Usia Berapa sih yang Tepat Anak Boleh Masuk SD?

0
327

TNews,Usia anak boleh masuk SD di masyarakat umum biasanya berkisar 5-7 tahun. Padahal menurut psikolog sekaligus Dosen UI, Rose Mini Agoes Salim, kematangan anak untuk sekolah tidak berdasarkan usia.

Masing-masing anak punya tahap dan proses kematangan yang berbeda. Usia boleh masuk SD bergantung pada kesiapan tiap individu. Ada anak yang matang di usia 5 tahun, tapi sebagian lain di umur 6 atau 7 tahun.

“Kalau stimulasi bagus anak pasti matang ke sekolah. Kenapa usia 7 tahun matang karena itu diambil pada usia kematangan rata-rata,” jelas Rose Mini dalam webinar Direktorat Guru PAUD dan Dikmas Kemdikbud RI secara daring, Selasa (08/03/2022).

Ketentuan usia anak boleh masuk SD disebutkan dalam pasal 7 Permendikbud Nomor 51/2018. Aturan ini membahas Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Syarat dan usia anak boleh masuk SD adalah:

Persyaratan calon peserta didik baru kelas satu SD berumur:

  1. Tujuh tahun, atau
  2. Paling rendah enam tahun pada tanggal 1 Juli tahun berjalan.
  3. Sekolah wajib menerima calon siswa yang berusia tujuh tahun.
  4. Pengecualian ketentuan usia paling rendah enam tahun seperti pada ayat (1) huruf b, yakni paling rendah lima tahun enam bulan pada tanggal 1 Juli tahun berjalan, adalah diperuntukkan bagi calon siswa yang punya potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa serta kesiapan psikis. Hal ini dibuktikan melalui rekomendasi tertulis psikolog profesional.
  5. Jika psikolog profesional seperti pada ayat (3) tidak tersedia, maka rekomendasi bisa dilakukan dewan guru sekolah.

Aspek Kesiapan Anak untuk Sekolah

Selain memenuhi Permendikbud 51/201, psikolog senior Universitas Indonesia ini juga menyarankan orang tua dan guru memahami aspek kesiapan sekolah. Pemahaman tersebut memungkinkan anak bisa berkembang dengan baik. Aspek ini terdiri dari:

  1. Aspek Fisik
  • Motorik kasar
  • Motorik halus
  1. Bahasa
  • Perkenalan diri
  • Menjawab pertanyaan
  • Bernyanyi
  • Bercerita
  1. Kognitif
  • Mengenal sesuatu
  • Mengenal angka
  • Mengenal warna
  • Membedakan bentuk
  • Dapat mengelompokkan benda
  1. Sosial-Emosional
  • Berperilaku sesuai norma
  • Tidak terlalu bergantung orang tua
  • Mampu menolong orang lain atau temannya
  • Bermain secara interaktif
  • Menghargai perbedaan
  • Bisa menunjukkan kesetiakawanan
  1. Kemandirian
  • Mampu makan sendiri
  • Bisa menyikat gigi sendiri
  • Mampu memakai baju sendiri
  • Toilet learning
  • Teratur dengan rutinitas, contohnya bangun tidur

Dampak Jika Anak Dipaksa Masuk SD

Rose Mini menjelaskan, ada beberapa dampak buruk yang bisa terjadi jika anak masuk SD saat belum benar-benar matang. Berikut efek yang terjadi pada anak yang dipaksa masuk SD:

  1. Sulit memahami pelajaran
  2. Kesulitan beradaptasi
  3. Tidak merasa nyaman di sekolah atau mengalami demotivasi
  4. Prestasinya menurun

Bagi anak yang sudah siap-siap masuk SD, psikolog ini menyebutkan tips yang bisa dilakukan keluarganya. Tips ini membantu persiapan anak pada masa transisinya ke jenjang Sekolah Dasar (SD).

Tips tersebut adalah orang tua tidak boleh berhenti memberi rangsangan (stimulasi). Cara yang paling mudah adalah dengan bermain, sehingga tidak ada rasa terpaksa.

Bermain adalah cara belajar paling alami dan bisa mengembangkan semua aspek perkembangan mereka. Bermain pun dapat menambah wawasan, keterampilan, dan perilaku si anak.

Saat bermain, anak akan belajar banyak konsep yang membantu kematangan dirinya di usia boleh masuk SD. Rose menegaskan, bermain adalah proses mempersiapkan anak dalam kehidupan.

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.