Lahan Paris Diduga Milik Pemerintah

0
889

parisTOTABUANEWS, Kotamobagu – Siapa sangka, kalau lahan tempat berdirinya salah satu pusat pertokoan dan perbelanjaan terbesar di Kotamobagu, yakni Paris Superstore ternyata dahulunya milik pemerintah. Hal itu terungkap pasca penyerahan sejumlah aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow yang berada di Kota Kotamobagu (KK) ke Pemerintah Kota (Pemkot) KK Senin (2/12) kemarin.

Dari pengakuan salah satu mantan Anggota DPRD Kabupaten Bolmong Hi Yusuf Mooduto,yang juga adalah mantan Ketua Tim Asset Bolmong pada 2002 silam, masih ada beberapa aset daerah yang bermasalah, bahkan telah menjadi milik perorangan, padahal sertifikatnya atas nama pemerintah.

“Pada waktu saya bersama tim aset saat mendata aset-aset daerah di Kotamobagu, lahan yang menjadi tempat berdirinya paris superstore masuk dalam daftar aset daerah,” ungkap Mooduto.

Lanjutnya lagi, kala itu lahan tersebut didirikan Bioskop Totabuan, kemudian dijadikan gudang Gadasera. “Nah, yang kami heran kenapa sudah didirikan supermarket. Kalau pun telah dijual, bagaimana ceritanya dan dibayar ke siapa? Karena itu adalah aset pemda,” ujar Yusuf di dampingi mantan sekretaris tim aset Kurnia Sugeha.

Sementara itu, saat dikonfirmasi ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kotamobagu, Kepala Dinas Abdullah Mokoginta mengatakan tidak mengetahui masalah tersebut.

“Yang mengetahui masalah itu adalah Pemkab Bolmong. Apalagi, aset tersebut tidak masuk dalam data aset yang kami terima dari pemkab Bolmong,” jelas Abdullah.

Terpisah, Humas Paris Superstore Denny Mokodompit via seluler menjelaskan secara rinci asal usul lahan lahan Paris Superstore.

“Bagian utara, Paris baru (ex Bioskop Totabuan), berasal dari almarhum Muku Mokoginta (Adik Nenek Buyut saya) yang kemudian diwariskan kepada anaknya Marthen Mokoginta. Selanjutnya, dibeli oleh Suryono Widjoyo,”

“Dibagian Selatan (paris lama), berasal dari keluarga Tungkagi, dulunya Hotel Widuri. Dan dibagian tengah (RM Bobara), berasal dari Keluarga Momintan.

“Tapi kalau masalah lebih dalamnya saya juga belum tahu pasti,” tandasnya. (konni/jun)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.