TOTABUANEWS, BOLMONG – Ada hal menarik yang diucapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai  Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Yanni Ronny Tuuk saat perayaan HUT ke-45 PDIP pada Rabu 10 Januari lalu.
Dihadapan pengurus DPC dan PAC se-Bolmong, Yanni menyampaikan bahwa mantan Bupati Bolmong Salihi Mokodongan bakal maju dalam pertarungan Pilcaleg tingkat Provinsi Sulut menggunakan kendaraan PDIP.
“Pak Salihi hampir dipastikan akan maju menjadi anggota DPRD provinsi lewat PDIP,”ujar Yanni.
Ditambahkan, Papa Da’a panggilan akrab Salihi Mokodongan sudah terus berkoordinasi dengan dirinya sejak beberapa waktu lalu.
“PDIP adalah partai Nasionalis dan terbuka bagi siapa saja. Jadi, siapapun bisa menjadi bagian partai berlambang Banteng ini. Namun semua harus sesuai tahapan dan proses, serta sejalan dengan ADRT partai,”ungkap Yanni.

Ketika ditemui dikediamannya di Desa Motabang, Kecamatan Lolak, Jumat (12/1/2017) Salihi Membenarkan hal tersebut.
“Insyaallah kalau PDI-P mengakomodir, saya siap. Karena saya tetap akan maju ke DPRD Provinsi,”ujar Salihi.
Dirinya menuturkan, untuk saat ini masih terfokus untuk berusaha dikebun dan hasil laut.
“Fokus usaha dulu. Nantinya setelah datang penjaringan calon, siapa yang datang merekrut saya, pasti saya siap,”jelasnya.
Diungkapkan Salihi, selain berkoordinasi dengan Ketua DPC PDIP Bolmong, dirinya juga terus berkomunikasi dengan Bupati Bolsel, Herson Mayulu.
“Koordinasi dengan pak Yanni dan Herson sudah oke. Sebab, komunikasi yang dilakukan dengan pak Herson sejak lama, yaitu pasca Pilkada lalu,”ucapnya.

Salihi menjelaskan, walaupun sudah membangun komunikasi dengan kedua tokoh tersebut, keputusan akhir tetap di tingkat DPP dan DPD.
“Inikan baru wacana. Keputusan akhirnya ada ditangan Ibu Megawati selaku Ketua Umum dan Pak Olly Dondokambey sebagai Ketua DPD PDIP Sulut,”pungkas Salihi.

Peliput: Ebby Makalalag

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Usai ditetapkan sebagai peserta pilkada kotamobagu 2018, dua pasang calon diuji publik. Hal ini dikatakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kotamobagu, Nova S.Tamon melalui Komisioner KPU, Asep Sabar, kepada sejumlah awak media, Jumat (12/01/2018).

“Masyarakat diberikan kesempatan memberi masukan terhadap dua pasang calon walikota dan wakil walikota yang sudah diresmikan oleh KPU Kota Kotamobagu dua hari lalu,” katanya.

Menurut Asep, PKPU sudah menegaskan bahwa, KPU Kota Kotamobagu diminta untuk mengumumkan daftar bakal paslon beserta dokumen pendaftaran kepada masyarakat untuk mendapat masukan dari masyarakat. Berikutnya, lanjut Asep, masukan dan tanggapan masyatakat tersebut disampaikan kepada KPU Kota Kotamobagu pada laman KPU Kota Kotamobagu atau media sampai dengan masa penelitian. Kemudian, memasukan dan tanggapan masyarakat tersebut disampaikan secara tertulis dan dilengkapi dengan identitas jelas serta fotocopy KTP.

“Kami membuka tanggapan masyakarat tersebut hingga tanggal 16 Januari 2018 mendatang,” kata Asep sambil menambahkan bahwa saat ini KPU Kota Kotamobagu sedang melakukan verifikasi berkas yang dimasukkan oleh bakal paslon walikota dan wakil walikota atas nama Tatong Bara – Nayodo Koerniawan dan Jainudin Damopolii – Suharjo Makalalag.

Diketahui, saat inu empat orang calon tengah menjalani tahapan pemeriksaan di RS Kandou Manado. “Hasil pemeriksaannya akan diumumkan tanggal 16 Januari 2018 mendatang,”pungkasnya.

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Dugaan pemalsuan tanda tangan dukungan ke Bakal Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Kotamobagu, Jainudin Damopolii dan Suharjo Makalalag (Jadi-Jo), yang berimbas pada penahanan, FS warga Kelurahan Mogolaing, dan AG warga Kelurahan Matali, pada Kamis (11/1/2018) kemarin, di Polres Bolaang Mongindow, cukup mengejutkan.

Menanggapi hal tersebut, Jainudin Damopolii (JaDi) mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pendampingan. “Ya sementara ditindak-lanjuti, ada pendampingan, dan sedang berjalan. Semalam saja, banyak mereka yang juga tidak tidur dan bersama-sama di Polres, sebagai bentuk solidaritas,” katanya, Jumat (12/1/2018).

Penahanan ini, lanjut JaDi, tidak mempengaruhi proses yang ada. “Kalaupun itu PMS, satu dua saja, jadi lancar-lancar saja. Karna banyak orang, yang tidak suka melihat orang senang, dan senang melihat orang susah. Ya dinamika politik dan penyakit baru,” ujarnya.

JaDi optimis, mengingat antusias masyarakat yang mendukungnya. “Kalau saya setengah-setangah pasti rakyat akan kecewa. Ini perjuangan bersama, bukan sendiri. Saya siap untuk kepentingan rakyat, semangat dari masyarakat dalam menyalurkan aspirasi langsung agar tidak dikangkangi. Partai-partai sudah sedikit, bahkan tidak menitikberatkan pilihan mereka sesuai keinginan rakyat,” jelasnya.

JaDi mengimbau kepada massa pendukungnya, agar tetap menjaga stabilitas keamanan. “Mengimbau kepada massa, agar tidak terganggu, dan tidak terpancing emosinya, tidak mamacu ketidaktertiban dan mengganggu stabilitas keamanan. Allah tidak akan menutup pintu kebaikkan umat, satu pintu ditutup, akan banyak pintu yang dibukakan” pungkasnya.

Peliput : Neno Karlina