Kursi dan Meja Baru Lengkapi Rapat Paripurna PAW Tiga Anggota Dewan Kotamobagu
Woow! Penghasilan Pimpinan SKPD Boltim Ketambahan 10 Juta Setiap Bulan
TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Kabar baik bagi kepala semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup pemerintah kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Pasalnya, berkat kinerja baik dari SKPD, maka bupati Boltim Sehan Landjar menambah penghasilan para pimpinan SKPD sebesar 10 juta setiap bulan.
Hal ini diakui oleh Bupati Boltim Sehan Landjar SH belum lama ini. Menurutnya bukan hal yang berlebihan memberikan apresiasi kepada seluruh pimpinan SKPD Boltim dengan menambah uang transportasi sebesar Rp 10 juta setiap bulannya. Awalnya, Bupati dua periode tersebut hanya berencana memberikan anggaran transportasi sebagai ganti pengadaan kenderaan dinas yang ditiadakan, sebesar Rp 8 juta. ” Tapi setelah memeriksa kinerja dari masing-masing SKPD, saya melihat ada peningkatan yang signifikan. Rancangan anggaran berjalan bagus, pengaturannya kuga bagus, sehingga tidak salah jika saya naikan menjadi Rp 10 juta, ” katanya.
Dia pun menekankan, alasannya untuk mencabut pengadaan Randis. Karena anggaran yang dikeluarkan sangat besar, belum lagi untuk pemeliharaan. Sehingga menurutnya, lebih efisien jika diganti dengan uang transportasi. ” Kalau sudah ada uangnya, terserah mereka apakah mau ambil kenderaan baru atau bagaimana. Yang pasti anggaran yang dikeluarkan Pemkab jaub lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai di atas Rp 5 miliar,” beber Eks Ketua DPRD Gorontalo tersebut.
Dia pun berharap dengan kebijakan tersebut, seluruh pimpinan SKPD bisa menunjukan hasil kerja yang baik dan mampu melakukan semua program sesuai dengan visi-misinya sebagai kepala daerah. ” Saya harap kedepannya para pimpinan SKPD bisa bekerja dengan maksimal, ” kunci Landjar yang saat itu diwawancarai di ruang kerjanya. (Za)
Buka Turnamen Futsal Perdana di 2019, Ini Harapan Rensa Bambuena

Data BPJS Kembali Diverifikasi
TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu, kembali menverifikasi data penerima bantuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Bertempat di Kantor Dinas Kesehatan, Kamis (24/01/2019).
Sekertaris Kota (Sekot), Kotamobagu, Adnan Masinae, mengatakan, verifikasi ini dilakukan kembali, mengingat Walikota telah membarikan bantuan UHC.“Ibu Walikota telah memberi bantuan Universal Health Corporation, yang mengakomodir semua orang tidak mampu yang pembiayaannya melalui BPJS,” jelas Sekot.
Ada beberapa, lanjut Sekot, yang tidak bisa dimasukkan sebagai penerima BPJS jenis ini. “Cuma, kan. Ya, kita lihat, apakah ada anak PNS, yang masuk. Ini tidak boleh, sehingga dilakukan verifikasi ulang. Ada beberpa data yang berubah, ada yang sebelumnya belum PNS, dan TNI, tapi sekarang sudah jadi (PNS dan TNI). Ada yang sudah masuk BPJS Mandiri, ada yang salah data dari Kelurahan,” ungkap Sekot.
Sekot menambahkan, untung anggaran yang disediakan ada sekitar 8 miliar, dan sudah mengakomodir 96 % warga Kotamobagu yang layak.
Terpisah, H. Potabuga, peserta verifikasi dari Kelurahan Mongkonai mengatakan, ini akan disesuikan kambali antara data yang lama dan hasil verifikasi. “Iya, banyak juga yang sudah meninggal yang masih tarakomodir. Nah, ini yang akan diganti,” singkatnya.
Diketahui, verifikasi ini dihadiri oleh pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan seluruh Lurah/Sangadi yang ada di 4 Kecamatan.
Neno Karlina
Manfaatkan Kincir dan Youtube, Isnandar Sukses Produksi Bawang Merah Surabaya
TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Sukses memproduksi bawang merah jenis Surabaya, Isnandar Basol (54), warga Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, menjadi inspirasi para petani.
Bermodal lahan sewaan, dan beberapa kali percobaan penanaman secara manual, kini lelaki yang biasa disapa Papa Ijan ini, berhasil mengurangi biaya dan tenaga manusia dengan bantuan kincir.
“Kincir saya yang buat sendiri, namun saya beli dari Makasar, anggarannya 60 jutaanlah. Kalau dikalkulasi, modal awal saya secara keseluruhan, ada ratusan jutaan,” katanya, Kamis, (24/01/2019).
Suami dari Muhaimah Basol (55) ini mengatakan, sudah lama menggeluti dunia tanam, sembari terus mencari cara, dan belajar lewat Youtube, bagaimana bisa menciptakan hasil tanaman berkualitas.
“Dulu masih siram air manual, sampai saya belajar termasuk belajar lewat youtube, mulai dari pembedengan, pembibitan, pemeliaraan, dan terus mengembangkannya. Untuk bawang merah jenis Surabaya ini sendiri, biasa dipanen setelah 2 bulan lebih, sekira 65 harilah. Dan, omsetnya lumaian besar. Kira-kira untuk lahan sebesar ini, dan menyesuaikan harga bawang sekarang, adalah dua ratusan juta,” jelasnya.
Menurut ayah 5 anak ini, kualitas kontur tanah Kotamobagu sebenarnya sangat baik, untuk ditanami apa saja.
“Sebenarnya sumberdaya yang baik akan saling menunjang. Kotamobagu ini sangat subur dan baik. Buktinya, bawang ini alhmdulilah berhasil. Bahkan, saya juga menanam sawi, dan tumbuh subur. Jadi tak harus ditanam di kaki gunung, seperti instalasi sayuran bening di Boltim. Tinggal tergantung petani,” tuturnya.
Dirinya menambahkan, juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota, lewat peminjaman mesin Alkon untuk pengairan.
“Saya memanfaatkan kincir, lewat bantuan mesin Alkon yang dipinjamkan Dinas Pertanian, dan menjadikan air sungai sebagai sumber airnya, sehingga alhamdulilah bisa seperti ini,” ujarnya.
Dirinya berharap, bisa terus mendapat dukungan penuh pemerintah, dan bisa menginspirasi para petani, terutama dalam peningkatan taraf perekonomian.
“Saya sudah mengajukan permohonan bantuan, seperti tacktor, multifactor untuk bedengan, dan bibit. Semoga bisa terealisasi, dan menjadi contoh bagi para petani lainnya. Kalau mobil jenis pick up dari hasil jagung. Siapa tahu, hasil bawang bisa jadi Avanza,” pungkasnya penuh canda.
Neno Karlin
Pemkot Upayakan Akreditas Semua Puskesmas Kotamobagu
Walikota Hadiri Sosialisasi PP Nomor 49 Tahun 2018


2,7 Miliar Disiapkan Diskominfo Boltim Untuk Kerja Sama Dengan Media Massa
TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Demi terlaksananya penyebaran informasi melalui media massa, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Boltim mengadakan pertemuan dengan seluruh pers yang meliput di Kabupaten Boltim.
Agenda tersebut diadakan di ruangan media center Diskominfo dihadiri Kepala Diskominfo Boltim Hamdi Egam, Sekretaris Diskominfo Udel Simbala dan Kepala Bidang Informasi Safrial Manangin.
“Pertemuan ini kami gelar selain untuk silaturahmi awal tahun, juga sebagai tindak lanjut proses kerja sama akan kemitraan bersama pemerintah dan awak media yang telah berlangsung selama ini,” ungkap Hamdi.
Ia mengatakan, untuk kerja sama dengan media tahun 2019 ini instansi tersebut telah menyediakan anggaran sekitar Rp2,7 miliar.
“Anggaran ini tentunya akan dibagi ke seluruh media cetak maupun online di Boltim, tentu dengan mekanisme dan teknis kerja sama yang akan kita atur serta bahas bersama dalam pertemuan ini,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo Boltim Udel Simbala mengatakan, hingga saat ini jumlah penawaran yang masuk dari perusahaan media ke instansi tersebut sekitar 40 penawaran.
“Media cetak tercatat ada 17 penawaran, sementara media online ada sekitar 29 penawaran. Tapi ini akan kita seleksi dan verifikasi terlebih dahulu sebelum ditanda tangani kontrak kerja sama,” pungkasnya. (Za)
Boltim Tak Miliki Damkar, Kebakaran di Desa Bulawan Hanya Dipadam Dengan Air Sumur
TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Rumah warga Desa Bulawan satu Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Ludes dilalap sijago merah. Pada Rabu (23/1).
Rumah berukuran 7×12 meter persegi tersebut, milik Doni Hamza(38), warga setempat.“Kebakaran dikarenakan kosleting listrik, lalu api membesar,” ujar Lian Saserang istri Doni Hamza kepada sejumalah media.
Dia menjelaskan, sekira pukul 5.20 wita saat ia sedang mencuci pakaian tiba-tiba api sudah membesar di bagian atap rumah, ia pun hendak berlarian keluar dan minta tolong pada warga untuk memadamkan api tersebut.
Meski akhirnya api berhasil melahap rumah yang sebagian besar terbuat dari kayu tersebut. “Api dengan cepat membakar rumah, seluruhnya ludes terbakar, untuk kerugian diperkirakan Rp 100 juta,” ungkapnya.
Sayangnya tak ada satupun mobil pemadam kebakaran (damkar) berada di lokasi. Informasi yang dihimpun, memang wilayah boltim tak memiliki mobil damkar. “Dulu ada tapi sudah rusak,” ujar salah satu sumber.
Akhirnya api kebakaran di Desa Bulawan hanya bisa di padamkan oleh warga setempat pukul 5.50 wita dengan menggunakan air sumur milik tetangga.
Za
Di Tutuyan, Warga Dilarang Jualan di Depan Rumah
TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM), melarang warga pedagang untuk berjualan di rumah dengan menggunakan badan jalan. Hal ini ditegaskan Kadisperindagkop dan UKM Boltim Ramlah Mokodompis kepada harian ini, Rabu (23/1).
Ramlah menjelaskan bagi warga yang masih berjualan di depan rumah akan di pindahkan, pemindahan para pedagang sembako tersebut bukan tidak beralasan. Keputusan tersebut dibuat karena, para penjual/pedagang tidak memiliki izin untuk menjual sembako di lokasi tersebut, meskipun itu adalah rumah mereka sendiri. Apalagi sudah hampir menggunakan badan jalan.
“Kenapa kami akan memindahkan mereka? Karena alasan pertama adalah tidak punya izin, kemudian sangat berbahaya berjualan di pinggiran jalan utama, apalagi hampir menggunakan badan jalan untuk membangun kios,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, rencananya pada pekan depan tepatnya Senin (28/1) ada tujuh kios yang akan dipindahkan ke Pasar Pondabo Tutuyan III.
“Kami akan segera pindahkan Senin depan. Sudah memberikan sosialisasi pada pedagang untuk pindah dua bulan lalu,” ujar Ramlah.
Dirinya menambahkan, proses pemindahan akan dilakukan bersama Satpol PP dan Dinas Perhubungan. Hal ini diupayakan agar semua pedagang berjualan di Pasar Pondabo. Sehingga penggunaan pasar maupun perputaran ekonominya fokus ke pasar.
Ketika dikonfirmasi, Hartati Pasambuna salah satu pedagang di pinggiran jalan utama Tutuyan mengatakan, mereka sudah beberapa kali berjualan di Pasar Pondabo, namun selalu merugi. Rugi karena hampir tidak ada pembeli.
“Saya sudah rugi, karena barang dagangan selalu rusak setiap beberapa hari, sebab tidak laku,” ujar Hartati Pasambuna, kepada harian ini, Rabu (23/1).
Ia menjelaskan, waktu lalu berjualan di Pasar Pondabo Tutuyan hanya bertahan sampai tiga minggu. Pasar ini sudah dua kali dibuka, namun tidak dapat bertahan.
“Tinggal menunggu sampai kapan pedagang di pasar ini bertahan berjualan,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Pondabo Lexi Paputungan mengatakan, Disperindagkop dan UKM harus lebih tegas dalam menertibkan pedagang di seputaran jalan Trans Sulawesi.
“Selama ini dinas yang berkaitan langsung dengan kepentingan ini masih belum tegas dalam mengamankan para pedagang di jalan utama Tutuyan. Makanya kami meminta agar lebih tegas lagi,” sentilnya.
Dirinya menambahkan, sejumlah pedagang di Pasar Pondabo akan terus berupaya mendorong dinas terkait agar segera menertibkan para pedagang di jalan utama Tutuyan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelesaikan keluhan ini,” tandasnya. (Za)