsi yang penurunan covid-nya sangat signifikan, karena sudah beberapa hari ini permasalahan covid-nya menunjukkan angka zero.

Provinsi Sulut memang kebagian pintu masuk TKA, tapi hanya bersifat transit saja sebelum lanjut ke daerah tujuan seperti ke Morowali dan daerah lainnya,” ujar Wagub Steven seraya mengapresiasi kolaborasi TNI-Polri serta masyarakat. Dialog tersebut juga turut dihadiri Kasdam XIII Merdeka Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Rudi Darmoko SIK MSi, Dirjen dari Kemenakertran RI serta pihak Imigrasi kadis Erni Tumundo. Terpisah, Ketua Tim Komisi IX DPR RI Felly Esterlita Runtuwene mengatakan tujuan kedatangan mereka ke Sulut yaitu saat mendapat informasi ada sekitar 2.500 TKA yang masuk ke Sulut. “Kalau kita lihat datanya bukan setiap bulan tapi beragam.

Memang dua bulan terakhir cukup tinggi, sampai akhir bulan ini sekitar 8100 TKA yang masuk lewat Sulut dan ini bagi kami banyak keterkaitan dengan berbagai hal, pertama masalah Covid yang kita tahu bahwa ada varian-varian baru yang harus diantisipasi. Kita tahu bersama bahwa pemerintah pada saat Lebaran melarang masyarakat untuk melakukan mudik di satu sisi kok bisa menerima orang asing dalam jumlah yang besar. Karena itu kami datang untuk dapat memastikan kebenaran permasalahan ini,” ujar Felly. Ia menghimbau pemerintah untuk menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat saat menerima TKA ke Indonesia, termasuk meningkatkan kualitas dari petugas di Sulut, sebagai daerah yang menjadi pintu masuk.

 

Sumber : beritamanado.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.