Setelah Lama Menghilang, Ilmuwan Kembali Temukan Virus Ini

0
85
Ilustrasi Kuda

TNews. SEHAT – Belum usai penyakit mulut dan kuku (PMK) mewabah di Indonesia, kini masyarakat kembali diramaikan oleh virus Hendra.

Setelah lama menghilang, virus ini kembali ditemukan oleh peneliti dari Griffith University, Australia. Virus ditemukan bisa menular ke hewan dan manusia.

Sebelumnya, penyakit ini sempat muncul pada tahun 1994 dan 2016. Apa saja gejala infeksi virus Hendra (HeV)?

ditularkan dari hewan ke manusia. Kelelawar buah telah dideteksi sebagai inang virus.

HeV pertama kali ditemukan di Brisbane, Australia pada 1994 silam. Wabah tersebut menyerang 21 kuda dan dua manusia.

Selanjutnya, masih di Australia, HeV kembali menyerang. Dalam kali keduanya, sekitar 70 kuda dilaporkan terkena dan tujuh manusia tertular dari kuda yang terinfeksi.

Gejala Infeksi Virus Hendra

Menukil laman Organisasi Kesehatan Dunia, virus ini bisa memicu gejala yang parah. Bahkan, sering kali menjadi fatal pada kuda dan manusia yang terinfeksi.

Umumnya, gejala infeksi virus Hendra muncul mulai dari yang ringan, seperti mirip flu, hingga gangguan pada pernapasan dan saraf.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) mencatat, masa inkubasi virus ini berlangsung selama 9-16 hari.

Berikut beberapa gejalanya:

– demam;

– batuk;

– flu;

– sakit tenggorokan;

– kelelahan.

Dalam beberapa kasus, penyakit dapat berkembang menjadi ensefalitis. Nama terakhir merupakan peradangan pada jaringan otak yang dapat menyebabkan gangguan saraf.

Meski infeksi virus Hendra jarang terjadi, namun CDC memperingatkan tingkat fatalitasnya yang cukup tinggi. Sekitar empat dari tujuh orang (57 persen) dilaporkan mengalami komplikasi parah hingga tak terselamatkan.

Namun, Anda tak perlu khawatir. Kasus HeV pada manusia relatif lebih jarang ditemukan. Penularan juga hanya terjadi saat seseorang berkontak langsung dengan kuda yang terinfeksi.

 

Sumber : cnnindonesia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.