TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Setelah berbulan-bulan, bekerja dengan ulet, akhirnya, Eka Paduo (31) warga Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, berhasil menjajakan kopi saset yang dia beri nama kopi Rinjing, ke hampir semua warung yang ada di Kotamobagu.
Tak tanggung-tanggung, distribusi penjualan kopi Rinjing Eka, bahkan telah merambah pasar Bolaangmongondow Mongondow Raya (BMR) dengan produksi setiap minggunya, 30 Kilogram dan durasi tiga hari pengemasan.
”200 saset untuk paketan tiga ribu rupiah, dan 200 saset lagi yang paketan seribu, yang di produksi setiap tiga hari di rumah produksi kopi yang berada di Desa Moyag,” kata Eka, Selasa (08/01/2018).
Dijelaskannya, dalam hal pemasaran, kopi saset ini baru diedarkan lewat warung warung yang ada di seputaran Kota Kotamobagu, walau berkeinginan untuk menjajal supermarket.
”Untuk kopi saset kecil sementara dipasarkan di warung yang ada di wilayah BMR dan paling banyak yang ada di seputaran Kota Kotamobagu,” jelas Eka.
Menurutnya, omset penjualan kopi miliknya, bisa mencapai jutaan rupiah. “Ada juga pemesanan dari kuar daerah dalam jumlah paket Kilogram, juga pemesan dari luar daerah, Selawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) seperti, dari Manado, Bitung, Gorontalo sampai Ternate. Untuk untung lumayan, setiap minggu dari hasil penjualan kopi saset, bisa sampai 1 juta lebih, apalagi kalua ada pemesanan dari luar daerah” pungkas Eka.
Neno Karlina
