Bupati Minut Jadi Pemateri Bahas Naturalisasi Pemain Timnas

0
55
Joune Ganda (foto google)

TNews, SULUT – Kegiatan webinar yang digagas oleh P3S dan esensinews.com dengan judul yang sangat fantastis yakni “Naturalisasi PSSI: Timnas Indonesia Tatap Piala Dunia” dilaksanakan secara virtual pada hari Senin (14/3/2022) berlangsung sukses.

Webinar dibuka secara resmi oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olaharaga Jhonni Mardizal.

Dalam paparannya membuka webinar, Jhonni Mardizal menyebutkan sudah ada 3 berkas naturalisasi yang sedang diproses di Kementerian.

Sementara Ketua ASPROV PSSI Sulawesi Utara Joune Ganda menyampaikan pandangannya terkait target dan harapan sepak bola Indonesia.

“Prinsipnya mendukung proses naturalisasi jangka pendek agar timnas kita mendapatkan prestasi gilang gemilang,” jelas Joune Ganda.

Joune menyebut naturalisasi tetap mempertimbangkan kultur dan karakteristik yang berbeda dari setiap pemain.

Sedangkan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie yang juga pemerhati sepakbola mengatakan sejak lama prestasi Indonesia stagnan dan mandek lantaran beberapa faktor diantaranya segi power, skill, technique, breathing (nafas) dan postur tubuh.

Menurut Jerry yang sempat menjadi pemain sepakbola di wilayah Sulawesi Utara, faktor naturalisasi sangat dibutuhkan yang utama mereka yang bermain di Eredivisie (Belanda), La Liga (Spanyol), Liga Premiership (Inggris) atau bundesliga (Jerman).

“Ingat Belanda saja pernah memiliki pemain naturalisasi henat seperti Ruud Gullit dan Frank Rijkard, juara dunia Prancis ada David Trezequet dan Patrick Viera, di Italia ada Mario Balloteli.Belanda juga lernh menaturalisasi pemain keturuman Indonesia yakji Giovani Van Bronchorst dan Roy Makaay.

Selain itu juga Jerry Massie juga menyoroti fisik pemain di Indonesia yang masih perlu ditingkatkan sehingga bisa bermain full time dalam kondisi yang prima.

Anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani saat tampil menjelaskan bahwa program naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI bukan suatu proyek.

Hal ini murni keinginan dari PSSI untuk jangka pendek dengan naturalisasi tersebut diharapkan bisa memberikan efek bagi kemajuan sepakbola Indonesia terutama pemain yang dinaturalisasi tersebut bisa memberikan rekomendasi bagi Klubnya untuk merekrut pemain Indonesia.

Lebih jauh, Hasani menjelaskan bahwa proses naturalisasi pemain sekelas Jordy Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattinama sampai kiper andalan klub Lega Calceo Sampdoria Emil Audero dan Jordy Wehrmann akan membuat timnas menjadi kekuatan baru di Asia yang pantas diperhitungkan.

Hal tersebut atas rekomendasi dari pelatih Shin-Tae-Yong berdasarkan kebutuhan Timnas Indonesia.

Dia pun memberikan kabar terbaru terkait upaya dua pemain keturunan, Emil Audero Mulyadi dan Jordy Wehrmann untuk dinaturalisasi. Dalam update-an terbaru Hasani, ia mengabarkan bahwa baik Emil dan Jordy masih dalam tahap negosiasi.

“Seperti yang diketahui saat ini Tim Nasional (Timnas) Indonesia sedang berupaya untuk memperkuat skuad dengan cara merekrut pemain keturunan Tanah Air yang bermain di Eropa. Tiga pemain, Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shyne Pattynama sudah melewati proses negosiasi dan sedang dalam pengajuan naturalisasi,” tegasnya.

Hasani Abdulgani menggunakan cara terbaru dengan menaturalisasi pemain di luar negeri yang mempunyai darah Indonesia.

Ketiga pemain tersebut bermain di posisi lini bertahan. Mereka adalah Jordi Amat (bek tengah), Sandy Walsh (bek kanan), dan Shayne Pattynama (bek kiri).

“Berdasarkan, Shayne Pattynama saat ini berusia 23 tahun. Ia masih terikat kontrak dengan Viking FK hingga akhir 2023 mendatang. Pattynama bisa bermain di posisi bek kiri dan juga gelandang tengah. Viking FK adalah klub di luar Belanda yang pertama kali dibela oleh Pattynama. Pada musim 2021, Viking FK finis di posisi ketiga Liga Norwegia,” jelasnya.

Sementara mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Hayono Isman menyebut perintah Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu untuk mereview total terhadap ekosistem pembinaan olahraga nasional.

Kemudian, Presiden juga meminta agar penggunaan big data, dan sport sience sebagai unsur utama di dalam pembinaan olahraga nasional.

Hayono Isman dalam akhir webinar menekankan bahwa PSSI harus menghilangkan judi dan pengaturan skor dalam sepakbola karena akan menggangu dari target mencapai Timnas yang mumpuni.

Sementara mantan pelatih senior Indonesia Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-16 yang sangat getol untuk berburu pemain di tingkat daerah.

“Alhamdulillah, pemain jebolan U-16 sekarang sudah banyak yang sudah menjadi pemain inti di klub-klub Liga 1 BRI.

Mantan kapten Timnas Garuda Kharis Yulianto mengatakan naturalisasi merupakan hal hal yang wajar. Namun, menilai ada banyak yang harus dibenahi khususnya program jangka pendek.

“Untuk meraih sebuah prestasi maka pemain harus berkualitas, mental dan fisik bagus dan ini kriteria pemain yang bisa direkrut timnas Indonesia,” kata Asisten pelatih Arema Malang ini.

Dalam webinar tersebut juga menghadirkan narasumber pelatih Shin Tae-yong dan pengamat sepak bola M Kusnaeni.

 

Sumber : beritamanado

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.