Jalan Ambrol Masih Sulit Dilalui

0
202
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

TOTABUANEWS, Dumoga – Jalan yang menghubungkan Desa Uuan Kecamatan Domoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dan Desa Molibagu Kecamatan Bolaang Uki Kabupaten Bolmong Selatan, yang ambrol Jumat (15/08) pekan lalu, hingga saat ini masih sulit dilalui.

Jalan yang retak dan ambrol tersebut diakibatkan kontur tanah yang labil ketika hujan terus mengguyur daerah ini.

Penguna jalan tersebut, harus berhati-hati melewati jalan, karena sewaktu-waktu dapat amblas lebih dalam dan dikhawatirkan bisa memakan korban.

Warga Desa Uuwan-pun, memasang tanda ditengah jalan yang sudah hancur agar kendaraan tak sampai terperesok ke dalam retakan jalan.
Bahkan akibanya amblasnya jalan itu, kendaraan besar seperti truk, dan alat besar lainnya tak bisa lagi melewati jalan yang menjadi salah satu nadi perekonomian Kabupaten Bolmong Selatan itu.

Salah satu penguna jalan itu, Fadly Tuliabu saat dihubungi harian ini, mengatakan, ambalasnya jalan ini, hanya terdapat di satu titik.

“Panjangnya sekitar 100 meter dan aspalnya terbelah mengikuti amblasnya jalan,” ujar Fadly.

Sementara itu, salah satu staf Satuan Kerja (Satker) Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah II, Sam Londong mengatakan, pihaknya berencanakan untuk membuat jalan alternatif di bahu jalan yang amblas tersebut.

“Kami sedang mempertimbangkan untuk penimbunan jalan itu agar bisa dilewati,” kata Londong.
Akan tetapi Londong memprediksikan jika penurunan tanah itu terus terjadi, maka penimbunan jalan akan sia-sia saja.
“Apalagi kalau tiba-tiba menurunkan alat berat, bisa-bisa tertimbun. Kami akan melihat kemungkinannya dulu,” katanya lagi.
Namun, pihaknya saat ini, sedang berusaha membuka akses jalan penghubung Kabupaten Bolmong dan Bolmong Selatan itu.
“Tapi, kami akan membuat jalan alternatif untuk sementara agar akses bisa terbuka,” aku Londong.
Dirinya menjelaskan, jika apa yang terjadi di jalan ujung Desa Uuan itu, berbeda dengan apa yang terjadi di Desa Lobong Kecamatan Passi Barat.
“Penurunan di Desa Uuwan ini sedikit berbeda dengan yang terjadi di Desa Lobong. Penurunan di Uuwan ini sangat cepat sekali. Kalau di Lobong, penurunan berlangsung perlahan sehingga bisa ditimbun,” jelasnya. (gito/dar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.