Warganya Gemar Gotong-royong dan Gemar Jadi Relawan, Ini Pulau Paling Cinta Damai

0
192

TNews, WISATA – Dikelilingi oleh laut dan hutan, 6.700 pulau di Kepulauan Aland memiliki view yang amat menawan. Katanya, kedamaiannya di kawasan itu jauh melampaui keindahannya. Aland, sebuah kepulauan otonom Finlandia yang terletak di Laut Baltik, di antara Finlandia dan Swedia. Dikutip dari BBC, pada tahun 2014, para relawan bekerja sama membahas pariwisata berkelanjutan berdasarkan warisan budaya bersama. Bersama-sama mereka merealisasikan ide membuat rute pelayaran Saint Olav, Raja Norwegia, seorang pejuang Viking. Bak ziarah, proyek ini akan berkeliling Laut Baltik dan berkunjung ke berbagai gereja.

Raja Norwegia yang memeluk agama Kristen adalah santo pelindung Kepulauan Aland. Ia sering berkeliling Laut Baltik, dari Gotland, Swedia, hingga Novgorod, Rusia. Akhirnya dibuka pada tahun 2020, bagian baru, yang disebut St Olav Waterway, menjadi Rute Budaya Eropa bersertifikat pertama di Aland. Seluruh jalurnya dibangun oleh para sukarelawan. Rute sejauh 600 km ini mengikuti jalur yang ditandai di atas tanah dan menggunakan feri umum untuk menjangkau antarpulau. Di bagian Laut Baltik ini, sejarah dan warisan sama kusutnya dengan rumput laut yang terhampar di pantainya yang berbatu. 6.700 Kepulauan Aland adalah bagian dari Finlandia tetapi tidak sepenuhnya Finlandia.

Mereka secara budaya selaras dengan Swedia, tetapi juga tidak cukup Swedia. Aland, Finlandia, dan Swedia telah lama dikaitkan, tetapi hubungannya tidak selalu mulus. Seratus tahun yang lalu, Kepulauan Aland menjadi subyek sengketa antara Finlandia dan Swedia. Pulau-pulau itu berada di Swedia sampai tahun 1809, sebagai bagian dari Grand Duchy of Finland, kawasan itu menjadi pos terdepan paling barat Kekaisaran Rusia. Rusia segera mulai membangun benteng besar di Bomarsund di pulau utama Kepulauan Aland, tetapi selama Perang Krimea (1853-1856) Inggris Raya dan Prancis menyerang benteng tersebut. Reruntuhannya sekarang menjadi salah satu atraksi wisata utama Aland.

Dalam Perjanjian Perdamaian Paris 1856, Aland didemiliterisasi. Setelah kemerdekaan Finlandia dari Rusia pada tahun 1917, sebuah gerakan untuk reuni Aland dengan Swedia mulai meningkat. Penduduk pulau yang berbudaya Swedia takut akan ancaman terhadap bahasa dan budaya mereka dari gerakan nasional Finlandia. Ketegangan meningkat. Pada satu titik Finlandia mengirim pasukan untuk menahan para pemimpin gerakan itu dan Swedia merespons dengan memanggil diplomatnya dari Finlandia. Parlemen Finlandia mengadopsi Undang-Undang Otonomi untuk Aland pada tahun 1920, yang ditolak oleh penduduk Kepulauan Aland.

Pada bulan Juni 1921, penduduk Aland akhirnya menerima kompromi dengan Undang-Undang Otonomi yang memperhitungkan kepentingan kedua negara serta penduduk Aland dan masing-masing pihak. Swedia diyakinkan bahwa Aland tidak akan menjadi ancaman militer. Finlandia mempertahankan kedaulatan dan pulau-pulau memperoleh status tinggi dari pemerintahan otonom. Penduduk Aland sekarang memiliki dewan legislatif dan pemerintah provinsi mereka sendiri, dan Finlandia berkewajiban untuk melindungi budaya dan Bahasa Swedia di Aland. Pada saat yang sama, status demiliterisasi pulau itu ditegakkan dan menjadi dinetralkan.

Penduduk Aland dibebaskan dari dinas militer wajib di Finlandia dan Undang-Undang Otonomi untuk Aland diterapkan pada tahun 1922. Penyelesaian sengketa secara damai telah berjalan dengan baik sehingga Aland sekarang menjadi contoh untuk konflik lainnya. Ibu kota Aland, Mariehamm, adalah rumah bagi Aland Islands Peace Institute (AIPI), sebuah wadah pemikir yang didedikasikan untuk mempromosikan resolusi konflik yang sukses bagi seluruh dunia. Penduduknya mewarisi menjadi sukarelawan, juga meneruskan budaya gotong royong dan saling membantu tetangga.

Salah satu yang paling kentara adalah rencana penduduk untuk berkumpul setahun penuh untuk menuju 100 pembentukan wilayah itu. Awalnya, acara tersebut direncanakan kickoff mulai Juni 2021 dan berakhir di bulan yang sama tahun depan, namun pandemi Covid-19 membuyarkan. Untuk mengisi acara setahun itu, penduduk menyiapkan meja piknik terpanjang di dunia, persembahan ini itu setahun penuh, festival, opera, dan perlombaan kapal layar berukuran jumbo.

 

 

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.