Paslon Harus Kerja Keras, Blusukan Bukan Jadi Penentu, Visi – Misi Kunci Kemenangan

0
200

TOTABUANEWS, BOLMONG – Dua Pasang calon Bupati dan wakil Bupati Bolmong Yasti Mokoagow – Yanny Tuuk (Ya Ya) dan Salihi B Mokodongan – Jefri Tumelap (SBM-JiTu) harus bekerja keras. Pasalnya, hari pencoblosan Pilkada Bolmong tinggal menyisakan 16 hari lagi.

Sementara itu, baik di media sosial (Medsos) milik Paslon, keduanya aktif dalam kunjungan di masyarakat (blusakan). Entah itu di hajatan, duka, serta kegiatan lainnya di masyarakat.

Paslon YaYa misalnya, hampir di sebagian besar hajatan, duka dan acara lainnya, pasangan ini bahkan tidak mau ketinggalan momen untuk berkunjung dan mengsosialisasikan keberadaan mereka sebagai calon nomor urut satu.

Begitu sebaliknya, Paslon SBM-Jitu pasngan nomor urut dua ini, juga tak mau ketinggalan untuk menghadiri hajatan yang ada di Bolmong. Namun disisi lain, blusukan bukan menjadi penentu paslon akan menjadi pemenang di Pilkada Bolmong. “Salah satu kunci kemenangan adalah visi – misi,” ujar warga Dumoga Herry G.

Herry G mengatakan, semua tergantung pendekatan mereka ke masyarakat. “Hingga saat ini juga belum menentu siapa yang akan jamin pilih untuk menjadi pemimoin sebentar. Namun, kita kihat lagi, seberapa besar semangat para Paslon ini menarik perhatian kami masyarakat, intinya kami melihat visi dan misi yang jelas,” katanya.

Pengamat politik Bolmong Muhamad Jabir  sebelumnya mengungkapkan, kehadiran Paslon di setiap hajatan merupakan teknik bersosialisasi yang efisien. Namun menurutnya, cara ini mungkin kurang efektif diberlakukan.

“Hal ini dikarenakan  dalam setiap hajatan, kesenpatan para Paslon untuk menyampaikan visi dan misi dibatasi oleh waktu, sehingga kurang makasimal dalam menjelaskan visi dan misi,” jelas Jabir.

Ditambahkan, dalam teknik kampanye seharusnya itu disesuaikan dengan karakteristik pemilih. “Hal ini sangat  tergantung pada karakteristik daerah pemilih, apakah penting bagi mereka mendengarkan visi dan misi serta janji politik Paslion atau hanya sekedar bertemu sudah cukup bagi masyarakat. Perlu kajian khusus oleh tim kampanye dalam memetakan karakteristik pemilih tersebut, sehingga ketika turun tepat sasaran. Intinya, sering atau tidaknya paslon berkunjung ke setiap hajatan di masyarakat bukan juga penentu kalau Paslon tersebut sudah pasti mendapat dukungan besar,” ujar Jabir.

Apalagi menurutnya, baru-baru ini di lihat dari massa yang hadir pada kampanye besar. Dari ratusan ribu pemilh di Bolmong hanya sekira 10 persen yang hadir. “Katakanlah yang hadir ada sekira 10 ribu per Paslon itu artinya hanya ada 20 ribu orang yang terlibat dalam kampanye dan tergolong masa aktif. Padahal ada ratusan ratusan ribu masa pasif yang tidak hadir yang benar-benar harus diperhitungkan,” tutupnya.

 

Feybi Makalalag

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.