TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Dinas Penanaman Modal, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat sedikitnya 3.854 izin usaha di Kota Kotamobagu (KK) yang telah diterbitkan pada 2017. Izin tersebut meliputi Permohonan, perpanjangan dan revisi.

Dibandingkan dengan 2016 lalu, pada 2017 hal ini mengalami penurunan. Tercatat, pengurusan izin pada 2016 sebanyak 4.302 izin yang di terbitkan oleh DPMPTSP Kotamobagu.

“Hal ini disebabkan karena pada 2017, DPMPTSP tidak lagi mengeluarkan izin dalam bentuk HO, sehingga pada 2017 telah mengalami penurunan penerbitan izin,” ungkap Kepala DPMPTSP Noval Manopo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perizinan Rusdi Pudul, Saat di temui di kantornya, Rabu (21/03/2018).

Untuk 2018 ini kata Pudul, bakal ada potensi kenaikan pengurusan Izin dimana hingga Maret ini sudah tercatan sebanyak 1.249 izin yang diterbitkan.

“Untuk 2018 ada potensi kenaikan pengurusan izin,” ujarnya.

Untuk pengurusan izin, lanjut Pudul, sudah dipermudah dan telah digratiskan.

“Semua pengurusannya sudah dipermudah dan untuk mendorong peningkatan pengurusan izin, Kami juga telah bekerja sama dengan Lurah/ Sangadi untuk mensosialisasikannya kepada Masyarakat di Wilayah masing-masing,” pungkasnya.

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pemerintah Kota Kotamobagu, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kotamobagu dan beberapa Disparbud di Bolaang Mongondow Raya (BMR), sedang mengadakan paket wisata.

Kepala Disparbud Kotamobagu, Moh. Agung Adati mengatakan, hal ini adalah inisiatif untuk mempromosikan wisata BMR.

“Akses yang jauh, membuat para pelancong berfikir untuk berkunjung. Sehingganya, tawaran paket wisata ini, menarik minat, karena juga akan berkerjasama dengan travel,” katanya, Rabu (21/03/2018).

Dirinya menjelaskan, saat ini Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Kabupaten Bolaang Mongondow, telah menyiapkan destinasi unggulan, untuk paket wisata ini.

“Kalau Bolmong, Pulau Tiga Maelang, Penangkaran Burung Maleo di Dumoga, dan Air Panas Bakan. Sedangkan Boltim, Patokan, Danau Mo’at, dan Kebun Strawberry. Sementara Bolsel baru akan dikoordinasikan,” ujarnya.

Untuk Kotamobagu, lanjut Adati, tawaran wisata budaya dan religi yang akan ditawarkan.

“Mengingat, Kotamobagu menjadi tempat transit, jadi kita hanya bisa menawarkan wisata budaya dan religi, disamping kuliner tentunya. Lagipula, biasanya, para pelancong ini memilih menginap, atau tinggal di hotel-hotel yang ada. Intinya, saling menunjang dan melengkapilah,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Disparbud Kotamobagu, Boltim, dan Bolmong, telah mensurvei langsung, destinasi wisata yang akan ditawarkan, dalam paket wisata BMR ini.

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Sebanyak 25 Orang mengikuti pelatihan menjahit di Dinas Perindustrian, dan Ketenagakerjaan (Distrinaker) Kota Kotamobagu, Rabu (21/03/2018).

Kepala Distrinaker, Hidayat Mokoginta melalui Kepala Bidang (Kabid) Idris Amparodo mengatakan, program pelatihan ini dalam rangka menekan angka pengangguran dan peningkatan Ekonomi bagi masyarakat Kotamobagu. “Pelatihan ini dilakukan secara gratis, untuk menekan angka pengangguran serta peningkatan ekonomi kususnya yang mengikuti pelatihan ini,” jelasnya.

Setalah pelatihan ini kata Idris, akan disusul dengan bantuan bagi mereka yang sudah mempunyai kelompok di tiap Desa/Kelurahan. “Jadi setelah pelatihan ini, mereka akan kembali ke masyarakat untuk membuat kelompok, kemudian dari Dinas kami akan memberikan bantuan mesin jahit dan alat-alat menjahit,” ujarnya.

Terpisah, Instruktur pelatihan menjahit Ridwan Masloman menambahkan, pelatihan ini dilakukan selama kurang lebih Dua Bulan. “Ini baru dasar-dasar pelatihan, karena menyesuaikan dengan anggaran,  yang sebelumnya dilakukan selama Tiga Bulan maka untuk sekarang akan dilakukan kurang lebih Dua Bulan,” tambahnya.

Sementara itu, Rita Potabuga, warga Kelurahan Kotobangon, yang menjadi salah satu peserta pelatihan mengaku, program pemerintah tersebut sangat membantu Warga Kotamobagu terutama dalam menekan angka pengangguran serta peningkatan ekonomi di Kotamobagu. “Program ini sangat bermanfaat, menopang ekonomi keluarga dan menekan angka pengangguran. Alhamdulillah untuk penggunaan, dan pembuatannya, kami sudah menguasai, sehingga kedepannya kami mampu berkreasi sendiri. Mudah-mudahan kedepan terus dilakukan program pelatihan seperti ini,” singkatnya.

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Desa Kobo Kecil, Kecamatan Selatan, Kota Kotamobagu, teridentifikasi dalam Daerah Rawan Pangan. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kotamobagu, Nurchim. P Mokoagow, Rabu (21/03/2018).

“Kalau untuk desa/kelurahan, saat ini yang teridentifikasi adalah Desa Kobo Kecil,” katanya.

Beberapa indikator, yang menyebabkan suatu wilayah, atau daerah dikategorikan rawan pangan.

“Dilihat kesehatannya, apakah masih ada gizi buruknya atau tidak. Pertaniannya, luas wilayah sawah, dan tingkat sosialnya, apakah masih ada yang dikategorikan miskin. Untuk kategori ini, kami juga bekerja sama dengan lintas Instansi,” jelasnya.

Untuk keseluruhan, Kotamobagu Barat, juga masuk dalam fase kuning.

“Dari 4 Kecamatan, Kotamobagu Barat, yang ada difase kuning, berarti rawan. Maksudnya, belum kronis seperti ada difase merah,” singkatnya.

Sementara itu, Sekertaris Dinas Ketapang, Pieter Suli menambahkan, pemerintah menyadari, untuk menanggulangi hal ini, perlu tindakan menyeluruh.

“Memang kami memiliki cadangan persiapan pangan. Namun, sangat tidak tepat rasanya, untuk mengukur tingkat pemulihan kemiskinan, hanya lewat pemberian 15 kilo beras. Harus ada langkah berkesinambungan, dan menyeluruh, untuk hal ini. Yang jelas pemerintah, lewat kerjasama lintas sektor untuk mangatasi hal ini,” singkatnya.