Pupuk Kimia Masih Jadi Pilihan Petani
Begini Suasana Helikopter Surya Paloh Mendarat di Lapangan Motcil
Pemda Boltim Tingkatkan Kapasitas ASN Demi Akselerasi Kualitas Pelayanan Publik
Warga Bungko Meninggal Akibat Sengatan Arus Listrik
TOTABUANEWS, BOLSEL- Tersengat arus listrik, warga Bungko Kecamatan Kotamobagu Selatan meninggal seketika.
Peristiwa yang menimpa korban Atnan Mamonto (24), Rabu (21/03/2018) kemarin yang merupakan karyawan CV. Cahya Nusantara Utara terjadi sekitar pukul 16:50 Wita, dimana saat itu korban bersama rekan kerjanya sedang melakukan perbaikan konstruksi jaringan di Sondana, Kecamatan Bolaang Uki.
Kapolsek Urban Bolaang Uki Kompol Baharudin Samin ketika dikonfirmasi Totabuanews, kamis (22/03/2018) hari ini membenarkan tentang adanya kejadian tersebut.
“Menurut salah satu rekan kerja korban, bahwa dirinya bersama korban sedang melakukan perbaikan konstruksi jaringan di tiang listrikyang sudah dipadamkan sejak pukul 09 00 Wita, dan pada pukul 16 50 wita tiba-tiba kabel Tegangan Menengah yang sedang di perbaiki di pegang oleh korban, namun kabel yang dipegangnya sudah dialiri arus listrik, dan membuat korban meninggal saat itu juga, setelah itu, korban langsung diturunkan oleh teman kerjanya dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bolsel, dan sejak kemarin kami dari Polsek Urban Bolaang Uki, langsung mendatangi TKP, kemudian menginterogasi para saksi, dan mengamankan terduga tersangka di Mapolsek ” jelas Samin.
Seusai peristiwa meninggalnya korban, pada pukul 17:00 Wita, teman-teman korban berjumlah sekitar 30 orang mendatangi kantor PLN Rayon Molibagu dan menanyakan siapa yang menghidupkan mesin, karena yg menghidupkan mesin tidak ada sehingga mereka melakukan pengrusakan kaca jendela dan TV di Kantor tersebut.
Peliput: Aspriadi Paputungan
Pemdes Tolondadu Jaring Warga Kurang Mampu Sebagai Calon Penerima Bantuan Rumah Layak Huni
TOTABUANEWS, BOLSEL- Pemerintah Desa Tolondadu Kecamatan Bolaang Uki, jaring warga kurang mampu untuk diusulkan sebagai calon penerima bantuan program rumah layak huni.
Pantauan Totabuanews, sejak pagi, warga berbondong-bondong mendatangi Kantor Desa Tolondadu untuk memasukkan berkas dan persyaratan untuk pembangunan rumah layak huni di desa tersebut.
Sangadi Tolondadu Powor Hasan pada saat itu menyampaikan kepada warga yang hadir agar melengkapi berkas sesuai persyaratan.
“Diminta kepada warga kurang mampu agar memasukkan berkas, dan penuhi persyaratan sesuai ketentuan, karena setelah ini, kami dari pemerintah desa akan melakukan verifikasi berkas, dan meninjau kembali di lapangan, jika nantinya semua usulan belum dapat terakomodir, warga jangan kecewa, karena program ini tetap akan berkelanjutan karena dilakukan secara bertahap, bisa melalui APBD Bolsel, maupun APBDes Tolondadu tahun 2019 nanti,” jelas Powor.
Lanjut dirinya menghimbau kepada warga agar dalam mengusulkan rumah layak huni, hindari lahan yang masih dalam sengketa, yang nantinya merugikan warga itu sendiri.
“Hindari pembangunan rumah layak huni dilahan yang masih dalam sengketa, jika lahan tersebut masih belum menjadi miliknya secara hukum, maka diwajibkan harus melampirkan surat keterangan hibah, dan kepada seluruh warga juga dihimbau agar jadilah warga negara yang baik, upayakan seimbangkan antara hak dan kewajiban, jangan hanya selalu menuntut hak dan mengabaikan kewajiban” tegas Powor.
Peliput: Aspriadi Paputungan
Tahun ini Pemkab Bolsel Bangun 180 Unit Rumah Layak Huni
TOTABUANEWS, BOLSEL – Sebagai salah satu bentuk perhatian pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan terhadap warga miskin, tahun ini sejumlah 180 unit rumah layak huni akan dibangun.
Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Sosial Bolsel Nelly I Kasiaradja S Pd MM, Kamis (22/03/2018) hari ini.
“Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bolsel tahun ini, akan dibangun 180 unit rumah layak huni, saat ini sedang dalam proses lelang, dimana jumlah tersebut akan dibagi di 4 kecamatan yang ada di Bolsel, diantaranya Kecamatan Helumo 65 unit, Posigadan 25 unit, Bolaang Uki 25 unit, Pinolosian Tengah 65 unit, dan program ini adalah bagian dari upaya pemerintah dibawah kepemimpinan H2M-Bersinar untuk mengentaskan kemiskinan di daerah ini” tutur Nelly.
Sementara itu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Nashruddin Gobel ST, ME menambahkan tentang persyaratan yang harus dipenuhi warga penerima bantuan program rumah layak huni.
“Persyaratan yang harus dipenuhi adalah foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Surat keterangan kurang mampu dari pemerintah desa setempat mengetahui camat, Surat keterangan kepemilikan lahan, Surat pernyataan pemohon bahwa bebas dari miras yang ditandatangani diatas materai yang diperkuat juga dengan surat keterangan dari Sangadi bahwa yang calon penerima bantuan tidak mengkonsumsi minuman keras, serta dokumentasi rumah/lahan pemohon,” jelas Nashruddin.
Lanjut ditegaskan Nashruddin bahwa bantuan rumah layak huni ini tidak dapat diperjualbelikan.
“Rumah layak ini tidak dapat diperjualbelikan, jika penerima bantuan meninggal dunia, maka akan dialihkan kepada ahli waris,” tandas Nashruddin.
Peliput: Aspriadi Paputungan
Akui Bukan Bagian dari PT CONCH, Suharjo: Saya Tak Berjanji Soal Penerimaan Karyawan
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pernyataan managemen PT CONCH soal status Suharjo Makalalag bukan bagian dari perusahaan mereka itu, membuat Suharjo angkat bicara.
Kepada TOTABUANEWS, Calon Wakil Wali Kota dari jalur Independen ini mengakui kalau dirinya memang bukan bagian dari karyawan atau direktur PT CONCH. “Proses pengunduran diri saya sebagai ASN yang katanya pemda masih di konsultasikan dengan intansi terkait saja belum jelas. Artinya pengunduran diri saya masih berproses, tidak mungkinkan PT CONCH perusahaan skala internasional menerima direktur atau karyawan ASN,” jelas Suharjo.
Dirinya pun meluruskan soalnya isu yang berkembang. kalau dirinya selaku calon wakil walikota menjanjikan untuk masyarakat Kotamobagu akan merekrut 4000 orang masuk sebagai karyawan PT CONCH.
“Yang benar adalah saya anak daerah BMR pemerhati investasi yang menginginkan BMR jadi daerah cepat tumbuh dengan investasi 10 T ini dan sejak dari awal saya berada di garda terdapan mengawal CONCH sampai saat ini, saya tidak pernah berjanji soal penerimaan karyawan,” katanya.
Disisi lain Suharjo menjelasakan, baginya Investasi besar seperti PT CONCH ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi BMR yang nantinya bisa mrmpercepat terwujudnya propinsi BMR. “Saya adalah bagian dari segilintir anak BMR yang menentang dengan keras penutupan PT CONCH,” tutup Suharjo.
Tim Totabuanews
Motbes jadi Sentra Produksi Binarundak di Kotamobagu
TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Kelurahan Motoboi Besar, Kecamatan Kotamobagu Timur, sudah dikenal luas oleh masyarakat Kotamobagu sebagai pusat produksi terbesar makanan khas daerah yakni Binarundak atau Nasi Ketan yang dipanggang dalam bambu. Hal itu dikatakan Sekretaris Lurah (Seklur), Nusrat Baaman.
Seputar potensi Sumber Daya Alam (SDM) dan pengembangan kuliner di Kotamobagu, “Memang di Kotamobagu setiap Kelurahan dan Desa masing-masing bisa membuat makanan tersebut, tetapi produksi terbesar ada di Kelurahan Motoboi Besar ini, apalagi menjelang dan pasca lebaran idul fitri, sudah pasti dibuat perayaannya tersendiri yang diistilahkan hari raya binarundak, sehingga masyarakat pun disini bersepakat membangun Tugu Binarundak,” ucap Baaman.
Terkait dengan proses produksi Binarundak tersebut, dirinya mengatakan Pemkot Kotamobagu telah memberikan bantuan alat pengelola pembuatan binarundak kepada dua kelompok usaha. “Kelompok pengelola yang dipimpin oleh pak Zulain Abanto dan Adri Mutu, mendapatkan bantuan dari Pemkot, dimana mereka masih-masing memiliki orang kerja untuk memproduksi binarundak tersebut,” tambahnya.
Untuk metode penjualannya, masih menurut Baaman, ada yang dilakukan dengan everan dan ada juga dengan system grosiran atau dengan hitungan per satu sekat bambu. “Kalau ecer hanya Rp 2000 ribu, satu sekat Rp 40.000 ribu saat ini terbilang lumayan mahal karena bukan suasana momen lebaran, dan bertepatan bukan hari-hari besar, mereka juga dalam seminggu hanya 2-3 kali produksi,” tambahnya.
Menariknya, untuk pemasaran produksi Binarundak di Motoboi Besar, tidak hanya berkutat di Kotamobagu, “sejumlah daerah tetangga sudah langganan mereka binarundak di kelurahan ini, diantaranya Kabupaten Boltim dan Bolmong khususnya wilayah Lolak sering memesan binarundak ke kolompok pengelola di kelurahan ini. Selain itu, setiap hajatan pesta di Kotamobagu kebanyakan mereka memesan binarudak juga di kelurahan ini,” ungkapnya.
Dirinya berharap kedepan, Pemkot Kotamobagu lebih memperhatikan lagi potensi SDM dan pengembangan kuliner di Kotamobagu dan khususnya binarundak Motoboi Besar. “Kedepan kita berharap Pemkot tidak hanya sekedar membrikan bantuan berupa alat, tapi juga pendampingan agar pemasaran binarundak ini bisa lebih luas dan dikenal masyarakat di skala regional maupun nasional,” tuturnya.
Tim Totabuanews
Dalam Penyusunan RKPD Tahun 2019, Ini Target Pemkab Boltim


