5 Mitos Seputar Makanan untuk Anak yang Kerap Dipercaya Orang Tua

0
40

TNews, NASIONAL – Setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak mereka. Termasuk soal pemberian makanan. Sebisa mungkin, orang tua berusaha menyediakan anak makanan bergizi supaya bisa menunjang tumbuh kembangnya.

Sayangnya, jika bicara soal nutrisi maupun makanan sehat untuk anak, masih ada berbagai kesalahpahaman atau mitos yang kerap dipercaya orang tua. Akibatnya, tumbuh kembang anak malah jadi terhambat. Demikian menurut Li Xinyi, Ahli Diet sekaligus Dewan Promosi Kesehatan (HPB) Singapura, seperti dilansir Young Parents.

Apa saja sih, contohnya? Simak penjelasan di bawah ini yuk, Moms:

  1. Nafsu makan yang besar, tanda anak yang sehat.

Anak-anak harus makan yang banyak? Faktanya, porsi makan anak tetap harus dikontrol dengan mengacu pada jumlah porsi maupun variasi kelompok makanan yang dibutuhkannya.

Orang tua juga perlu mendorong anak untuk makan lebih banyak biji-bijian, dimulai dengan makanan pokok yang kerap dikonsumsi sehari-hari. Mengenalkan anak jenis roti gandum yang lebih sehat misalnya. Ibu bisa jadi langkah awal yang baik sebelum memperkenalkan anak ke makanan sehat lainnya, seperti beras merah.

  1. Gula menyebabkan anak jadi hiperaktif

Faktanya, gula bukan penyebab hiperaktif pada anak, Moms. Namun, konsumsi gula bisa menyebabkan gejala hiperaktif pada anak-anak karena gula cepat diserap ke dalam darah. Inilah yang menyebabkan gula darah naik dengan cepat dan menyebabkan hormon adrenalin semakin cepat sehingga yang terlihat seperti hiperaktif.

Selain itu, mengonsumsi gula terlalu berlebihan atau banyak dapat menyebabkan obesitas dan kesehatan mulut yang buruk, termasuk gigi berlubang. Apabila anak menginginkan minuman yang manis, berikan ia pilihan buah, seperti stroberi atau apel untuk diminum. Sebab, buah-buahan akan memberikan efek sedikit rasa manis alami.

  1. Buah-buahan bisa jadi pengganti kalau anak menolak makan sayuran

Jangan percaya! Baik buah-buahan dan sayuran harus dikonsumsi setiap hari tanpa mengganti yang lain karena mereka adalah dua kelompok berbeda, yang menawarkan kombinasi nutrisi dan fitokimia yang unik. Misalnya, sayuran pada umumnya lebih tinggi zat besi, folat, dan serat makanan. Sedangkan, buah-buahan pada umumnya lebih tinggi vitamin C.

Dengan mengonsumsi buah dan sayuran, seorang anak akan mendapatkan manfaat dari berbagai nutrisi penting dan fitokimia (fitonutrien). Untuk meningkatkan kesukaan anak pada buah, Anda bisa menyajikan buah-buahan yang dingin (masukkan kulkas terlebih dulu) dan bentuk seperti bola semangka, hati stroberi, dan bintang buah kiwi atau naga.

  1. Ngemil di antara waktu makan tidak baik

Melarang anak ngemil di antara waktu makan? Faktanya, camilan memainkan peran penting dalam pemenuhan nutrisi untuk anak. Pastikan saja anak mengkonsumsi camilan yang sehat ya, Moms.

Contoh camilan sehat untuk anak adalah yogurt dengan buah, keju, dan kerupuk gandum, serta batang sayur dengan sedikit saus seperti selai kacang. Tak hanya memberi anak tambahan nutrisi, camilan sehat bisa meredakan rasa lapar dan mencegah anak makan terlalu banyak pada waktu maka berikutnya.

  1. Lemak tidak sehat

Lemak merupakan nutrisi penting dalam makanan anak. Adanya lemak dalam tubuh mampu memberikan energi dan membantu menyerap, mengangkut, dan menyimpan vitamin dalam tubuh. Namun, terlalu banyak lemak juga tak baik, Moms, terutama lemak jenuh dan trans dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih. Diabetes dan penyakit jantung adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh hal ini.

Untuk itu, pilihlah lemak tak jenuh (asam lemak omega-3 dan omega-6) yang dapat ditemukan pada ikan berminyak, seperti salmon dan sarden, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati.

Sumber : Kumparan.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.