Dibalik Kasus Alat Tes Antigen Bekas, Anggota DPR Curiga Ada Korupsi

0
128

TNews, HUKRIM – Polisi menggerebek laboratorium yang diduga menggunakan alat tes swab antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut). Anggota Komisi XI DPR RI, Didi Irawadi Syamsuddin, curiga ada korupsi di balik kasus ini. “Sungguh sedih dan menjijikkan di tengah pandemi COVID-19 telah terjadi korupsi test swab antigen. Alat swab antigen bekas digunakan berkali-kali kepada pihak lain yang hendak swab. Betapa murah dan tidak beradabnya para pelaku,” kata Didi Irawadi kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

Politikus Partai Demokrat ini menilai penggunaan alat antigen bekas merupakan kejahatan besar. Didi mengatakan antigen bekas meresahkan warga karena kasusnya berawal dari lokasi resmi. “Kasus ini adalah kriminal besar yang harus diusut tuntas, termasuk motif dan kemungkinan adanya jejaring modus serupa. Kasus ini meresahkan karena terjadi di counter resmi bandara dan melibatkan BUMN,” ujar Didi. Didi mendesak aparat menegak hukum menindak tegas pelaku antigen bekas. Warga, kata Didi, tak patut dirugikan dengan antigen bekas di tengah pandemi COVID-19.

“Siapa pun tidak boleh mengambil keuntungan ekonomi atas pandemi Corona. Aparat harus segera menindak tegas pelaku kriminal ini. Sekecil apa pun jangan pernah ada komersialisasi dan jangan pernah berbisnis dengan rakyat dalam mitigasi pandemi COVID-19. Kesehatan dan keselamatan rakyat mutlak harus dijaga dan dilindungi. Rakyat jangan pernah dirugikan, dijadikan obyek tipuan,” ucapnya. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung juga geram dengan kelakuan pegawai perusahaan PT Kimia Farma Diagnostika yang curang dengan alat tes antigen bekas. Martin mengatakan apa yang dilakukan oknum pegawai Kimia Farma tersebut merupakan tindakan keji.

“Kasus ini harus diusut tuntas. Sejak kapan dilakukan, dan siapa saja pelakunya. Mereka harus diberi hukuman berat. Karena ini dapat mengakibatkan public distrust atau ketidakpercayaan publik kepada BUMN. BUMN itu seharusnya menjadi lembaga yang terpercaya dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran virus COVID-19,” ujar Martin secara terpisah. Ketua DPP Partai NasDem ini juga meminta Kementerian BUMN untuk mengawasi langsung PT Kimia Farma dalam melakukan evaluasi. Serta mendesak Kimia Farma terlibat dalam pengusutan kasus tersebut secara internal.

“Evaluasi yang dilakukan Kimia Farma harus dikawal oleh Kementerian BUMN. Harus terang dan jelas. Karena mungkin saja ini tidak hanya terjadi di Bandara Kualanamu,” tambahnya. Polisi sebelumnya menggerebek lokasi diduga tempat tes antigen dengan alat bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Ada enam orang yang ditangkap. “Sudah ada. Ada lima sampai enam orang petugas yang ada di salah satu ruangan itu yang melakukan pemeriksaan rapid test. Totalnya saya tidak tahu persis berapa tapi beberapa sudah kita minta keterangan,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi kepada wartawan, Rabu (28/4).

Hadi mengatakan penggerebekan dilakukan oleh Subdit 4 Krimsus Polda Sumut pada Selasa (27/4) di salah satu ruangan di Bandara Kualanamu. Alat tes bekas tersebut berupa alat untuk dimasukkan ke hidung. Polisi menduga alat yang sudah dipakai dicuci lalu dimasukkan ke kemasan untuk digunakan lagi ke pasien lain. “Jadi benar Subdit 4 Krimsus itu melakukan penindakan terhadap dugaan Tindak Pidana UU Kesehatan. Lokasinya di salah satu ruangan di Bandara Kualanamu. Penindakan itu dilakukan kemarin sore ada beberapa orang yang sudah kita mintai keterangan, sudah kita periksa dan sampai saat ini penyidik Subdit 4 masih terus mendalami,” ujar Hadi.

Kimia Farma telah buka suara. Mereka berjanji menindak tegas karyawannya jika terbukti bersalah. “Terkait kasus yang ada, pada dasarnya kami mendukung dan men-support penuh proses pemeriksaan dan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian terkait dugaan penggunaan bahan medis habis pakai secara ulang,” kata Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik Adil Bulqini kepada wartawan di kantor Angkasa Pura, Kualanamu, Rabu (28/4).

Pihak Bandara Kualanamu juga menyetop sementara kerja sama tes antigen dengan Kimia Farma. Keputusan itu kerja sama dilanjutkan atau tidak menunggu hasil pemeriksaan terkait dugaan adanya penggunaan peralatan anti gen bekas. “Sementara memang kita setop karena ini artinya dalam pemeriksaan ya. Nanti tindaklanjutnya akan diputuskan kembali setelah ada putusan dari hasil pemeriksaan. Sementara ini tidak beroperasi dulu,” kata Plt Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Kualanamu, Agoes Soepryanto kepada wartawan di Kantor Angkasa Pura.

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.