TOTABUANEWS.COM, Bolmong – Tujuh pelaku pelemparan rumah warga di Desa Nonapan II Kecamatan Poigar, Minggu dini hari lalu, hingga saat ini masih dalam tahanan sel di Mapolsek Poigar.

Disampaikan oleh Kepala Polsek Poigar, Ipda Batrin Talibo, saat dihubungi Totabuanews.com Selasa (20/11) kemarin. “Saat ini para pelaku masih diamankan di Mapolsek, sambil menjalani proses hukum yang tengah berjalan,” ujar Batrin.

Dikatakan pula, ketika seluruh proses telah dilakukan mereka, maka para pelaku akan segera dilimpahkan ke Mapolres Bolmong, guna menjalani proses hukum selanjutnya.

“Kalau berkas sudah lengkap akan segera kami serahkan ke Mapolres, untuk memproses kasus tersebut,” tambahnya.

Soal keamanan wilayah Poigar sendiri, pasca terjadinya aksi pelemparan tersebut, Batrin mengatakan hingga saat ini masih kondusif.

“Telah dilakukan pertemuan dengan seluruh aparat desa, dan banyak hal yang direkomendasi guna menjaga keamanan di wilayah ini. Salah satunya dengan meningkatkan Mapalus Kamtibmas,” tutupnya.(dadang/Jm)

TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu – Banyak warga yang mengeluhkan pelayanan provider selular Telkomsel di wilayah Kotamobagu yang selalu ngadat, kini giliran politisi angkat bicara. Bahkan legislator PAN KK, Hi Agus Suprijanta menyoroti bahwa masalah ini tak lepas dari kelalaian manajemen.

“Seharusnya ada penjelasan resmi dari manajemen Telkomsel, yang disampaikan sebelum jaringan ngadat. Supaya masyarakat dapat melakukan antisipasi terlebih dahulu. Kenyataannya, masalah itu datang dengan tiba-tiba,sehingga menimbulkan keresahan di tengan masyarakat,” sorot Agus Suprijanta yang juga adalah Ketua Komisi III DPRD KK.

Ditanya apakah dewan perlu memanggil manajemen Telkomsel Kotamobagu untuk menanyakan langsung masalah tersebut, Agus menjawab masih akan membicarakan dengan pimpinan dan anggota dewan lain. “Sebab ini sudah menyangkut kepentingan masyarkat banyak, jadi tak ada salahnya kami sebagai wakil rakyat menseriusinya,” ucap dia lagi.

Sebelumnya, warga lingkungan 1 Kelurahan Motoboi Kecil (Mocil), kepada TotabuaNews.com, Selasa (20/11) mengeluhkan tidak bisa melakukan panggilan sama sekali melalui nomor Telkomselnya. Belakangan baru disadarinya, ternyata ada gangguan jaringan.

“Melakukan panggilan tidak bisa, pengiriman melalui pesan singkat (sms, red) pun susah terkirim. Ini terjadi sejak hari Minggu sampai Senin lalu,” kata Wanita berparas cantik ini.(isnandar)

TOTABUANEWS.COM, Kotamobagu—Peredaran obat terlarang di Bolmong Raya perlu tetap diwaspadai. Khususnya di wilayah Kotamobagu, yang ditengarai kini menjadi incaran para pengedar besar obat terlarang ini.

Data dari Badan Narkotika Kotamobagu (BNK) menyebutkan, selang lima tahun terakhir, sedikitnya 15 warga Kotamobagu terbukti menggunakan narkoba jenis shabu.

“Ke-15 orang itu saat ini tengah menjalani proses hukum,” ucap kepala BNK, Mul Alif Podutulo.

Dijelaskan, Kota Kotamobagu menjadi sasaran utama peredaran narkoba, karena jalur masuk ke wilayah ini sangat bebas. Terbukti dari hasil penyelidikan BNK dengan pihak kepolisian, suplai obat terlarang jenis shabu yang ditemukan di Kotamobagu, banyak berasal dari Manado, Jakarta bahkan dari Philipina. Ada Sedangkan yang dikirim dari dari Gorontalo, berasal dari Nunukan dan Tarakan.

“Jenis Shabu dan ekstasi pengangkutannya dilakukan oleh kurir melalui jalur darat dan jasa pengiriman. Kelompok ini diduga kuat menggunakan jaringan terputus. Sehingga dalam pengungkapannya memerluklan teknik,” terang Mul Alif.

Yang memprihatinkan, lanjut dia, penyalagunaan dan peredaran gelap narkoba sejak 2007 telah melibatkan dua pelajar dan seorang mahasiswa. Selain itu, ada dua orang PNS dan tiga orang lainnya dari kalangan pengusaha.

“Ini patut diwaspadai. Sehingga perlu adanya sosialisasi kepada pelajar dan mahasiswa untuk dijadikan duta biar mereka akan mensosisliasi kepada teman-teman mereka,”ucapnya.

Dia berharap sosialisasi yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, yang dibuka oleh Walikota Djelantik Mokodompit dapat menjadi motivasi kepada para pelajar dan mahasiswa. “Karena sosilaisasi tersebut dibarengi dengan pemeriksa urin termasuk walikota sendiri,” ujarnya.(helmi)